April 2017 - Monic's Simply Kitchen

Sunday, April 30, 2017

Puding Labu Kuning Santan



puding labu kuning santan

Aihh aihh..lama sekali saya tidak posting ya, nah hari ini baru sedikit lega, bisa posting resep, walaupun tetap ya resep draft lagi, jiahhh... tidak masalah kan ya.. walaupun resep draft tapi kan masih up to date he he he, nah ini dia resep puding labu kuning santan.

Selama seminggu ini saya memang tidak bisa online neh, ternyata sakit Sophie berlanjut, padahal kan minggu lalu saya katakan kalau Sophie sudah membaik, ealah ternyata hari Selasa sorenya demam tinggi lagi, nah loh.. kuatir kan, gejala DBD itu demam, reda lalu demam lagi, tapi tetap kami beri obat dari dokter berharap demamnya reda, tapi ternyata tidak juga, akhirnya malamnya kami bawa lagi ke UGD, ya sudah tes darah deh.

Untungnya Sophie ini tidak takut dengan jarum suntik jadi ketika diambil darah senyum-senyum saja. Ambilnya di telapak tangan atas, saya sempat tanya kok di situ ya, ternyata di situ karena sekalian dipersiapkan untuk infus, jadi kalau tes darah menunjukkan tanda positif penyakit yang harus dirawat inap, tinggal sambungkan saja dengan infus. Saya hanya bisa ber-ohhh. Kasihan juga Sophie tapi dia tenang saja, eits tapi... ujung-unjungnya minta dibelikan mainan, mintanya 2 lagi, langsung deh emak bapaknya katakan okeh.. 2 ya..tapi yang murah, dan Sophie mengangguk setuju.

Yang dites adalah darah umum, leukosit, trombosit dan eritrosit, lalu dites tifus juga. Dan ternyata hasilnya bagus semua, jadi saran dokternya lanjutkan saja obatnya. Dan ternyata setelah beberapa hari kok demamnya masih saja, akhirnya ya sudah bawa ke dokter anak saja hari Jumat pagi, wuihh tes darah lagi, ternyata jumlah leukositnya tinggi, jauh di atas normal. Hmmm dapat resep baru lagi dari dokter, dengan catatan kalau obatnya tidak cocok harus kembali, mau tidak mau harus rawat inap. Nah sepertinya obatnya cocok, kondisinya sudah membaik walaupun masih rewel.

Aih pokoknya seminggu ini bawaan cemas saja, jadi tidak kepikiran mau ngeblog. Jadi maaf ya buat teman-teman yang sudah meninggalkan komentar di sini kok lama sekali ya saya publish dan saya balas komentarnya, bukan sengaja tapi karena memang kondisi tidak memungkinkan.

Okeh deh, kembali ke resep puding labu kuning ini ya, jadi ceritanya saya itu lapar mata kalau ke pasar lihat labu kuning yang sudah dibelah oleh penjualnya, seakan memang mengundang untuk dibeli ha ha ha.. jadi akhirnya tidak tahan godaan, beli deh labu kuning ini walaupun belinya juga tidak banyak, hanya setengah kilo seharga 4 ribu rupiah. Tapi memang setelah dikupas dan dikukus jadinya tidak setengah kilo lagi donk ya.

Sippp ah, berikut resepnya ya.. silakan...

Puding Labu Kuning Santan
untuk 18 buah cup

Bahan :
  • 350 gr labu kuning kukus
  • 300 ml air
  • 500 ml air, campur dengan 65 ml santan instan
  • 1 bungkus agar-agar plain
  • 125 gr gula pasir

Cara membuat :
Blender labu kuning dengan 300 ml air hingga halus, sisihkan. Di panci, campur gula, agar-agar dan campuran air santan, aduk hingga agar-agar larut, masak hingga panas, tuangkan labu kuning halus, masak hingga mendidih sambil diaduk agar tidak meluap, cicipi rasanya, matikan api, hilangkan uap panas dan tuangkan ke dalam cetakan atau cup plastik, dinginkan hingga mengeras dan masukkan ke dalam kulkas, sajikan dingin.


resep puding labu kuning santan

Nah semoga resep labu kuning santan ini bisa bermanfaat ya, silakan mencoba dan semoga cocok dengan selera ya...

Mau mencoba resep puding labu kuning lainnya, silakan klik link berikut ya :



Selamat mencoba...



Monday, April 24, 2017

Bakpao Coklat



resep bakpao coklat

Yeayyy...libur lagi..hmmm kalau libur buat saya efeknya hanya tidak perlu repot pagi hari mempersiapkan Sophie ke sekolah, selebihnya biasa saja he he he. Ah tapi libur kali ini cukup repot, efek karnaval hari Kartini ternyata tidak hanya saya yang tepar. Ternyata hari Jumat malam itu Sophie sudah ada gejala sakit, tapi hari Sabtu pagi saya anggap biasa.

Ealah ternyata demam tinggi dan berkelanjutan sampai hari Minggu, terpaksa hari Minggu siang kita bawa ke UGD. Sudah diberi obat oleh dokter, tapi ternyata tidak pengaruh, walaupun sudah saya kompres juga tetap saja panasnya berkisar di 39 derajat celcius. Kemudian malam harinya jam sebelas, bawa lagi ke UGD, huffff....Aih tapi untungnya pagi ini sudah reda demamnya, tapi tetap harus waspada neh... jadi masih terus dikontrol. 

Bapaknya Sophie sampai sempat ngedumel, kenapa juga karnaval kok jam 3 sore, kenapa tidak pagi hari saja, ini anak-anak loh, apa tidak kasihan dengan anak-anak. Kamu saja tepar, bagaimana dengan anak-anak? hmmmm biasalah ya.. bawaan orang tua panik.

Jadi dalam perjalanan pulang dari UGD siang harinya, saya berkomentar ketika melihat para pekerja yang sibuk mengerjakan proyek jalan layang di simpang Jam-Batam, mantap mereka ya.. panas terik begini tapi tahan bekerja. Langsung ada yang nyambung, he eh..ada loh yang baru sebentar kena panas langsung sakit.. hi hi hi... ini ngomongin saya atau Sophie ya..atau ngomongin kami berdua? Saya hanya senyum tapi tidak berkata apa-apa.

Ya begitulah ceritanya he he he... nah hari ini saya posting resep bakpao coklat ya.. buatnya sih setelah buat selai coklat, jadi tidak begitu lama selai coklat jadi saya langsung cussss buat bakpao coklat ini. Nah resepnya masih sama pakai resep bakpao ayam yang pernah saya bagikan di sini nih... bakpao ayam.

bakpao selai coklat


Dan untuk selai coklatnya, resepnya di sini : selai coklat homemade. Nah ternyata walaupun coklatnya masih meleleh ketika saya menyantap bakpao hangat tapi rasanya sedap, dan saya bisa mengatasi lelehan cokat tersebut tanpa harus tumpah-tumpah. Tidak seperti Sophie yang selalu menumpahkan selai coklatnya ketika menyantap bakpao, jadi butuh bantuan piring untuk menampung lelehan coklatnya ha ha ha... ya iyalah.. Sophie kan masih kecil.. dia selalu katakan begini kalau dia tidak bisa, Pipi kan masih anak.. jadi tidak bisa, halah..

Hmmmm enak mana dengan bakpao ayam? dua-duanya enak, serius.. tapi kalau disuruh memilih saya akan tetap memilih bakpao ayam ha ha ha... 

Oh iya buat bakpao coklat kali ini saya hanya gunakan setengah resep, jadi hanya menghasilkan 10 buah bakpao, cukup puas dan tidak sampai mabuk bakpao.

resep bakpao coklat mudah

Okey deh... untuk resep dan cara membuatnya silakan cuss ke link di atas ya, membuat bakpaonya sama saja dengan membuat bakpao ayam, hanya ganti isinya dengan selai coklat. Nah supaya tidak kerepotan ketika mengisi coklatnya, diamkan coklat sebentar di kulkas sampai sedikit mengeras.

cara membuat bakpao coklat
isian selai coklat untuk bakpao


Nah semoga postingan saya kali yaitu bakpao coklat bisa bermanfaat ya, silakan mencoba dan semoga cocok dengan selera ya..



Selamat mencoba....




Saturday, April 22, 2017

Selai Coklat Homemade




Kemarin saya absen posting lagi, kecapekan, jadi malamnya mau posting sudah tidak ada tenaga, capek seharian. Tapi yang paling menguras tenaga karena mendampingi Sophie ikutan karnaval hari Kartini.

Waktu karnaval jam 3 sore, di mana matahari sedang terik-teriknya, duh mana suasana riuh, ramai anak-anak dengan ibu-ibunya tentu saja, eits ada juga bapak-bapaknya. Pokoknya benar-benar membuat capek, jadi jalan dari TK, kemudian ke lapangan acaranya. Aih aih entah berapa banyak keringat keluar dari tubuh.. pulangnya tepar..asli tepar.

Nah di pagi harinya itu untungnya Sophie libur, karena gurunya mempertimbangkan anak-anak akan kecapekan kalau masuk sekolah juga di pagi harinya, saya kepikiran membuat lagi selai coklat versi homemade tentu saja. Selai inilah yang saya gunakan untuk membuat isian bakpao pesanan beberapa waktu yang lalu. Nah membuatnya mudah saja, mirip dengan resep ganache yang pernah saya posting sebelumnya di cake coklat kukus moist, beda tipislah ya resepnya.

Tapi setelah saya telaah, jiahhh bahasanya, isian coklat begini tidaklah cocok untuk isian bakpao yang dihidangkan hangat, karena selainya cair sekali kalau bakpaonya dimakan hangat. Padahal enaknya bakpao itu dimakan hangat kan. Tapi kalau yang suka tantangan makan bakpao isian coklat leleh, maka jadinya pas deh..atau menikmati bakpao kondisi tidak begitu hangat, jadinya malah pas, coklatnya tidak begitu leleh tapi jadinya lembut, tidaklah keras. Nah loh..bingung kan ha ha ha...

Mengenai rasanya, tentu saja enak tenan.. berasa coklat dan manisnya pas, ya iyalah ya.. kan pakai dcc (dark cooking chocolate). Nah enak tidaknya tentu juga ditentukan oleh kualitas dcc-nya ya..jadi gunakan dcc yang sekiranya dirasa cocok di lidah. Untuk resep kali ini saya pakai dcc mercolade premium. Hmmm baru tahu juga saya kalau mercolade itu ada yang biasa dan premium, selama ini tahunya ya mercolade. Atau bisa juga gunakan merk colatta, yang ini juga pastinya enak, menurut saya loh ya. Berhubung di toko bahan kue langganan stok colatta sedang kosong makanya saya beralih ke mercolade.

Okeh deh, di resep ganache sebelumnya saya menggunakan butter, hmmm kali ini saya ganti saja dengan margarin. Jadi rasanya tidak begitu tajam dan ada rasa gurih-gurihnya, jadi enak deh. Selai coklat ini begitu selesai diproses, bentuknya akan sangat cair sekali, jadi kalau mau digunakan cepat, masukkan ke dalam kulkas sebentar, begitu kelihatan mulai memadat, keluarkan dari kulkas.

Nah walaupun lama disimpan di kulkas, selai coklat ini tidak akan mengeras sekali kok, masih cukup lembut jika disendokkan, jadi tenang, kalau tidak mau terlalu padat, diamkan saja sebentar di suhu ruang.

Sophie pastinya doyan dengan selai coklat ini, mmmmm enak katanya, ketika saya beri dia satu sendok kecil selai coklat ini.

Ok deh, sekarang langsung ke resep ya..  silakan..

Selai Coklat Homemade

Bahan :
  • 500 gr dark cooking chocolate, potong-potong ukuran kecil
  • 200 ml susu cair (di sini saya gunakan susu cair low fat, secara stoknya adanya itu)
  • 5 sendok makan margarin

Cara membuat :
Panaskan susu cair di mangkuk kaca atau stainless dengan cara ditim di api kecil (letakkan mangkuk tersebut di atas panci yang berisi air).  Ketika sudah mulai panas, masukkan potongan coklat, aduk rata dan masak hingga coklat meleleh, matikan api, masukkan margarin, aduk hingga margarin meleleh. Tuangkan ke wadah bersih dan biarkan dingin sejenak, masukkan ke kulkas supaya lebih padat. Jika akan digunakan keluarkan dari kulkas dan diamkan beberapa saat di suhu ruang.

 


Nah semoga resep selai coklat homemade ini bisa bermanfaat ya, silakan mencoba dan semoga cocok dengan selera ya..



Selamat mencoba....



Thursday, April 20, 2017

Lontong Sayur Nangka



resep lontong sayur nangka

Nah ini dia nih salah satu menu sarapan yang sudah sangat umum di mana-mana kan.. paling tidak di Batam he he he... lontong sayur. Kalau di Batam, lontong sayur banyak macam, jadi tinggal pilih mana yang disuka. Sayurnya pun beragam, mulai dari nangka muda, pakis, labu siam atau campuran nangka muda dan kacang panjang atau labu siam dan kacang panjang.

Mau versi Padang yang lebih gurih tanpa tambahan rasa manis yang kuah santannya lebih pekat atau mau versi Jawa yang ada rasa manisnya dengan kuah santan yang lebih encer. Kembali lagi kepada selera. Ketika saya mood makan yang sedikit manis maka tentu saja lontong sayur Jawa pilihan saya, begitu sebaliknya.

Nah tapi ya..berhubung sudah lama sekali saya tidak sarapan beginian jadi makanan begini saya makan siang hari, ya walaupun sama saja ya.. makanan begini tinggi lemak mau dimakan pagi ataupun siang hari ha ha ha.

Saya itu beli lontongnya sehari sebelum masak gulai nangkanya, ceritanya saya itu punya langganan baru, ibu penjual tahu, tempe dan juga lontong. Semua dibuat sendiri, jadi ibu ini tidak ada kios sih, hanya punya meja yang diletakkan di teras pasar. Kebetulan belakangan ini saya kalau ke pasar selalu masuk dari pintu belakang, pintu yang dekat penjual ikan dan ayam, jadi sekalian deh, di dekatnya juga ada penjual bumbu, penjual sayur juga, penjual kelapa parut, nangka muda dan pas ada penjual tahu dan tempe juga. Jadi saya tidak harus berjalan jauh atau pindah parkir untuk membeli semua kebutuhan memasak.

Nah ibu ini cukup lucu, setiap kali saya datang menghampiri selalunya mengajak saya berbahasa Jawa, hmmm untung saja saya mengerti dan bisa sedikit berbahasa Jawa, jadi tidak begitu kesulitan berkomunikasi, walaupun bahasa Jawa saya jauh sekali dari versi Jawanya he he he.

Jadi ketika saya melihat ada lontong, yang memang sering saya lihat di meja ibu ini ada tumpukan lontong daun pisang. Oh iya satu lagi neh, kalau ciri khas lontong orang Jawa di sini bungkusnya daun pisang nah kalau orang Padang bungkusnya plastik, dan ada juga yang malah versi ketupat. Jadi ceritanya saya beli deh 5000 rupiah, dapat 3 buah lontong.

Singkat cerita, saya cukup bingung mau buat apa neh lontong akhirnya kepikiran membuat lontong sayur tapi pakai sayur nangka. Kalau di sini, enaknya ada penjual nangka muda yang sudah dikupas dan dipotong-potong, jadi tinggal beli saja tanpa repot mengupas nangka mudanya.

Nah untuk campuran nangkanya ini supaya umami, saya campur saja dengan udang dan kaldu udang dari rebusan kepala dan kulit udang. Kalau versi ibu saya neh, membuat gulai nangka biasanya pakai daging sapi yang sedikit berlemak, hanya karena saya tidak lagi mengkonsumsi daging merah (walaupun terkadang masih ingin makan bakso he he he) maka pilihan jatuh ke udang saja.

Ok deh, yang ini lontong sayur ala-ala saya ya.. yang tertarik ini dia resepnya, silakan..

Lontong Sayur Nangka
untuk 3 porsi
 
Bahan :
  • 3 buah lontong
  • gulai nangka

Bahan gulai nangka :
  • 500 gr nangka muda yang sudah dipotong-potong
  • 500 gr udang
  • 1 buah jeruk nipis
  • 600 ml kaldu udang (dari kepala dan kulit udang)
  • 400 ml santan dari 250 gr kelapa parut
  • 5 lembar daun jeruk
  • 2 lembar daun salam
  • 1 lembar daun kunyit, sobek
  • 1 batang serai, ambil bagian putihnya, memarkan
  • 3 butir asam kandis
  • 1 1/2 sendok teh garam
  • 1 sendok makan minyak untuk menumis

Bumbu gulai :
  • 6 butir bawang merah
  • 4 siung bawang putih
  • 5 buah cabai merah keriting
  • 5 buah cabai merah kering, rendam dengan air panas sampai lunak, tiriskan airnya
  • 2 cm jahe 
  • 2 cm kunyit
  • 1 cm lengkuas
  • 1/2 sendok teh ketumbar bubuk (atau gunakan ketumbar butiran dengan jumlah sama, sangrai)
  • 1/4 sendok teh jinten bubuk (atau gunakan jinten butiran dengan jumlah sama, sangrai)

Cara membuat :
Rebus nangka muda sampai empuk, angkat dan sisihkan. Sementara merebus, lepaskan kepala dan kuliti udang, bersihkan kotoran punggungnya, cuci bersih dan lumuri dengan air jeruk nipis, bilas dan sisihkan. Kepala dan kulit udang dicuci bersih, lumuri dengan air jeruk nipis, diamkan kurang lebih 10 menit, bilas. Rebus kepala dan kulit udang dengan air sebanyak kurang lebih 650 ml, rebus sampai mendidih dan biarkan mendidih selama kurang lebih 5 menit, saring.

Tumis daun-daunan dan serai hingga daun berubah warna, masukkan bumbu halus, tumis hingga tidak langu, masukkan kaldu udang, aduk sebentar, tambahkan nangka, dan asam kandis, masak selama kurang lebih 10 menit atau sampai kuah mendidih, masukkan santan, tambahkan garam, masak sambil diaduk hingga santan mendidih, terakhir masukkan udang, masak hingga udang matang, cicipi rasanya, siap dihidangkan.

Penyajian : potong lontong, letakkan di piring, tuangkan gulai nangka, siap disantap..nyam..nyam..enak..


resep lontong sayur

Nah semoga resep lontong sayur nangka yang saya buat kali ini bisa bermanfaat ya, silakan mencoba dan semoga cocok dengan selera ya..



Selamat mencoba....



Wednesday, April 19, 2017

Muffin Nangka & Kismis



resep muffin nangka kismis

Muffin...yeayyy.. ini kue yang saya paling suka buatnya, super gampang..dan senangnya kalau buat muffin itu bisa mengembung, sukses membuat saya suka. Kalau bicara muffin, walaupun mudah tapi dulu waktu buat muffin di awal-awal ada saja salahnya, tapi sekarang sudah lega, sudah bisa buat muffin yang sesuai selera saya.

Nah kalau bicara muffin, tentu saja bahan pelengkapnya dan rasanya tentu saja sesuai selera saja, kalau saya neh, tidak jauh-jauh dari kismis, chocochips, atau keju. Nah cukup penasaran juga mau coba muffin nangka. Secara ada nangka neh, beli di pasar, cukup murahlah dibandingkan kalau beli nangka di swalayan.

Hmmm akhirnya saya coba deh buat muffin nangka ini, buatnya pagi hari, tumben sekali..karena belakangan ini saya malas sekali sibuk di pagi hari lagi. Tapi kali ini sedang rajin, tidak ada salahnya, toh hanya membuat muffin, tidak pakai ribut, klentang klentung ataupun suara berisik mixer, senyap, eh tiba-tiba tada... matang dan harum mewangi.

Oh iya, kemarin saya absen posting neh, sibuk.. terima orderan bakpao..he he he.. sudah saya singgung sih di postingan sebelumnya. Nah ternyata mamanya temannya Sophie ini pesan tidak 50 buah, di pagi harinya ketemu, katanya buat jadi 60 buah saja..okeh..walaupun wajah saya mungkin sudah cukup aneh karena membayangkan membuat 60 buah bakpao yang tentu saja diproses satu-satu. Beda dengan muffin.. buat adonan, tuang saja di cup-cup, panggang, selesai.

Nah untuk isiannya saya gunakan selai coklat dari dcc, susu cair dan margarin. Hmmm lain kali saya posting deh resepnya, sekalian dengan bakpaonya. Tadinya saya mau buat lagi untuk Sophie, tapi sayang saya sudah terlalu capek. Lain waktu saja. Ah.. ternyata mengerjakan 60 buah bakpao sendirian itu membutuhkan perjuangan, tapi tetap enjoy..dan senangnya saya pinggang saya tidaklah sakit lagi, biasanya saya paling tidak tahan lama-lama di dapur, nah ini mengerjakan pesanan ini hanya berasa capek saja, tapi tidak berasa mau patah pinggang he he he... (thanks terapinya oom Prast- terapi yumeiho untuk saraf terjepit karena tulang bergeser - simak terapi saraf terjepit di sini - terapi saraf terjepit).

Dan untungnya saya punya kukusan besar, jadi saya berdayakan 2 kukusan, kukusan besar sekali kukus bisa 7 buah dan kukusan kecil 3 buah, jadi 10 buah satu kali kukus, amat sangat terbantu menghemat waktu. 

Bapaknya Sophie komentar, untungnya kukusan itu masih selamat ya, tidak saya suruh buang, begitu katanya. Lalu saya katakan, apa yang tidak disuruh buang, orang disuruh buang begitu loh, tapi saya bandel, saya simpan saja, begitu kata saya. Memang bapaknya Sophie ini tidak tahan melihat barang-barang yang disimpan saja tanpa digunakan. Nah menurutnya kukusan saya itu tidak berguna..dasar ya..untung saja saya tidak menurut waktu itu.

Oh iya kembali ke resep muffin nangka dan kismis ini ya, resep ini masih menggunakan buttermilk karena saya maunya muffin ini lebih moist. Nah kunci membuat muffin sebenarnya mudah sih, gunakan bahan berkualitas, gunakan telur suhu ruang, susu ataupun cairan suhu ruang dan semua bahan suhu ruang. Karena muffin ini menggunakan baking powder dan baking soda, maka pastikan masih aktif, cara untuk mengetahui baking powder masih aktif yaitu dengan cara siapkan air hangat kurang lebih 75ml, masukkan kurang lebih 1 sendok teh baking powder, jika berbusa, maka tandanya baking powder masih bagus. Nah untuk baking soda, tuangkan kurang lebih 3 sendok makan cuka, beri 1 sendok teh baking soda, jika berbusa maka tandanya masih bagus.

Sebaiknya ketika bahan kering dan bahan basah sudah dicampur jangan mengaduk terlalu berlebihan, memang sih adonan tidak begitu mulus, masih bergumpal, tapi tenang adonan itu baik-baik saja, kalau mau mengaduk, lakukan secara cepat.

Nah untuk muffin nangka ini, ternyata nangka saya itu dari kulkas, jadi saya siapkan dulu nangkanya, potong-potong dan sisihkan, baru menyiapkan bahan lain. Sebelum saya mencampur semua bahan, saya sudah pastikan nangka ini sudah mencapai kurang lebih suhu ruang, walaupun tidaklah suhu ruang biasa, mungkin suhu ruang ber-ac he he he... sempat ketar-ketir juga, tapi ternyata lega..intip oven, muffinnya mulai naik.

Ok deh, kepanjangan cerita saya.. berikut resep muffin nagka dan kismis yang saya buat ya, kurang lebih sama dengan resep buttermilk muffin kismis chocochips.

Muffin Nangka & Kismis
untuk 20 buah

Bahan :
  • 375 gr tepung terigu protein rendah, misal merk kunci biru atau hana emas, saya gunakan merk hana emas (atau bisa juga gunakan tepung terigu protein sedang)
  • 1 1/2 sendok teh baking powder
  • 1 sendok teh baking soda
  • 1/2 sendok teh garam (jika menggunakan minyak atau mentega tawar, skip jika menggunakan margarin yang sudah asin)
  • 3 butir telur ukuran sedang berat dengan cangkang kurang lebih @60gr
  • 200 gr gula pasir
  • 1/2 sendok teh vanili bubuk
  • 225 ml buttermilk, campur 220ml susu cair dengan 1 sendok makan cuka atau air jeruk nipis, biarkan selama kurang lebih 10-15 menit sampai menggumpal
  • 150 ml minyak goreng (atau bisa gunakan margarin atau butter leleh dengan takaran yang sama)
  • 250 gr nangka tanpa biji, potong dadu kecil
  • 50 gr kismis
 
Cara membuat :
Siapkan cetakan muffin, alasi dengan paper cup (saya gunakan cetakan bolu kukus yang dialas paper cup). Panaskan oven, set di suhu 180 derajat celcius.
Campur tepung, baking powder, baking soda dan garam, aduk rata dengan balloon whisk, sisihkan. Di mangkuk lain campur telur dan gula serta vanili bubuk, aduk dengan balloon whisk sampai gula sedikit larut, tambahkan minyak dan buttermilk, aduk rata kembali, tuangkan ke dalam mangkuk berisi tepung, aduk cepat asal rata, masukkan kismis dan nangka , aduk kembali asal rata. Tuangkan  adonan muffin sampai 3/4 penuh (kurang lebih 8mm-10mm dari tepi paper cup) lakukan sampai habis.  Tata di loyang, panggang selama kurang lebih 25-30 menit sampai permukaan kuning kecoklatan, lakukan test tusuk. Keluarkan dari oven dan dinginkan.


cara membuat muffin nangka

Nah semoga resep muffin nangka dan kismis ini bisa bermanfaat ya, silakan mencoba dan semoga cocok dengan selera ya..


Selamat mencoba...



Monday, April 17, 2017

Mie Ayam & Jamur



resep mie ayam jamur

Buat mie ayam dan jamur beberapa hari yang lalu, hmmm sebenarnya buat ini lebih dulu daripada buat bakpao ayam sih, nah setelah saya cicipi topping ayam dan jamur di mie ini makanya jadilah kepikiran kayaknya enak nih kalau jadi isian bakpao. 

Mie ayam begini sangat simpel buatnya, dan tidak pakai kuah-kuahan lagi, sampai-sampai bapaknya Sophie tanya tidak pakai kuah mie ayamnya? 
Dan karena malasnya juga cabainya juga hanya menggunakan cabai rawit iris, jadi termasuk mie ayam praktis he he he...

Kalau mie begini, yang doyan hanya saya..jadi saya buat hanya 1 porsi, masih ada sisa mie telur sedikit, dan untungnya pas deh satu porsi saya, jadi sudah sangat kenyang makan begini, hi hi hi.. terlalu kenyang malah.. bapaknya Sophie tidak mau bantuin makan, tapi hanya mencicip sedikit. Nah kalau Sophie ogah makan beginian.

Oh iya, waktu buat bakpao ayam yang sudah saya posting resepnya, kan ceritanya walaupun saya dan Sophie mabuk bakpao, tapi ada beberapa yang saya beri ke mamanya teman Sophie sekolah. Kebetulan tinggal satu komplek, hanya beda blok. 

Eh ternyata tadi pagi ketika mengantar Sophie sekolah, ketemu dengan mamanya teman Sophie ini, dan ternyata ada orderan bakpao, hanya requestnya isi coklat saja, tidak usah isi ayam. Dan tidak tanggung-tanggung, pesannya 50 buah, what.. banyak ya.. saya sempat ragu, terima tidak ya.. ah tapi saya terima saja.. langsung deh kepikiran harus mengeluarkan si kukusan besar dari tempat peraduannya, kalau tidak bakalan lama sekali saya mengukus kan.

Nah semoga sukses deh dengan orderan yang banyak ini...hi hi hi..doakan saya ya..secara saya ini tukang masak partai kecil, kecuali puding baru bisa partai besar, ya iyalah ya.. gampang kalau puding ha ha ha...

Lain kali saya beri tester puding dan muffin juga deh, biar lebih gampang buatnya kalau ada orderan banyak..ngarep.com bakal ada orderan lagi he he he..

Sippp ah..kembali ke resep mie ayam dan jamur ini ya.. berikut resep gampangnya..siapa tahu ada yang tertarik..silakan..

Mie Ayam & Jamur

Bahan :
  • mie telur untuk 1 porsi, kurang lebih 50gr
  • 2 batang sawi hijau, cuci bersih, potong-potong
  • 1 genggam tauge
  • 8 butir cabai rawit, iris, atau rebus cabai lalu blender dengan sedikit air

Topping ayam jamur :
  • 50 gr dada ayam, potong kotak
  • 5 buah jamur kancing, bagi 2
  • 1 buah bawang bombay ukuran kecil, potong ukuran cukup besar (potong sesuai selera)
  • 3 siung bawang putih, cincang
  • 2 sendok makan kecap manis
  • 1/2 sendok makan kecap asin gelap
  • 1 sendok teh minyak wijen
  • 1 sendok teh saus tiram
  • 1/4 sendok teh merica bubuk
  • 1 sendok makan minyak untuk menumis
  • 1/2 sendok makan tepung maizena larutkan dengan 100 ml air

Cara membuat :
Buat tumisan ayam jamur terlebih dahulu, tumis bawang putih sampai harum, masukkan bawang bombay, masukkan dada ayam, masak sampai berubah warna, tambahkan jamur, aduk rata sebentar, tambahkan kecap manis, saus tiram, minyak wijen, kecap asin dan merica bubuk, aduk rata sebentar, masak hingga ayam matang. Tambahkan larutan maizena, aduk hingga mengental, cicipi rasanya, angkat dan sisihkan.
Rebus mie sampai sedikit lunak, masukkan sawi hijau dan tauge, masak sebentar hingga sedikit layu dan mie sudah lunak, angkat dan tiriskan, tuangkan ke dalam piring saji, tuangkan tumisan ayam jamur, beri irisan cabai rawit.


cara membuat mie ayam jamur

Nah semoga resep mie ayam jamur sederhana yang saya buat kali ini bisa bermanfaat ya, silakan mencoba dan semoga cocok dengan selera ya...


Selamat mencoba...



Saturday, April 15, 2017

Bakpao Ayam



resep bakpao ayam

Kemarin tiba-tiba ingin makan bakpao, seru kali ya makan bakpao lagi, hmm sudah terbayang roti lembut isi ayam yang manis...hmmm sedap. Jadilah sibuk sebentar di dapur, hmm tidak sebentar juga kali ya.. cukup lama he he he..karena roti isian begini memang membuatnya cukup menyita waktu, tapi hasilnya sepadanlah ya... 

Nah walaupun saya masih ada tepung pao, yang pernah saya posting resepnya di bakpao ayam dan wortel dengan tepung pao, tapi kali ini mau buat yang versi biasa saja, campuran tepung terigu protein rendah dan sedang. Biasanya saya buat bakpao dengan menggunakan susu cair, tapi kali ini mau buat yang versi hemat saja, dengan air saja. Tapi hasilnya tidak kalah enak kok, aih menulis beginian lihat foto bakpao lagi serasa ingin makan lagi...jiahhh..

Jadi kemarin itu saya dan Sophie puas sekali makan bakpao, terutama saya ya.. jadi kemarin itu saya dan Sophie tidak makan nasi... bapaknya sampai katakan awas loh sakit perut nanti cuma makan bakpao.. lalu saya balas..orang bule saja makan roti tidak makan nasi tidak masalah. Tapi benar deh sangat kenyang makan bakpao ini..sukses membuat saya dan Sophie mabuk bakpao. Walaupun kemarin kenyang bakpao tapi rasanya hari ini ingin makan lagi ha ha ha..

Oh iya, saya buat juga versi bakpao tanpa isi, tidak berbentuk mantau sih hanya bentuk bulat biasa tapi tanpa isi. Atas permintaan Sophie, secara dia suka bakpao tanpa isi, walaupun tetap makan juga yang dengan isi.

Saya memilih resep ini karena memang saya sudah suka sekali dengan resep ini, membuatnya gampang tidak perlu menguleni dengan serius, hanya butuh waktu sebentar saja menguleni hanya sampai adonan tercampur rata.

Oh iya kunci membuat bakpao supaya tidak mengkerut kala tutup kukusan dibuka adalah gunakan api besar dan mengukusnya tidak boleh terlalu lama, kemarin itu saya hanya mengukusnya selama 6-7 menit saja. 

Oh iya satu lagi, jangan terlalu lama proses fermentasinya ya.. nah karena kukusan saya kecil, jadi untuk satu resep di bawah ini yang menghasilkan 20 buah bakpao maka proses mengukusnya bertahap, satu kali kukus hanya bisa 3 buah bakpao saja. Dan ternyata di bakpao terakhir yang dikukus, begitu tutup kukusan diangkat, sedikit mengkerut. Nah ada baiknya punya kukusan yang cukup besar ya.. jadi bisa mengukus lebih banyak atau buat sedikit saja, bertahap sehingga tidak ada adonan bakpao yang menunggu terlalu lama untuk dikukus.
Sippp ahhhh, berikut resep bakpao ayam yang saya buat kali ini ya.. silakan..  (oh iya resep rotinya kurang lebih sama dengan resep pao sayur yang pernah saya posting sebelumnya)

Bakpao Ayam

Bahan roti pao :
  • 300 ml air hangat, atau bisa gunakan susu cair hangat (jangan sampai panas, ragi akan mati jika panas)
  • 3 sendok makan gula pasir butiran halus
  • 2 sendok teh ragi instan 
  • 300 gr tepung terigu protein sedang, misal merk segituga biru atau bola salju
  • 200 gr tepung terigu protein rendah, misal merk kunci biru atau hana emas
  • 1/2 sendok teh garam
  • 3 sendok makan gula pasir
  • 1 sendok teh baking powder (optional, biasanya saya tidak pakai tapi kali ini pakai) 
  • 3 sendok makan minyak goreng

Bahan isian :
  • 300 gr dada ayam tanpa tulang dan kulit, potong kotak kecil
  • 5 siung bawang putih, cincang
  • 2 buah bawang bombay ukuran sedang, potong sesuai selera
  • 3 sendok makan kecap manis
  • 1 sendok makan kecap asin (saya gunakan kecap asin gelap)
  • 1 sendok makan saus tiram
  • 1/2 sendok makan minyak wijen
  • 1/4 sendok teh merica bubuk
  • 1 sendok teh gula pasir
  • 1 sendok makan tepung maizena, larutkan dengan 150 ml air
  • 1 sendok makan minyak untuk menumis

Cara membuat :
  1. Buat adonan roti terlebih dahulu : di mangkuk ukuran sedang, larutkan gula dengan air hangat, tambahkan ragi, aduk rata, diamkan selama kurang lebih 10-15 menit sampai berbuih
  2. Di mangkuk ukuran cukup besar, campur tepung, garam dan gula, baking powder, aduk rata dengan sendok atau balloon whisk
  3. Tuangkan campuran ragi, susu dan gula, aduk asal rata, beri minyak, aduk lagi dengan sendok, kemudian uleni dengan tangan hingga kalis dan adonan menyatu dengan baik, uleni selama kurang lebih 5 menit
  4. Bentuk bulat adonan tutup dengan plastik wrap dan diamkan selama kurang lebih satu jam sampai adonan mengembang kurang lebih 2x
  5. Sementara itu kita siapkan bahan isian : tumis bawang putih dan bawang bombay sampai harum dan bawang bombay transparan, tambahkan dada ayam, aduk rata dan masak hingga berubah warna, masukkan kecap manis, kecap asin, saus tiram, minyak wijen, gula, aduk rata
  6. Tuangkan larutan maizena, aduk rata, tambahkan merica bubuk, aduk rata kembali, masak hingga mengental, cicipi rasanya, bisa tambahkan kembali kecap manis atau asin sesuai selera, angkat dan dinginkan sejenak
  7. Penyelesaian : Siapkan kertas roti, potong-potong ukuran kurang lebih 8cmx8cm atau gunakan paper cup
  8. Setelah 1 jam, kempiskan adonan, bagi menjadi 20 bagian, bulatkan masing-masing adonan, letakkan di tempat beralas tepung tipis,
  9. Ambil satu adonan, dimulai dengan urutan dari yang pertama kali dibulatkan,  gilas hingga diameter kurang lebih 12-14cm, beri isian kurang lebih 1-2 sendok makan, tutup isian dan cubit-cubit bagian atasnya
  10. Letakkan di atas kertas roti/paper cup, sementara itu panaskan kukusan hingga air mendidih, lakukan untuk beberapa buah sesuai dengan kapasitas kukusan, diamkan selama kurang lebih 5 menit, begitu air kukusan sudah mendidih, kukus bakpao (masukkan bakpao secukupnya, beri jarak karena bakpao akan mengembang), sementara mengukus, lakukan proses mengisi adonan.
  11. Kukus selama kurang lebih 6-7 menit dengan api besar, alasi tutup kukusan dengan serbet bersih (jangan terlalu lama untuk mencegah pao berkerut)
  12. Angkat, lakukan untuk sisa adonan bakpao

bakpao ayam simpel

Nah semoga resep bakpao ayam yang simpel ini bisa bermanfaat ya, silakan mencoba dan semoga cocok dengan selera ya...


Selamat mencoba..



Friday, April 14, 2017

Pizza Roll Bun



pizza roll ayam paprika

Yuhuuu... liburan yang panjang ya.. senangnya ya bagi yang bekerja bisa liburan, kalau saya liburan terus he he he.. sudah lupa saya rasanya dengan rutinitas setiap hari yang harus pergi bekerja dengan segala macam hal yang bisa dihadapi, yang bisa membuat tersenyum, tertawa bahkan marah dan kesal sekalipun.

Nah mumpung liburan ya.. siapa tahu ada yang malah inginnya berkutat di dapur, mencoba berbagai resep, hmmm saya posting resep pizza roll bun dulu ya. Walaupun resep ini sudah beberapa waktu berada di dalam draft blog. Ceritanya saya itu sudah lama sekali ingin buat pizza roll bun ini, nah kebetulan kala itu buat saus tomat homemade, jadi pas neh, sausnya bisa dijadikan saus pizza ini.

Karena suka juga dengan pizza empuk yang mirip roti manis, jadinya kali ini saya gunakan resep pizza empuk saja yang merupakan resep roti tanpa ulen. Nah sudah kebayang kan hasilnya, empuk dan enak tentunya, saya suka sekali.

Sophie pun suka, tapi sedikit terganggu dengan potongan paprika yang saya tambahkan sebagai bahan isian. Ketika dia mengeluh dengan paprikanya maka saya katakan kalau dia itu sudah besar kan, jadi tidak apa-apa makan paprika, tidak begitu pedas. Akhirnya dia makan juga walaupun ekspresi wajahnya masih tidak rela..he he he..

Untuk membuat pizza roll bun ini, silakan gunakan loyang sesuai selera ya, kalau saya untuk roll bun begini sukanya pakai loyang pie saja he he he.. walaupun loyang pie tapi malah lebih sering saya menggunakannya untuk membuat roti, secara saya sedikit malas membuat pie ukuran besar, walaupun untuk membuat ukuran kecil juga malas, he he he intinya saya malas membuat pie.

Nah cara membuatnya sama saja dengan cara membuat cinnamon roll yang pernah saya posting di blog ini ya.. jadi adonan roti digilas menjadi bentuk persegi panjang, lalu diberi saus tomat yang sudah dicampur dengan gula pasir dan oregano, beri taburan, nah di sini saya gunakan dada ayam rebus yang disuwir-suwir dan paprika yang dipotong kotak kecil. Beri parutan keju mozzarella, gulung deh kemudian potong-potong dan letakkan di loyang. Biarkan mengembang lalu taburi lagi bagian atasnya dengan keju mozzarella dan irisan daun seledri, panggang deh sampai matang.


pizza roll bun

Ok deh, yang mau lanjut dengan resepnya, ini dia ya... silakan..

Pizza Roll Bun

Bahan roti :
  • 125 ml susu cair hangat
  • 1 sendok makan gula pasir
  • 1 sendok teh ragi instan
  • 150 gr tepung terigu protein tinggi, misal merk cakra kembar atau golden eagle (saya gunakan merk golden eagle)
  • 50 gr tepung terigu protein sedang, misal merk segitiga biru atau bola salju (saya gunakan merk bola salju)
  • 1/4 sendok teh garam
  • 1 sendok makan gula pasir
  • 1 butir kuning telur
  • 1 sendok makan margarin, lelehkan

Bahan olesan : campur jadi satu
  • 3 sendok makan saus tomat
  • 1 sendok teh oregano kering
  • 1 sendok teh gula pasir
Bahan isian :
  • 50 gr dada ayam rebus, suwir-suwir
  • paprika merah, kuning, hijau, potong kotak sesuai selera
  • 40 gr keju mozzarella, parut kasar

Bahan topping :
  • 10 gr keju mozzarella, parut kasar
  • 2 batang daun seledri, iris
 
Cara membuat :
  1. Di mangkuk cukup besar, tuang susu cair hangat, beri gula, aduk sampai gula larut. Taburkan ragi instant, tunggu sampai ragi instant larut kurang lebih 5 menit, lalu aduk dengan sendok sampai tercampur rata (kalau saya diamkan dulu lagi kurang lebih 5 - 10 menit sampai mucul gelembung-gelembung di permukaan yang menandakan ragi masih aktif)
  2. Di mangkuk yang lain campur terigu, gula dan garam, masukkan ke dalam larutan ragi instan, tambahkan kuning telur, aduk hingga membentuk adonan yang kenyal (saya gunakan sendok kayu)
  3. Beri mentega/margarin cair, aduk kembali dengan sendok kayu sebentar, lalu supaya rata saya aduk dengan tangan (mirip menguleni hanya tetap di dalam mangkuk dan hanya sampai tercampur rata, kira-kira selama kurang dari 1-2menit saja)
  4. Bentuk bulat adonan, tutup dengan plastik wrap (saya tutup dengan piring plastik saja), diamkan selama kurang lebih 20 menit
  5. Setelah 20 menit, kempiskan adonan, bulatkan kembali adonan dengan cara menarik bagian atas ke bawah sehingga membentuk bola. Lalu fermentasikan lagi selama 20 menit. Lakukan sampai 3 x proses ini, jadi total waktunya 1 jam ya
  6. Setelah proses 3x fermentasi, kempiskan adonan, letakkan di meja atau alas kerja yang sudah ditaburi tepung tipis, gilas bentuk persegi panjang dengan ketebalan kurang lebih 4-5mm, beri saus tomat secara merata, taburi dengan ayam suwir dan potongan paprika serta keju mozzarella, gulung memanjang, potong menjadi 8 bagian, letakkan di loyang, diamkan selama kurang lebih 10 menit
    cara buat pizza roll bun
  7. Sementara itu panaskan oven, set di suhu 180 derajat celcius
  8. Taburi permukaan dengan keju mozzarella dan daun seledri. 
    pizza roll bun sebelum panggang
  9. Panggang selama kurang lebih 10- 15 menit atau sampai bagian bawah roti kecoklatan
  10. Keluarkan dari oven, siap disantap hangat

resep pizza roll bun ayam paprika

Nah semoga resep pizza roll bun ini bisa bermanfaat ya, silakan mencoba dan semoga cocok dengan selera ya...


Selamat mencoba...



Thursday, April 13, 2017

Sate Maranggi (Ayam)



resep sate maranggi

Kemarin saya buat sate maranggi daging ayam neh, sudah lama sekali saya tidak makan sate maranggi lagi. Hmmm sebenarnya tidak begitu lama sekali juga kali ya he he he.. secara beberapa bulan lalu saya buat sate petir pak Nano wanna be, nah bumbu satenya pakai bumbu sate maranggi juga sih.

Bedanya sate petir dengan sate maranggi hanya di sambalnya saja, kalau sate petir yang saya buat kala itu sambalnya cabai rawit merah yang diulek kasar, lalu taburi deh di atas sate, beri kucuran kecap manis, rasanya benar-benar maknyus, super pedasnya. Nah kalau sate maranggi ini sambalnya campuran irisan bawang merah, bawang bombay, tomat dan cabai rawit lalu dicampur dengan kecap manis, rasanya tentunya tidaklah sepedas sate petir.

Tadinya sih kok ingin makan yang versi sate petir, tapi harga cabai rawit merah sudah beberapa bulan ini meroket, satu kilo seharga 160 ribu rupiah, jadi satu ons saja sudah 16 ribu, wuih, saya kok masih pelit ya untuk beli cabai seharga itu. Yang biasanya hanya 5 ribu rupiah saja 1 onsnya. Jadi sejak harga meroket, saya belum pernah lagi beli cabai rawit merah ini.

Tapi dengan sambal kecap dengan cabai rawit hijau saja ternyata sudah cukup membuat saya kepedasan, jadi tidaklah perlu lagi deh cabai rawit merah. Stop dulu mengkonsumsi cabai rawit merah, sampai harganya normal kembali. Hmmm padahal sudah ingin juga neh buat sambal bawangnya bu Rudy, tapi tetap tunda dulu lagi. Waktu saya di Surabaya saya diberi tahu resep sambal bawang ala bu Rudy tapi versi teman kerjanya kakak sepupu saya. Sedikit beda di prosesnya saja dengan sambal bawang bu Rudy yang pernah saya posting di sini... sambal bawang bu Rudy.

Jadi ceritanya waktu akhir tahun lalu saya ke Surabaya, saya titip minta belikan sambal bawangnya bu Rudy ke kakak sepupu saya ini, ealah tapi ternyata kakak sepupu saya ini tidak mau dibayar, wuih padahal lumayan juga harganya untuk 8 botol sambal... jadi rejeki neh dapat gratisan ha ha ha.. terima kasih kak Epik untuk sambalnya.

Oke deh, bicara sate tapi ngelantur juga ke sambal ya... harap maklum ya.. namanya juga cerita suka ke mana-mana kan.. hayo... kita kalau cerita kan misalnya bicara A.. eh tiba-tiba sudah ke M..he he he..

Sippp ah.. berikut resep sate maranggi daging ayam yang saya buat ya (sama dengan resep sate petir pak Nano wanna be)... oh iya dulu pernah posting juga sate maranggi di sini... dan di sini..

Sate Maranggi

Bahan :
  •  300 gr dada ayam tanpa kulit dan tulang, cuci bersih, potong kotak sesuai selera
  • 1 sendok makan air jeruk nipis
  • 3 sendok makan kecap manis
  • 1 sendok makan minyak goreng 
  • tusuk sate secukupnya
Bumbu :
  • 5 butir bawang merah, parut
  • 5 siung bawang putih, parut
  • 1 cm jahe, parut
  • 1 cm lengkuas, parut
  • 1 sendok makan ketumbar bubuk
  • 1/4 sendok teh merica bubuk
  • 1/4 sendok teh garam
Bahan sambal : campur jadi satu, aduk rata
  • 10 butir cabai rawit hijau, iris
  • 5 butir bawang merah, iris
  • 1/4 buah bawang bombay, iris 
  • 1 buah tomat ukuran sedang, iris
  • 3 sendok makan kecap manis
  • 1/4 sendok teh garam (optional, saya tidak pakai)
Cara membuat :
  1. Di mangkuk, campur potongan dada ayam dengan air jeruk nipis, minyak goreng dan kecap manis serta semua bumbu, aduk rata dan diamkan di kulkas selama minimal 1 jam
  2. Keluarkan bahan sate, tusuk-tusuk dengan tusuk sate, banyaknya potongan daging setiap tusuk sesuai selera (saya buat 4 potong pertusuk), lakukan sampai selesai
  3. Tambahkan sisa bumbu dengan 1 sendok makan minyak goreng dan 2 sendok makan kecap manis lagi...untuk bahan olesan
  4. Panaskan pan datar, beri sedikit minyak, bakar sate sambil diberi bahan olesan, bakar hingga matang dan kecoklatan, balik dan masak hingga matang tetapi jangan sampai terlalu matang, kalau tidak sate akan terasa kering jika terlalu matang
  5. Angkat dan lakukan sampai semua tusuk dimasak, sajikan dengan sambal dan irisan timun serta nasi hangat


resep sate maranggi ayam

Nah semoga resep sate maranggi daging ayam kali ini bisa bermanfaat ya, silakan mencoba dan semoga cocok dengan selera ya...



Selamat mencoba...



Wednesday, April 12, 2017

Bento #8 : Rabbit



bento rabbit simple

Wuihhh lama rasanya saya tidak membuat bento lagi untuk Sophie. Nah beberapa waktu yang lalu mood ngebento datang lagi, tapi tetap ya, bentonya yang simple saja, yang cepat tentu saja. Belum bisa buat bento yang ribet-ribet. Jadilah bento kedelapan yang saya buat : bento rabbit. Jiahhh namanya rabbit ya.. keinglis-inglisan he he he.. soalnya istilah Sophie juga sih.. bento rabbit katanya.. tapi terkadang juga dia katakan bento kelinci. Jadi namanya suka-suka sajalah ya..

Tadinya dia sempat protes.. loh kok begini kelincinya, Pipi itu maunya pipi kelincinya dikasih warna pink biar cantik. Lalu saya katakan kita kehabisan keju pink, nanti kapan-kapan buat lagi ya.. pipinya dikasih bundaran pink begitu kata saya lagi. Sehabis itu dia diam... tapi tetap raut wajahnya senang.. karena dibuatkan bento lagi.

Sudah beberapa waktu ini Sophie tidak begitu anti lagi dengan sosis, walaupun belum bisa dikatakan suka, jadi beberapa waktu yang lalu ada promo sosis di hypermart, beli donk ya..walaupun waktu itu tidak yakin neh dengan sosisnya.. secara saya juga tidak begitu suka sosis begitu juga Sophie. Tapi ternyata Sophie mau-mau saja makan sosis, apalagi sudah saya bentuk begini.

Nah masih ya, sayurannya tidak jauh-jauh dari wortel dan brokoli. Untuk yang ngebento, sayuran bisa disesuaikan dengan selera anak. Jadi intinya ngebento itu hanya membuat tampilan makanan lebih cantik sehingga anak lebih bersemangat makan. Kreasi ngebento kembali lagi kepada selera masing-masing.

Untuk bento kali ini, menu pendamping nasi hanya dada ayam goreng tepung, sosis goreng yang dibentuk bunga, brokoli dan wortel rebus. Untuk membentuk kelincinya hanya menggunakan plastik wrap, jadi saya bentuk 3 bagian. Kepalanya bentuk bundar semi lonjong lalu telinganya lonjong menyerupai telinga kelinci.  Siapkan 3 plastik wrap, lalu beri nasi di masing-masing plastik wrap, untuk kepala, beri nasi lebih banyak, untuk telinga beri nasi yang kurang lebih sama banyaknya. Lalu masing-masing dibungkus plastik wrap sambil dipadatakan dan dibentuk.

membentuk bagian kelinci

bentu nasi kelinci

Sisanya mengatur posisi sayuran dan lauk tergantung selera dan wadah makanan juga, silakan berkreasi sesuai dengan selera masing-masing ya.
Oh iya untuk dan mulutnya hanya menggunakan nori yang dibentuk saja dengan gunting, tidaklah rumit kok.


bento rabbit

Nah semoga bento sederhana bento rabbit yang saya tampilkan kali ini bisa menginspirasi ya... 






Monday, April 10, 2017

Srikaya (Srikayo) Khas Palembang



resep srikaya palembang

Nah ini dia nih satu lagi makanan khas Palembang, srikaya atau srikayo kalau orang Palembang katakan. Jadi tahu kan yang namanya srikaya itu ya rasanya mirip dengan selai srikaya pandan. Jadi bahan srikaya ini adalah telur, gula, santan dan tentu saja jus pandan.

Dulu pernah saya ulas neh di jajanan pasar khas Palembang, salah satunya adalah srikaya ini. Selain dijual di pasar tentu saja, srikaya ini sangat umum ditemui di warung pempek besar. Jadi selain pempek, model ataupun tekwan, srikaya ini umum disajikan di sana. Bisanya sudah terhidang di meja, jadi kalau pengunjung ingin makan ya tinggal ambil, eits tapi tetap bayar donk.. bukan asal ambil karena srikaya ini tidaklah gratis he he he...

Seperti yang sudah saya ceritakan juga neh, cerita waktu saya di Palembang, Sophie makan srikaya ini ketika kami makan pempek, ternyata dia suka. Hmmm saya pun ikut mencicipi si srikaya ini, dan rasanya ya enak donk, lembut, dan harum pandan. Jadi saya berjanji kepada Sophie nanti setelah di Batam mau buatkan dia srikaya ini.

Okelah.. berhubung sudah sembuh, lanjut deh mulai sibuk-sibuk lagi, nah masih ada telur yang harus segera dihabiskan, secara saya beli telurnya sebelum saya ke Palembang, jadi sebelum telurnya busuk karena sudah terlalu lama, habiskan saja. Sudah diolah menjadi telur dadar, tidak pakai irit telur lagi, buat telur dadar banyak-banyak saja telurnya, yang biasanya paling hanya 3 butir, ini sampai 6 butir he he he...

Nah kebetulan di kulkas masih ada daun pandan, walaupun kondisinya tidaklah begitu segar lagi, tapi lumayan ada 6 lembar yang masih bisa saya selamatkan. Sippp semua sudah ada bahan-bahannya, tinggal eksekusi saja nih si srikaya.

Membuatnya sangatlah mudah, jadi semua bahan hanya dicampur begitu saja, aduk saja dengan garpu, lalu kukus selama 30 menit, jadilah si srikaya nan legit harum pandan ini. Tapi berhubung jumlah daun pandan yang saya gunakan sedikit sekali maka warnanya tidak begitu ngejreng. Jadilah saya tambahkan sedikit pasta pandan.

Warna yang bagus sih kalau dicampur daun suji ya.. tadinya saya itu sudah mau bawa daun suji dari Palembang, daun suji sudah saya petik, nah tapi saya lupa membawanya, termasuk obat radang tenggorokan yang juga saya lupakan.. dasar..

Untuk santannya sendiri, saya gunakan santan yang tidak begitu kental ya, jadi rasa santannya tidaklah begitu tajam rasanya. Yang suka boleh sesuaikan kekentalan santannya.

Sippp ah.. berikut resep srikaya atau srikayo yang saya buat ya.. menghasilkan 5 buah cup dan 5 buah cetakan cucing.

Srikaya (Srikayo) Khas Palembang

Bahan :
  • 1 cup telur atau setara dengan kurang lebih 4 butir telur yang setara juga dengan 200 gr telur tanpa cangkang
  • 1 cup santan pandan atau setara dengan 240 ml santan pandan (di sini saya gunakan campuran 65ml santan instan plus jus pandan dari 6 lembar daun pandan yang diblender bersama dengan 200ml air plus 1/8 sendok teh pasta pandan, ----- masukkan dulu santan instan ke dalam cup ukur, tuang jus pandan sampai cup penuh atau volume menjadi 240ml, tambahkan pasta pandan dengan catatan jika warna jus pandan tidak begitu hijau, jika mau lebihkan takaran daun pandannya supaya tidak perlu lagi pasta pandan)
  • 150 gr gula pasir (jika tidak terlalu suka manis bisa kurangi takaran gulanya)

Cara membuat :
Panaskan air kukusan sampai mendidih. Di mangkuk, campur telur dan gula pasir, kocok dengan garpu sampai gula larut, tambahkan santan pandan, aduk rata kembali, saring. Tuangkan ke dalam cetakan cup plastik atau cucing. Tuang sampai hampir penuh (catatan : adonan cair). Alasi tutup kukusan dengan serbet bersih, kukus selama kurang lebih 30 menit, keluarkan dari kukusan dan dinginkan.


resep srikaya srikayo palembang

Nah semoga resep srikaya (srikayo) khas Palembang ini bisa bermanfaat ya, silakan mencoba dan semoga cocok dengan selera ya..


Selamat mencoba...



Sunday, April 9, 2017

Puding Lumut Pandan



resep puding lumut pandan

Walaupun demam puding lumut sepertinya sudah mereda ya.. tidak seheboh dulu, tidak ada salahnya buat puding lumut lagi. Nah dulu sih pernah buat juga, tapi kurang seru karena saya pakai pasta pandan. Yang ini sukses pakai pandan asli, secara ada stok daun pandan cukup banyak. Eits sebelum lebih jauh saya bahas puding lumut ini, mau info lagi, ini resep sudah beberapa waktu lalu, jadi masih pakai tabungan resep dulu buat postingan blog, sebelum buat-buatan yang baru lagi.

Kalau ditanya rasa puding lumut kali ini, lembut dan pastinya harum pandan, benar-benar wangi dan rasa pandannya nyisa di mulut. Hmmmm kebayang kan rasanya, dan nikmatnya kalau disantap dingin, enak tenan..

Nah tapi bagian atasnya yang bening warnanya kok sedikit kekuningan ya? apa karena penggunaan gula pasir yang warnanya sedikit kekuningan? jadi warnanya butek kata orang Palembang, atau keruh bahasa Indonesianya.

Kata butek ini sering sekali kami pakai kalau sudah berenang di kambang atau kolam di belakang rumah kala kecil dulu. Jadi kami sering menyebut kambang butek, untuk kolam yang airnya keruh. Hmmm kalau menyebut kata berenang, sampai hari ini saya tidak bisa berenang, walaupun kecil sudah sering sekali coba belajar berenang.

Main ke rumah teman-teman saya yang letaknya di belakang rumah saya. Nah biasanya dengan pakaian utuh nyebur ke kolam. Berulang kali teman saya mengajari saya berenang tapi herannya tetap saja tidak bisa, jadi saya hanya berpengangan pada kayu landasan saja nah, kakinya yang gerak-gerak, tapi tetap tidak berani melepaskan pegangan.

Duh irinya saya melihat teman-teman saya loncat lalu dengan asyiknya berenang, pakai acara menyelam pulak. Saya pernah coba berenang, tapi kok jadinya malah seperti mau tenggelam ya.. kepakan tangan dan gerakan kaki tidak selaras kali he he he..

Nah begitulah masa kecil saya, selalu bermain di daerah perairan, kalau tidak main air ya memancing. Lalu satu lagi yang saya ingat, dulu itu suka sekali menyadap pohon karet. Hi hi hi dulu ada yang punya pohon karet juga, jadi kami akan menggores pohon karetnya lalu membiarkan getahnya keluar dan mulai deh beraksi, dan biasanya kami membuat bola dari getah pohon karet tersebut.

Ah.. masa kecil dulu beda sekali dengan keadaan anak-anak sekarang ya. Dulu permainan lebih mengacu ke alam ya. Memanjat pohon mengambil buah jambu, belimbing, jambu bol, bahkan jambu monyet. Lucunya dulu itu belum tahu loh kalau jambu monyet itu bukanlah buah, jadi si kacang metenya itu malah dibuang, nah yang sepat berwarna merah kekuningan itu malah yang dimakan, ha ha ha.. namanya juga anak-anak ya.

Lalu ada saja idenya bermain, semua permainan anak kecil dulu ya dimainkan, petak umpet, lompat tali, kelereng, dll permainan masa kecil. Seru sekali tuh kalau sudah bermain begitu he he he.. aih masa-masa yang tidak bisa terulang lagi..jiahhh..

Sipp ah kembali ke resep puding lumut pandan ya.. nah resepnya kurang lebih samalah ya dengan resep puding lumut yang pernah saya posting di sini.. puding lumut.

Puding Lumut Pandan

Bahan :
  • 15 lembar daun pandan *
  • 450 ml air * blender bersama dengan daun pandan, saring dan takar 400 ml
  • 500 ml santan (saya gunakan 2x65ml santan instan plus air sehingga volume menjadi 500ml)
  • 125 gr gula pasir
  • 1/4 sendok teh garam
  • 1 bungkus agar-agar plain kemasan 7gr
  • 1 butir telur ukuran sedang

Cara membuat :
  1. Siapkan cetakan puding, basahi sedikit dengan air matang atau cup plastik yang akan digunakan, sisihkan
  2. Di panci, masukkan agar-agar bubuk, garam, gula, dan jus pandan, tuangkan santan, aduk sampai rata, masukkan telur, aduk kembali sampai rata
  3. Nyalakan api kompor dan masak hingga mendidih sambil diaduk supaya tidak meluap, begitu sudah mendidih tidak perlu diaduk lagi (pada tahap ini sudah terlihat lapisan lumutnya, terpisah dari lapisan bening)
  4. Tuangkan ke dalam cetakan, bekukan


resep puding lumut

Nah semoga resep puding lumut pandan kali ini bisa bermanfaat ya, silakan mencoba dan semoga cocok dengan selera ya...




Selamat mencoba...