Hari ini sebenarnya masih terbawa malas update blog, tapi karena hanya alasan malas, kalahkan rasa malas, yeay.. jadi barusan pilah pilih resep mana dari draft blog yang akan ditampilkan dan tada, resep ayam betutu yang tampil hari ini.
Kalau bicara ayam betutu, pasti sudah tidak asing lagi kan ya, sudah umum dan tahu kalau ayam betutu ini khasnya Bali, sama seperti pempek sudah tahu kalau itu aslinya dari Palembang. Nah bicara ayam betutu, beberapa waktu lalu saya kepikiran buat ayam betutu lagi tapi maunya yang versi ayam utuh, dan maunya ditambahkan potongan daun singkong juga yang dimasukkan ke dalam bagian perut ayam, hmmm walaupun saya dan bapaknya Sophie sebenarnya tidak mengkonsumsi daun singkong sih, tapi buat saya yang ini pengecualian he he he.. bapaknya Sophie keukeuh tetap tidak mau menyantapnya walaupun sudah saya katakan enak ini.
Memang sih kalau bicara daun singkong, setiap kali beli nasi padang di rumah makan padang, nah kalau sayurnya daun singkong, selalu embel-embel tidak usah pakai sayur, kecuali kelupaan pesan sama uda yang mengambilkan nasinya, sampai rumah disisihkan daun singkongnya.
Nah karena mau membuat versi yang original ceritanya jadi saya beli saja sedikit daun singkong di pasar, setelah di rebus hanya didapatkan beratnya kurang lebih 100 gr, hmm baguslah tidak banyak-banyak. Dan satu lagi kebiasaan yang saya biasa lakukan tapi kali ini tidak saya lakukan, saya tidak membuang kulit ayamnya, penasaran rasanya kalau dimasak dengan kulit. Hmmm agak repot juga neh secara kalau menggunakan kulitnya harus digosok dengan garam si kulit ayam ini supaya tidak amis, dan kali ini saya gunakan garam kasar, yang ternyata karena terlalu semangat, sampai-sampai terluka telapak tangan ini. Mungkin tidak perlu garam kasar kali ya, garam halus juga tidak masalah, nah ceritanya mumpung ada stok garam kasar.
Dan begini komentar bapaknya Sophie, kenapa juga kulitnya tidak dibuang sebelum diolah toh akhirnya tidak dimakan juga, sayang bumbunya kena ke kulitnya saja. Hmmm lalu jawaban saya, iya saya ini mau mencoba membuat versi begini, versi kebanyakan orang, siapa tahu kan bisa dijual, ha ha ha.. jual lagi jual lagi..
Oh iya untuk resep kali ini saya buat tidak pedas, secara supaya Sophie juga mau makan, dan ternyata Sophie suka dengan ayam begini, dia sebut ayam bumbu katanya. Dan kalau makan maunya yang bagian banyak bumbu. Untuk menyiasati pedasnya, saya buat deh sambal matah, jadi pas sekali deh pasangannya.
Dan bagian favorit saya dan Sophie adalah bagian paha, paha atas dan paha bawah, secara dagingnya lebih empuk. Belakangan memang saya lebih suka bagian paha dibanding dada, beda dengan dulu, maniak dada. Sampai-sampai kalau beli apapun ayam di luar maunya bagian dada terus. Selalu tersandung kesal kalau sudah makan di K*C, kalau pesan dada seringnya diberi paha atas, sampai saya heran sendiri, apa tidak pada tahu ya mana bagian dada dan paha atas, kan kalau sering melayani pembeli paling tidak bisa mengenali setiap bagiannya, walaupun sudah bertepung.
Beda lagi kalau pesan bagian dada di M*D, kalau pesan dada tidak boleh 2 buah, lalu saya protes kenapa bisa begitu, nah kalau saya suruh teman saya ke kasir sebelah pesan dada juga sama saja kan.. bedanya di mana, kalaupun mau dibuat beda harga tidak masalah, tapi ini kebijakan aneh menurut saya. Jadi kalau saya mau pesan dua buah paket nasi ayam dada, dan kebetulan pergi berdua, kami pisah kasir seolah tidak kenal satu sama lain..ha ha ha... aneh juga kan..
Hmmm mungkin ini tidak semua orang yang mengalami ya, ini karena saya saja yang maniak dada ayam jadi terekam dalam benak, he he he.. tapi sekarang kalau beli ayam di luar, pesannya paha atas lagi, tidak dada lagi, tapi bapaknya Sophie, tetap, dada tapi maunya dada tulang bukan dada mentok. Jiahhhhh kenapa juga ngelantur jauh begini ya... halah tidak penting hus hus hus..
Kembali ke resep ayam betutu ini lagi ya, nah dulu itu saya buat ayam betutu pakai panci presto dulu, kemudian baru dipanggang di oven. Kali ini saya gunakan kukusan, bungkus ayam dengan daun pisang, dibungkus lagi dengan alumunium foil, secara beli daun pisangnya kecil ukurannya, nanti bocor deh, supaya aman bungkus dengan alumunium foil. Setelah dikukus selama kurang lebih 1.5 jam, buka bungkusan alumunium bagian atas, dan daun pisang bagian atas, panggang di oven selama kurang lebih 30 menit sampai mulai terlihat kecoklatan.
Nah kan kalau dikukus begini jadi berair nih, kaldu berbumbu ini bisa dijadikan kuah, makan ayam betutu disiram kuah, beuh sedap.
Okeh deh, langsung ke resep ya.. ini dia...resep kurang lebih sama dengan resep ayam betutu khas Bali yang pernah saya posting sebelumnya ya..
Ayam Betutu Khas Bali
Bahan :
- 1 ekor ayam berat kurang lebih 1,2 kg
- 2 buah jeruk nipis
- 2 lembar daun salam
- 5 lembar daun jeruk
- 2 sendok teh garam (sesuaikan dengan selera)
- 2 batang serai, bagian putihnya memarkan
- 100 gr daun singkong yang sudah direbus, potong-potong
- 2 sendok makan minyak untuk menumis
Bumbu halus :
- 10 butir bawang merah
- 6 siung bawang putih
- 8 buah cabai merah keriting, kalau mau pedas bisa tambahkan cabai rawit merah
- 2 cm jahe
- 2 cm kunyit
- 2 cm lengkuas
- 2 cm kencur
- 5 butir kemiri
- 1 sendok teh ketumbar
- 1/2 sendok teh merica hitam butiran (atau bisa gunakan merica putih)
Cara membuat :
- Bersihkan bagian dalam ayam, gosok dengan garam seluruh permukaan kulitya. Bilas, lumuri ayam dengan air jeruk nipis, diamkan selama kurang leih 10 menit, bilas
- Tumis bumbu halus, daun salam, daun jeruk dan serai hingga harum, angkat tumisan, lumuri ayam dengan tumisan secara merata, sisakan secukupnya untuk campuran daun singkong. Campur daun singkong rebus iris dengan bumbu, masukkan ke bagian dalam ayam. Bungkus dengan daun pisang, bungkus lagi dengan alumunium foil jika ukuran daun pisang cukup kecil.
- Kukus selama kurang lebih 1.5 jam, buka bungkus bagian atas, tuangkan atau sendokkan kuah kaldu berbumbu ke dalam mangkuk, letakkan ayam di loyang, panggang ayam hingga kecoklatan selama kurang lebih 30 menit
- Nikmati dengan sambal matah, lalapan dan tentu saja nasi hangat
Untuk resep sambal matah, cuss ke link ini ya.. sambal matah.. atau mau sambal matah dengan campuran tomat hijau, yang ini juga sedap, mirip sambal cibiuk jadinya, hanya minus kencur he he he...
Nah semoga resep ayam betutu kali ini bisa bermanfaat ya, silakan mencoba dan semoga cocok dengan selera ya..
Selamat mencoba...
Sedaaaapp...jd lapeeeerr!!! Pengen bikin ahh... tp ciri khasnya emg pake kencur ya mba?
ReplyDeleteRINI
sedap mba Rini, iya mba Rini bikin deh, he eh mba pake kencur sih, tapi kalau emang ga ada bisa diskip kok mba, ga begitu ngaruh banyak ke rasa
DeleteWkwkwkwk....
ReplyDeleteSaya malah suka tuh cerita tentang dada dan paha ayam. Sangat menghibur, mba. Apalagi yang kasusnya beda kasir. Ada-ada aja tuh kebijakan.
hi hi hi, iya ada saja ceritanya mba dulu itu, sekarang ga gitu2 amat sama jenis bagian ayam jadi ga begitu banyak cerita ha ha ha.. iya setelah dipikir kok ada ada saja kebijakan begitu
DeleteProses masaknya lumayan panjang ya, mbak Monic. Tapi lihat hasilnya jadi kepengen makan:)
ReplyDeleteiya mba Eva, lumayan panjang prosesnya, hasilnya sedap mba..jadi ga nyesel kok he he he
DeleteHayoooo....mba Monic ketagihan jualan hihiii.
ReplyDeleteSedap bgt tu ayam betutunya...jd lapeeeerr!
RINI
iya pengennya jualan aja neh mba, tapi pembelinya belum ada lagi neh... ha ha ha akibat males promosi
Deleteayo mba Rini, cobain deh buat
Mbak Monic, saya baru pertama x beli oven pas ktm resep mbak, Harus dicoba ini ��. Mbak itu pas ayamnya di panggang, apa ovennya Udah dipanaskan dulu? Temperature nya brp kira2? Makasihh yaaa
ReplyDeletesilakan dicoba mba Fenny.. iya mba ovennya dipanaskan lebih dulu, suhu 180 derajat celcius
Delete