Postingan malam, mencoba untuk teratur posting, 2 hari sekali, agak susah belakangan ini. Selain waktu juga yang paling dominan adalah moodnya itu. Terkadang mood ngeblog hilang begitu saja. Hmmm padahal sudah beberapa sih resep ditulis dan foto sudah dicopy ke laptop. Tapi memang untuk membuat satu postingan harus melalui beberapa proses.
Tadi pagi rencana mau posting tapi diajak bapaknya Sophie pergi ke Plaza Telkom, mau mencabut speedy. Hmmm habis itu ngelayap deh, sampai waktunya menjemput Sophie. Jadi baru sempat posting malam hari. Sebelum posting buat latihan soal dulu untuk Sophie mid semester. Bisa agak cepat karena besok hanya satu mata pelajaran testnya.
Nah hari ini posting resep pizza mini dulu ya, pizza ini saya buat kemarin. Buatnya pagi hari dan mengambil fotonya beberapa jam sesudahnya. Jadi maklum ya kalau kejunya tidak begitu kelihatan menggiurkan lagi. Mana pagi hari yang biasanya sebelumnya cerah ceria, eh agak gelap walaupun ya tidak hujan juga.Jadi fotonya ya begitu saja, harap dimaklumi, belum lagi minim properti.
Terkadang sampai saat ini saya itu kalau foto ya masih sembarangan, minim properti, tidak ada konsep, asal saja, ambil seperlunya untuk difoto. Jadi kalau saya berselancar di IG, aduh mupeng sekali lihat foto yang berseliweran, ini kok yang fotonya rajin amat ya... Apalagi yang namanya foto masakan, hmmm foto masakan itu kalau menurut saya lebih susah karena begitu matang masakannya harus segera difoto jadi harus dipikirkan dan disiapkan dulu tempat foto, alas dan pelengkap dan tentunya kamera. Pastikan kamera masih ada baterenya he he he...
Kalau saya, selesai memasak pasti rasanya sudah capek sekali, jadi foto ya seadanya, aksi cepat. Nah jadi salut buat yang bisa menyiapkan properti foto dengan konsep yang sudah disiapkan dulu. Belum lagi menata gaya si masakan dan pelengkapnya, hadeuh.. yang ini memang tidak bakat mah saya ini. Jadi kalau dibandingkan dengan foto-foto para mastah di IG jauh foto-foto saya, bukanlah apa-apa.
Dan sekarang saya agak tertolong dengan kamera saya sekarang, bisa diatur beberapa parameternya. Menyesuaikan dengan keadaan cahaya yang ada. Secara saya ini memiliki masalah dengan tangan yang selalu gemetar, kalau istilah medisnya tremor. Jadi foto dengan hp ataupun kamera saku pasti blur. Kalau pun sedikit bening, itu saya berjuang keras menahan tangan supaya tidak tremor. Nah kebayang setelah masak saya harus foto lagi dengan tangan yang pastinya tambah tremor kalau sudah capek, alamak...
Dulu di awal ngeblog saya pun pakai hp, jadi hasilnya ya begitu deh... tangan belum begitu gemetar, masih bisa ditahan, lah semakin bertambah umur nih tangan tidak bisa diajak kompromi lagi. Jadi salut buat yang bisa foto hasil karya di dapur dengan hp tetapi hasilnya bisa membuat yang melihat meneguk air liur ataupun mangap aaakkkk pengen mencicipi. Colek mba Rina dan mba Ima dulu he he he...
Ih jadi ngelantur begini ya.... Nah baiklah kembali ke resep pizza mini ini dulu ya. Membuat pizza ini pagi hari, sebelum Sophie sekolah, jadi pakai resep yang cepat saja, yang waktu persiapannya tidak lama. Waktu proofing adonan hanya 20 menit. Toppingnya juga sederhana, hanya tumisan ayam dan jamur. Topping ini pesanan Sophie, harus pakai ayam juga katanya, padahal lebih cepat lagi kalau hanya jamur, tidak perlu ditumis lagi. Tapi ada embel-embelnya begini, nanti kalau tidak pakai ayam, Pipi ga suka loh sama pizzanya, ih kecil-kecil sudah bisaan ngomong begitu. Ya sudah deh, emaknya ngalah, lagian sebentar juga kok hanya menumis.
Sebenarnya bisa lebih cepat kalau saya buat pizza ukuran besar saja, nanti tinggal dipotong-potong, tapi sudah lama tidak buat pizza versi mini, ya repot sedikit tidak masalah. Nah bagaimana rasanya, hmmm karena resep ini favorit saya, ya saya suka dengan rasanya, dan anak kecil saya ya suka. Jadi rasanya enak, tetap empuk juga walaupun tanpa telur.
Saya panggang pizza ini sedikit lebih lama, jadi hasilnya cukup garing di luar. Sophie katakan crunchy, apalagi tadi pagi, kan ceritanya pizzanya sisa, jadi saya masukkan ke dalam kulkas, eh ternyata Sophie mau bawa pizza lagi katanya, yang sisa saja katanya. Sippp tadi pagi saya hanya panggang kembali sebentar, beri tambahan mayones di atasnya, alhasil pizzanya jadi lebih crunchy. Tapi Sophie malah suka yang begini.
Kalau mau versi empuk, gunakan resep roti ya untuk pizza ini, gunakan yang menggunakan telur. Seperti yang pernah saya buat sebelumnya di pizza mini empuk. Pizza dengan adonan roti begini mirip rasanya dengan roti-roti manis di bakery yang menggunakan topping seperti halnya pizza, dengan saus dan keju juga.
Tadi pagi rencana mau posting tapi diajak bapaknya Sophie pergi ke Plaza Telkom, mau mencabut speedy. Hmmm habis itu ngelayap deh, sampai waktunya menjemput Sophie. Jadi baru sempat posting malam hari. Sebelum posting buat latihan soal dulu untuk Sophie mid semester. Bisa agak cepat karena besok hanya satu mata pelajaran testnya.
Nah hari ini posting resep pizza mini dulu ya, pizza ini saya buat kemarin. Buatnya pagi hari dan mengambil fotonya beberapa jam sesudahnya. Jadi maklum ya kalau kejunya tidak begitu kelihatan menggiurkan lagi. Mana pagi hari yang biasanya sebelumnya cerah ceria, eh agak gelap walaupun ya tidak hujan juga.Jadi fotonya ya begitu saja, harap dimaklumi, belum lagi minim properti.
Terkadang sampai saat ini saya itu kalau foto ya masih sembarangan, minim properti, tidak ada konsep, asal saja, ambil seperlunya untuk difoto. Jadi kalau saya berselancar di IG, aduh mupeng sekali lihat foto yang berseliweran, ini kok yang fotonya rajin amat ya... Apalagi yang namanya foto masakan, hmmm foto masakan itu kalau menurut saya lebih susah karena begitu matang masakannya harus segera difoto jadi harus dipikirkan dan disiapkan dulu tempat foto, alas dan pelengkap dan tentunya kamera. Pastikan kamera masih ada baterenya he he he...
Kalau saya, selesai memasak pasti rasanya sudah capek sekali, jadi foto ya seadanya, aksi cepat. Nah jadi salut buat yang bisa menyiapkan properti foto dengan konsep yang sudah disiapkan dulu. Belum lagi menata gaya si masakan dan pelengkapnya, hadeuh.. yang ini memang tidak bakat mah saya ini. Jadi kalau dibandingkan dengan foto-foto para mastah di IG jauh foto-foto saya, bukanlah apa-apa.
Dan sekarang saya agak tertolong dengan kamera saya sekarang, bisa diatur beberapa parameternya. Menyesuaikan dengan keadaan cahaya yang ada. Secara saya ini memiliki masalah dengan tangan yang selalu gemetar, kalau istilah medisnya tremor. Jadi foto dengan hp ataupun kamera saku pasti blur. Kalau pun sedikit bening, itu saya berjuang keras menahan tangan supaya tidak tremor. Nah kebayang setelah masak saya harus foto lagi dengan tangan yang pastinya tambah tremor kalau sudah capek, alamak...
Dulu di awal ngeblog saya pun pakai hp, jadi hasilnya ya begitu deh... tangan belum begitu gemetar, masih bisa ditahan, lah semakin bertambah umur nih tangan tidak bisa diajak kompromi lagi. Jadi salut buat yang bisa foto hasil karya di dapur dengan hp tetapi hasilnya bisa membuat yang melihat meneguk air liur ataupun mangap aaakkkk pengen mencicipi. Colek mba Rina dan mba Ima dulu he he he...
Ih jadi ngelantur begini ya.... Nah baiklah kembali ke resep pizza mini ini dulu ya. Membuat pizza ini pagi hari, sebelum Sophie sekolah, jadi pakai resep yang cepat saja, yang waktu persiapannya tidak lama. Waktu proofing adonan hanya 20 menit. Toppingnya juga sederhana, hanya tumisan ayam dan jamur. Topping ini pesanan Sophie, harus pakai ayam juga katanya, padahal lebih cepat lagi kalau hanya jamur, tidak perlu ditumis lagi. Tapi ada embel-embelnya begini, nanti kalau tidak pakai ayam, Pipi ga suka loh sama pizzanya, ih kecil-kecil sudah bisaan ngomong begitu. Ya sudah deh, emaknya ngalah, lagian sebentar juga kok hanya menumis.
Sebenarnya bisa lebih cepat kalau saya buat pizza ukuran besar saja, nanti tinggal dipotong-potong, tapi sudah lama tidak buat pizza versi mini, ya repot sedikit tidak masalah. Nah bagaimana rasanya, hmmm karena resep ini favorit saya, ya saya suka dengan rasanya, dan anak kecil saya ya suka. Jadi rasanya enak, tetap empuk juga walaupun tanpa telur.
Saya panggang pizza ini sedikit lebih lama, jadi hasilnya cukup garing di luar. Sophie katakan crunchy, apalagi tadi pagi, kan ceritanya pizzanya sisa, jadi saya masukkan ke dalam kulkas, eh ternyata Sophie mau bawa pizza lagi katanya, yang sisa saja katanya. Sippp tadi pagi saya hanya panggang kembali sebentar, beri tambahan mayones di atasnya, alhasil pizzanya jadi lebih crunchy. Tapi Sophie malah suka yang begini.
Kalau mau versi empuk, gunakan resep roti ya untuk pizza ini, gunakan yang menggunakan telur. Seperti yang pernah saya buat sebelumnya di pizza mini empuk. Pizza dengan adonan roti begini mirip rasanya dengan roti-roti manis di bakery yang menggunakan topping seperti halnya pizza, dengan saus dan keju juga.
Wokeh, lanjut ke resep ya.... silakan...
Pizza Mini Topping Ayam Jamur
hasil : 9 buah
Bahan roti pizza :
- 125 ml air hangat
- 1 sendok teh gula pasir
- 1 sendok teh ragi instan
- 180 gr tepung terigu protein sedang
- 1/4 sendok teh garam
- 1 sendok makan minyak goreng
Bahan topping :
- 150 gr dada ayam, potong kotak
- 1 kaleng jamur kancing, potong 4 bagian
- 3 siung bawang putih, memarkan, cincang
- 1 buah bawang bombay ukuran sedang, potong kecil
- 1/2 sendok makan saus tiram
- 1 sendok makan kecap asin
- 1/4 sendok teh merica bubuk
- 1 sendok makan minyak untuk menumis
Bahan saus : campur jadi satu
- 4 sendok makan saus tomat
- 2 sendok teh gula pasir
- 1 sendok teh oregano kering
Bahan taburan :
- keju mozarela secukupnya, parut kasar
Cara membuat :
Di mangkuk kecil, larutkan gula dengan air hangat, tambahkan ragi instan, aduk rata dan diamkan sampai berbuih. Sementara itu di mangkuk cukup besar, campur tepung terigu dan garam, tuangkan larutan ragi, aduk rata dengan sendok, tambahkan minyak goreng, aduk hingga rata dengan tangan, bulatkan dan diamkan selama kurang lebih 20 menit. Adonan cukup lengket, jadi lumuri tangan dengan sedikit minyak goreng.
Siapkan bahan isi :
Tumis bawang putih sampai harum, masukkan bawang bombay, tumis sampai mulai transparan. Masukkan dada ayam, aduk rata sampai berubah warna, masukkan jamur kancing, masak hingga matang, tambahkan kecap asin, saus tiram, merica bubuk, aduk rata, cicipi rasanya, angkat dan dinginkan sejenak.
Ketika sudah 20 menit, kempiskan adonan pizza, bagi menjadi 8 atau 9 bagian (di sini saya tidak timbang, kira-kira saja sama besar), bulatkan adonan, tata di wadah bertabur tepung. Jika terasa lengket, lumuri tangan dengan tepung. Siapkan loyang, oles dengan sedikit minyak. Ambil satu bulatan, pipihkan dengan diameter kurang lebih 8-10cm, letakkan di loyang. Lakukan sampai selesai. Oles dengan saus, beri tumisan ayam jamur, taburi dengan keju mozarela. Panggang di oven dengan suhu 200 derajat celcius sampai keju meleleh dan bagian bawah roti kecoklatan (kurang lebih 10-12 menit, sesuaikan dengan oven masing-masing, dengan catatan oven sudah dipanaskan terlebih dahulu).
Nah semoga resep pizza mini tanpa telur tanpa ulen ini bisa bermanfaat ya, silakan mencoba dan semoga cocok dengan selera ya...
Selamat mencoba...
Hihi...pic untuk food photography memang perasaan gampang gampang susah. Diriku juga terbatas prop nya kok mb Monic. Itu ituuuu aja yang dipakai. Diriku lebih mementingkan resep drpd pic. Meski gak bisa dipungkiri, pic cantik akan lebih menarik perhatian orang.
ReplyDeleteMelihat resep pizza mini gini, perasaan diriku kok belum pernah bikin ya pizza mini. Jadi ngiler deh.....
Duh pipie udah pinter ya order pizza yang harus pakai ayam. Mami sedikit diancam lagi hihihi....
toss ah... iya neh terbatas propnya, jadi suka mupeng kalau lihat prop yang macem2 ha ha ha...
Deletelebih ribet sedikit kalau buat pizza mini, kalau pizza pan kan tinggal tumplek semua ke satu loyang he he he.. cobain buat mba sekali-kali kalau mood dan ada waktu
iya bisaan anak itu sudah pakai ngancam segala
Saya baru mau tanya kok Mba Monic tumben belum post resep? Ternyata postnya malam-malam juga toh. Kok sama ya kita? Hehehe...
ReplyDeleteSama, mbak. Tangan saya juga tremor. Makanya jepret-jepret itu butuh perjuangan banget. Saya juga asal jepret, suka-suka aja. Paling niru fotonya mbak Monic. Trus, hasilnya sering tidak sesuai warna aslinya tapi saya malas banget ngeditnya.
Hahaha...
Si Pipi udah mulai bisa ngancam emaknya. Aduh Pipi, ada-ada aja kamu, nak.
Itu pizza bagi saya tetap menggiurkan, mbak. Apalagi sudah lama banget tidak makan pizza. Duh, jadi ngiler deh.
iya mba Ima, sempatnya malam, padahal kadang kalau sudah malam ya malas juga..
Deletetoss, memang susah kalau tangan sudah tremor ya, tidak pernah bagus kalau ambil foto, orang yang foto berkali-kali komplain karena foto mereka yang saya ambil blur..hi hi hi
iya sudah tambah kebisaan dia mba Ima...
Iya enaknya makan pizza lagi ya... tunggu mba Ima sehat dan pulang dulu baru buat pizza lagi ya
wow.. skill memasaknya.. keren..
ReplyDeletedibuat binsis mantep mbak.. ^^
hi hi hi terima kasih mas Juni, wah iya kapan ya bisa bisnis...
DeleteMantap mba pizza nya, walaupun gak menggunakan telur sama ulen tapi hasilnya tidak jauh beda sama pizza pada umumnya, rasanya juga kayaknya tidak kalah sama yang pizza biasa ya mba ,jadi pengin...
ReplyDeletePengin tinggal makan tapi, hehe
iya enak kalau bisa buat pizza sendiri mas, ga perlu beli...
Deletewah sayang jauh ya... kalau dekat sudah saya beri nih pizzanya ke mas Mayuf, jadi tinggal makan aja he he he
sedaapp, pagi2 sudah disiapin sarapan piza mini :)
ReplyDeletetrims resepnya
Orang sekarang juga, ritual pertama setelah makanan tersaji adalah memfoto.
sama-sama mas...
Deleteiya ya mas, sekarang itu begitu makanan tersaji harus difoto dulu ya...hi hi hi
spertinya pasti enak si Pizza mininya, mbak.
ReplyDeleteOhy.... kapan ada acara bagi2 gratisnya Mbak, hehehehe.....
saya kasih alamat loh, biar paketnya ngk nyasar, :)
kapan aja bisa kang bagi2 gratisnya, saya malah senang kalau bisa bagi2, soalnya kadang saya itu bingung cari korban buat makan makanan yang saya buat...
Deletelah kalau dekat aja, boleh tiap hari mantengin rumah saya kang, pasti dapet gratisan terus hi hi hi
kalau dikirim ya ga bisa kang, kang makanan basah ini...
hahahah..... klu saya ada disana, Mbak pasti tidak binggung nyari korban buat nyicip masakannya.
DeleteSoalnya Saya Mah Pemakan Segala makanan, asalkan gratis, hehehe.....
ahai..bener kang, pasti tinggal panggil kang Nata kalau makanan sudah siap he he he... jadi korban nyicip makanan neh
DeleteEh lha kenapa itu speedy dicopot ? *Kepo deh* kan lebih leluasa ngenet kalo ada speedy
ReplyDeleteha ha ha iya mba Rina kepo... error terus mba speedynya, masak tiap hari mati bisa berkali-kali, mana lemot lagi, padahal sudah lumayan sih speednya, yang terdaftar ya, walaupun aslinya ga nyampe
Deletepake provider baru mba, kecepatannya 10x daripada speedy, harga sama..pilih yang baru donk mba he he he
Terimakasih info resepnya, kak.
ReplyDeleteFotonya bikin mendadak ... pengin nyantap pizza 😊
sama-sama mba Himawan
Deletehi hi hi ayo buat pizza atau beli pizza..
Menerima pesanan Cash On Delivery nggak ya? Pengen nyobain ini pizza mini...hehehe.
ReplyDeleteha ha ha mas Dody bisa aja neh...
Deletekalau dekat mas Dody bisa mampir ke rumah saya buat nyobain pizza mini ini
ada toping jamurnya.. kesukaan banget itu mba monic..
ReplyDeleteiya mba Nia, enak kalau sudah ada toping jamurnya
Deletepizzanya terlihat enak sekali...menarik untuk dicoba
ReplyDeleteiya silakan dicoba mba Wise, gampang lagi buatnya
DeleteMengatasi tremor tangan, kenapa ngga dibelikan mini tripod saja Mba, biar hasilnya juga bisa lebih bagus. Buat kamera bisa, buat hp juga bisa..salam kenal Mba
ReplyDeletehai mas Ari, salam kenal juga..
Deleteiya ada sih mas, tripod mini, dulu beli buat kamera saku..karena tangan tremor sudah tidak bisa kompromi lagi
beli juga tripod buat kamera sekarang, kalau lagi rajin saya pakai tripod, siap2kan tempat buat foto2 di mana tripod bisa digunakan
kalau lagi malas, karena persiapan foto dengan tripod lebih lama, maka saya langsung saja foto mas di dapur lagi he he he, tentu saja harus atur lagi shutter speed lebih tinggi supaya gambar ga blur terhalang tremor tangan ini
btw, terima kasih banyak ya mas...
Dilihat dari fotonya aja kelihatannya enak banget, gimana aslinya . huhuu
ReplyDeletehai mba Anisa, he eh mba, aslinya enak, hi hi hi...
Deleteayo buat mba..