February 2017 - Monic's Simply Kitchen

Monday, February 27, 2017

Bau Peapi khas Mandar



bau peapi mandar

Hari ini tumben saya memasak cukup pagi, antar Sophie ke sekolah lalu cuss ke pasar dan mencari ikan tongkol untuk dimasak bau peapi khas Mandar ini. Tapi eh tapi keliling ke penjual ikan tidak ada seorang pun penjual yang menjual ikan tongkol. Ya begitulah terkadang kalau dicari malah tidak ada, dulu juga cari daun pisang untuk buat pepes, keliling pasar kosong, lalu ingin buat sambal cibiuk, cari kencur, duh kosong juga.

Nah daripada batal membuat bau peapi hari ini, jadi saya gunakan saja ikan laut yang ada dan saya cukup suka dengan rasanya, kalau disini disebut ikan sarden. Beda sedikit dengan ikan benggol, yang ini lebih besar ikannya. Lalu pulang, mempersiapkan semua bahan untuk memasak bau peapi ini, dan tanpa waktu lama, bau peapi sudah matang. Begitu saya cicipi kuahnya... duh.. masakan ini simple tapi enak pakai banget deh..

Tadinya saya tidak berniat makan, karena memang biasanya makan sekaligus siang, pagi-pagi mengudap buah dulu. Tapi eh tapi.. kok enak ya.. tidak tahan, ambil piring dan nasi dan menyendokkan si bau peapi ini ke piring,lanjut deh menyantapnya ha ha ha...

Oh iya bicara bau peapi ini, saya baru tahu ada makanan yang satu ini ya ketika sudah kenal dengan mba Ima, nah di blog mba Ima, ada resep bau peapi ini yang merupakan resep mendiang ibunda tercinta. Sederhana sekali bahan-bahannya, tapi menggunakan asam mangga atau kalau disana disebutnya kaloe/pamaissang dan bawang khas Mandar yang disebut lasuna Mandar, untuk info lebih jauh tentang kedua bahan ini silakan berkunjung ke dapur Ima ya di kaloe atau pamaissang dan lasuna Mandar.

Yang belum tahu Mandar siapa hayo? jadi sebenarnya Mandar itu adalah salah satu suku terbesar yang mendiami daerah Sulawesi Barat. Hmmm saya tidak begitu tahu tentang Sulawesi Barat ini, walaupun ada saudara saya yang tinggal di Mamuju. Jadi sebelum lihat peta saya bingung juga Sulawesi Barat itu di mana ya..dasar..

Nah lebih banyak tahu tentang kuliner Mandar ini ya dari postingan mba Ima, ya memang begitu kan ya.. seharusnya food blogger itu membagikan tentang kuliner yang khas dari daerahnya jadi pembaca bisa lebih tahu tentang daerah lain.

Jadi ceritanya, mba Ima ini berbaik hati mengirimkan lasuna Mandar dan asam mangga ini kepada saya, secara memang kedua bahan ini sama sekali tidak ada di Batam. Jadi kemarin saya terima paket yang datang dari jauh, dan tidak hanya asam mangga dan lasuna Mandar yang saya terima, ada juga gula aren dan batte anjoro atau kelapa sangrai yang diberi bumbu dan dihaluskan. Nah untuk lebih jelas mengenai batte anjoro ini silakan mampir ke postingan mba Ima yang ini loka sattai dan batte anjoro. Soalnya tidak sempat saya dokumentasikan pagi ini, sudah kami makan kemarin sore..he he he.. nah ini dia paket yang saya terima dari mba Ima, terima kasih mba Ima.

asam mangga lasuna mandar gula aren

Nah bagaimana kalau tidak ada kedua bahan khas ini, hmmm tetap bisa kok membuat bau peapi ini, lasuna Mandar ganti dengan bawang merah dan asam mangga bisa diganti dengan asam jawa atau asam lainnya. Mungkin rasanya sedikit berbeda tapi kurang lebih samalah ya...

Sippp deh, yang penasaran dengan masakan ikan berkuah begini, ini dia resepnya ya..jumlah cabai rawit saya tambahkan dan saya beri tambahan cabai rawit utuh juga,  resep asli bau peapi, silakan mampir ke blognya mba Ima, Dapur Ima - bau peapi Mandar.

Bau Peapi Mandar

Bahan :
  • 800 gr ikan sarden atau ikan tongkol
  • segenggam asam mangga
  • 5 butir bawang merah iris, atau lasuna Mandar, iris
  • 10 butir cabai rawit, haluskan (atau sesuaikan dengan selera jumlahnya)
  • 15 butir cabai rawit utuh (tambahan saya)
  • 1/2 sendok teh kunyit bubuk
  • 3 sendok makan minyak goreng (resep asli menggunakan minyak kelapa Mandar)
  • 1 sendok teh garam
  • 500 ml air

Cara membuat :
  1. Cuci asam mangga lalu rendam dengan air, biarkan kurang lebih selama 10 menit
  2. Campur minyak, bawang merah/lasuna, kunyit bubuk, sisihkan
  3. Bersihkan ikan, potong-potong, kemudian tiriskan asam mangga, air rendaman asam mangga ini dipakai untuk membilas ikan
  4. Remas-remas bawang merah/lasuna yang sudah dicampur bubuk kunyit dan minyak tersebut, remas-remas dengan ujung jari selama kurang lebih 20 detik
  5. Lumuri ikan dengan bumbu bawang, masukkan ikan ke dalam panci atau wajan, beri air dan cabai rawit halus dan cabai rawit utuh, serta asam mangga, masak hingga ikan matang dan air sedikit berkurang (karena saya suka berkuah, jadi saya masak hingga ikan matang saja, masih berkuah cukup banyak), cicipi rasanya, tambahkan garam jika perlu, angkat dan siap dihidangkan

resep bau peapi khas mandar

Nah semoga resep bau peapi khas Mandar ini bisa bermanfat ya, silakan mencoba dan semoga cocok dengan selera ya...



Selamat mencoba...




Friday, February 24, 2017

Bolkus Meises Lembut (Tapi Tidak Merekah) Tetap No Soda No Emulsifier



resep bolu kukus tanpa soda tanpa emulsifier

Jiahhh, judulnya panjang sekali ya..niat sekali membuat judul sebegitu panjang he he he... namanya judul ya, harusnya memang judul itu merepresentasikan isi kan ya...jadi begitulah kira-kira isi dari postingan saya kali ini he he he... bolu kukus meises lembut tapi tidak merekah tetap tanpa soda dan tanpa emulsifier.

Nah sebenarnya kalau saya mau ikuti saja resep yang pernah saya posting sebelumnya di sini di bolu kukus mekar tanpa soda dan emulsifier tentu hasilnya tidak begini. Nah ceritanya edisi pelit telur, kan di resep tersebut menggunakan 1 butir telur dan 4 kuning telur, aih iseng ah modif saja menjadi 3 butir telur utuh. Dan karena merubah telur, tentu saja ada perubahan di bahan lain, seperti susu cair dan jumlah tepung. 

Dan karena ini tanpa emulsifier, metode yang sering saya gunakan untuk membuat cake jenis sponge cake di mana telur dan gula dikocok hingga mengembang dan kental berjejak, maka mangkuk pengocok saya rendam dalam air panas. Nah yang ini walaupun tanpa emulsifier, hasil cake cukup mengembang.

Bolkus ini sih saya buat atas permintaan Sophie, biasalah ya kalau saya sedang lihat-lihat foto-foto makanan baik itu di facebook, google+, ataupun di berbagai blog, kebetulan Sophie lihat juga, terkadang bahkan sering dia minta dibuatkan sesuai dengan apa yang dia lihat. Kebetulan dua hari yang lalu melihat gambar bolu kukus ini, jadilah minta dibuatkan bolkus ini. Jadi begini katanya, nanti Ibu buatkan Pipi yang ini ya, Pipi mau bawa ke Top 100.. satu saja bawanya. Nah memang sih ada lomba di mall Top 100 yaitu Porseni TK sekecamatan. Jadi begitulah permintaannya.

Ketika mempersiapkan bahan sempat bingung juga, ikuti resep asli atau modifikasi ya... eng ing eng... tapi kalau ikuti resep asli rasanya gatal juga ingin mengubah resep ha ha ha.. dasar.. tapi setelah saya pikirkan lagi, modifikasi saja, lihat nanti hasilnya. Dan ternyata hasilnya tidaklah sesuai dengan yang saya inginkan. Tapi walaupun begitu bolu kukusnya tetap lembut dan yang penting Sophie suka... yeayyyy... bahkan bapaknya yang tidak suka bolu kukus saja habis 2 buah... ini saya bingung... lapar atau doyan.. he he he.

Ealah ini si bolkus tidak merekah mungkin ada beberapa faktor selain saya modifikasi bahannya, nah ketika sedang mengocok telur dan gula, saya harus berhenti sebentar karena ada pegawai dari PGN yang membawa surat perjanjian pelanggan gas. Nah apa ini juga ya faktornya... jadi saya harus keluar dulu dan membaca dulu sekitar 5 menit... nah loh.. entahlah..

Kalau bicara tekstur bolu kukus ini walaupun lembut tapi lebih padat ya daripada bolu kukus dengan soda ataupun emulsifier. Jadi menyantap bolu kukus ini cukup mengenyangkan. Nah selesai lomba senam yang diikutinya, Sophie dengan lahapnya menyantap bolu kukus ini. 

Suasana di tempat lombat cukup ramai dengan cuaca yang cukup panas, walaupun ketika kami berangkat dari rumah cuaca cukup sejuk.. begitu sampai di tempat lomba, duh panas kembali. Acaranya sih bukan di dalam mall, jadi di hall terbuka begitu. Jadi sudah deh keringat-keringat deh, mana harus menunggu cukup lama untuk tiba giliran TK-nya Sophie tampil. 

Sambil menunggu, kabur sebentar ke kafe yang ada free wifi, lumayanlah membunuh waktu, ealah tapi tidak bisa lama, ditelepon oleh gurunya Sophie, katanya Sophie mencari saya. Ya sudah deh... tidak bisa lama-lama internetan. Jadinya malah ngariung (ngumpul) dengan ibu-ibu lainnya dan juga guru Sophie.

Sebentar lagi mau tampil ealah ada insiden, Sophie karena semangatnya lari-lari terjatuh, alhasil menangis, lah harus segera didiamkan ini. Cukup lama juga dia menangis, tapi untunglah ketika saya katakan jangan menangis lagi ya, nanti ibu videokan Pipi ketika lomba senam ya, nanti videonya kita kirim ke tante Susan. Dan ternyata berhasil, akhirnya dia diam...dan tada lomba berjalan lancar.

Nah begitulah ceritanya sekita bolu kukus ini..halah... berikut langsung ke resep ya.. yang mau irit telur juga dan tidak masalah kalau tidak merekah si bolkusnya (atau mungkin malah beruntung bisa merekah) dan suka dengan bolkus yang lembut tapi sedikit padat, ini dia resepnya... silakan..

Bolu Kukus Meises

Bahan :
  • 3 butir telur berat dengan cangkang kurang lebih 70gr
  • 300 gr gula pasir butiran halus
  • 1/2 sendok teh vanili bubuk
  • 275 gr tepung terigu protein rendah
  • 50 gr tepung maizena 
  • 100 ml susu cair (kali ini saya gunakan susu cair coklat)
  • 3 sendok makan meises coklat
Cara membuat :
  1. Siapkan cetakan bolu kukus berlubang, isi dengan paper cup, sisihkan
  2. Campur tepung maizena dan tepung terigu, ayak dan sisihkan
  3. Panaskan kukusan dengan api kecil dulu
  4. Siapkan air panas, letakkan di mangkuk ukuran cukup besar sehingga mangkuk pengocok bisa diletakkan di dalamnya dan terendam kira-kira setengah bagian.
  5. Letakkan mangkuk pengocok di dalam mangkuk berisi air panas. Kocok dengan mixer kecepatan tinggi gula dan telur sampai kental berjejak kurang lebih selama 15 menit (tergantung mixer masing-masing)
  6. Masukkan bubuk vanili, kocok sebentar lagi
  7. Kurangi kecepatan mixer di kecepatan rendah, masukkan tepung dan susu cair secara bergantian dan bertahap masing-masing (tepung dulu, susu cair kemudian kocok lagi, masukkan lagi tepung dan susu cair, kocok lagi kemudian masukan semua tepung dan susu cair, kocok kembali hingga rata)
  8. Matikan mixer, tambahkan meises, aduk rata dengan spatula
  9. Sementara kita mengisi adonan ke cup, besarkan api kompor dan biarkan air di kukusan mendidih
  10. Isi setiap cup sampai cup penuh, lakukan untuk beberapa cup sesuai dengan kapasitas kukusan
  11. Kukus dengan api besar kurang lebih selama 20 menit
  12. Keluarkan dari kukusan dan dinginkan

Tips :
Kunci membuat bolu kukus bisa mekar adalah pastikan mengocok telur dan gula pasir sampai adonan benar-benar kental berjejak. Isi cup sampai benar-benar penuh. Gunakan api besar selama mengukus, perhatikan untuk tidak membuka tutup kukusan selama proses mengukus. Beri jarak yang cukup antara cup supaya masing-masing cup mendapat sebaran panas yang merata. Alasi tutup kukusan dengan serbet bersih untuk menghindari air menetes ke atas adonan bolkus. Nah supaya bagian bawah tidak bantat maka sebaiknya tidak mengisi kukusan dengan air sampai penuh sehingga golakan air bisa terkena bagian bawah bolu kukus. Isi sepertiga bagian saja.


bolkus meises lembut

Nah semoga resep bolu kukus meises lembut tanpa soda dan emulsifier ini bisa bermanfaat ya, silakan mencoba dan semoga cocok dengan selera ya...



Selamat mencoba....



Wednesday, February 22, 2017

Homemade Saus Pasta & Pizza



homemade pasta pizza sauce

Setelah rajin membuat saus tomat homemade, maka mumpung masih mood dengan saus-sausan, saya lanjutkan saja membuat saus lainnya, dan ini dia.. homemade saus pasta dan pizza. Jadi saus ini bisa digunakan langsung neh sebagai olesan pizza atau sebagai saus pasta, ya seperti saus pasta botolan itu loh, dan rasanya sudah mirip.

Pada dasarnya saus pasta dan pizza ini ya saus tomat juga, hanya saya tambahkan oregano kering dan bawang bombay di bahannya. Nah prosesnya juga sama saja, jadi masih tetap proses yang mudah saja, begitu tomat dan duo bawang sudah dihaluskan tinggal direbus lagi, campur bahan lain dan masak hingga mengental, jadilah saus pasta dan pizza ini.

Biasalah ya, tester saya itu adalah Sophie, jadi begitu sudah jadi saus ini, saya beri dia untuk cicipi rasanya, dan katanya enak..malah minta sesendok lagi dimakan begitu saja. Lalu saya coba masakkan penne dengan saus ini, nah dia makan juga tapi protes karena saya campur keju. Eh sore harinya minta makan saus lagi... eh malah minta dicampur dengan nasi. Tapi ternyata dia tidak begitu suka campuran nasi dengan saus pasta pizza ini, jadi hanya dimakan beberapa sendok saja, hi hi hi mungkin rasanya tidaklah begitu pas.

Nah malam harinya, bapaknya katakan ingin makan pizza, yuk kita beli pizza, begitu katanya. Lalu saya katakan, di sini hanya ada pizza hut loh kalau mau beli.. dan tahu sendiri kan harganya yang semakin melambung. Hmmm tidak ada pizza lain ya..begitu katanya lagi. Iya. tidak ada begitu jawab saya. Aih..aih dulu masih ada Papa Ron's Pizza, tapi hanya sebentar saja keberadaannya.

Lalu saya katakan, ya sudah kalau begitu saya buat saja. Rasanya juga tidak kalah kan dengan rasa pizza hut.. ahai... sebegitu gayanya saya bicara begitu. Tapi memang rasanya lumayanlah ya.. untuk pizza homemade, rasanya sudah memuaskan dan harganya tentu sangat bersahabat dengan kantong. Hanya butuh sedikit waktu dan usaha dan tentu saja biaya bahan yang sangat murah dibandingkan dengan beli pizza jadi.. tentu saja. 

Nah enaknya membuat pizza sendiri adalah bahan topping bisa suka-suka. Nah untuk request pizza yang ini, maunya Sophie hanya topping ayam dan keju, tidak mau paprika lagi. Lalu saya katakan mau pizza diletakkan telur tidak di atasnya? kalau pizza itu bukan pakai telur ibu.. yang pakai telur itu roti begitu kata Sophie.Oalah ternyata Sophie jadi ingat dengan roti bundar tebal yang di atasnya ada telur dengan keju yang banyak yang beli di Hypermart.

Hmmm karena pada mau pizza, termasuk bapaknya dan saya juga tentunya, jadi saya buat 2 loyang. Cukup banyak dan ternyata sisa sampai besok paginya. Dan jadi rejeki abang yang antar gas he he he..

Nah bicara soal gas, sebenarnya di komplek saya tinggal ini sudah masuk gas dari PGN, sudah dites oleh orang PGN sampai ke kompornya. Begitu dites, lancar-lancar saja kompornya mau kompromi. Sipp.. jadi sudah tanda tangan kalau sudah ok gasnya. Begitu orang PGN pergi, saya tes sendiri, memang selama kurang dari 1 menit, api kompor mau menyala, setelah itu tidak bisa lagi. Lah karena saya mau memasak ya sudah minta bapaknya Sophie pasang lagi selang gas ke tabung gas saja. 

Akhirnya saya masih menggunakan tabung gas lagi, jadi sampai sekarang masih pakai gas LPG dulu, nanti baru mau telepon orang PGN. Hmmm semoga saja nanti bisa nih gas PGN-nya.

Sippp ah.. berikut resep homemade saus pasta dan pizza versi simple yang saya buat ya... silakan...

Saus Pasta & Pizza

Bahan :
  • 500 gr tomat
  • 5 siung bawang putih
  • 1 buah bawang bombay ukuran kecil, berat kurang lebih 60gr
  • 2 sendok makan gula pasir
  • 1 1/2 sendok teh oregano kering
  • 3/4 sendok teh garam
  • 1 buah jeruk nipis ukuran sedang atau 1/2 buah lemon
Cara membuat :
Cuci bersih tomat, kerat bagian ujung bawah tomat, buat keratan tanda silang (ini untuk memudahkan mengupas kulitnya setelah direbus), didihkan air, rebus tomat sampai kulitnya terlihat mengelupas, angkat dan masukkan ke dalam air es, biarkan beberapa saat hingga dingin, kupas kulitnya. Memarkan bawang putih (ini yang saya lakukan) atau haluskan supaya tidak berbutir. Cincang bawang bombay. Potong-potong tomat, masukkkan ke dalam chopper atau blender (kali ini saya gunakan blender, tanpa air ya), tambahkan juga bawang putih dan bawang bombay, haluskan sampai benar-benar halus atau tidak sampai halus, kembali kepada selera masing-masing. Masak tomat halus sampai mendidih, tambahkan oregano, garam dan gula pasir, aduk rata, masak hingga meletup-letup, tambahkan air jeruk nipis atau jus lemon, masak kembali hingga kental. Cicipi rasanya, tambahkan garam atau gula jika suka, angkat dan dinginkan. Masukkan ke wadah kedap udara, simpan di kulkas.


resep saus pasta pizza homemade

Nah semoga resep homemade saus pasta dan pizza ini bisa bermanfaat ya, silakan mencoba dan semoga cocok dengan selera ya...



Selamat mencoba...




Tuesday, February 21, 2017

Rujak Mie Palembang Wong Kito



rujak mie palembang

Apa sih salah satu item yang ada di kulkas orang Palembang? hi hi hi ada yang jawab cuko tidak? tepat, begitulah jawabannya. Jadi selagi bisa menyimpan cuko, maka menjadi sangat mudah untuk membuat makanan pendamping si cuko ini. Nah itulah yang saya lakukan, ketika beberapa waktu yang lalu membuat pempek ikan tuna, maka hari berikutnya saya membuat cuko lagi dengan jumlah yang lebih banyak. Hmmm cuko tersebut saya simpan di kulkas.

Jadi ceritanya kok ingin makan rujak mie ya, rujak mie yang simple saja, yang tanpa pempek. Walaupun memang saya itu seringnya makan rujak mie dengan pempek. Seperti yang pernah saya posting di sini di rujak mie khas Palembang.

Nah yang bukan orang Palembang tentu bingung kan dengan makanan satu ini. Memang makanan satu ini tidaklah terkenal seperti halnya pempek, tekwan atau model. Tapi rujak mie ini juga menjadi makanan selingan yang disukai orang Palembang. Rasanya segar, asam dan tentu saja pedas dan yang tidak ketinggalan mengenyangkan tentu saja.

Nah kalau membuat makanan begini, saya tidak yakin bapaknya Sophie akan suka, jadi supaya aman saya buat saja satu porsi untuk saya sendiri. Kebayang kan kalau membuat banyak, bisa keblenger saya menyantapnya sendirian, mau cari korban yang mau membantu saya, jadi menambah pekerjaan donk.. jadi buat saja sedikit, walaupun saya gatal rasanya ingin membuat banyak he he he...

Membuatnya tentu sangat mudah ya, yang agak lama mungkin membuat cukonya, itu kalau belum ada stok cuko di kulkas. Nah kalau ada stok cuko, tentu tidak butuh lama untuk membuat rujak mie ini, hanya perlu merebus mie telur, menyiapkan tauge dan timun serta menggoreng tahu. Setelah semuanya beres, tinggal disatukan di piring, sikat bikcek..

Aih jadi ingat dengan kata bikcek ini, dulu itu semasa sekolah, sesama kita teman perempuan suka sekali memanggil bikcek. Misalnya saja, ini cakmano bikcek? atau bikcek, jangan cak itu.. jadi sudah sangat lazim mendengar dan mengucapkan kata bikcek ini. Untuk ke teman laki-laki kita menyebutnya mangcek. Nah yang memperhatikan warung-warung pempek sering sekali memakai kata pempek cek liza misalnya, atau cek- cek lainnya nama perempuan. Nah cek ini sendiri saya bingung juga artinya apa he he he... tapi kalau bikcek itu artinya bibi atau tante, nah mangcek itu artinya paman.

Kalau bicara bahasa Palembang, pasti orang yang tidak terbiasa akan mengatakan bahasa Palembang itu kasar he he he, memang sih kasar, tapi bagi sesama orang Palembang ya biasa saja. Misalnya saja sebutan anda, di tempat lain secara umum akan mengatakan kamu, nah di Palembang dengan santainya menyebut kau. Ahai orang yang baru pertama kali dengar pasti sudah mabok mendengarnya, apalagi kalau sempat di kau-kau oleh orang Palembang.

Tapi orang Palembang itu cukup tahu diri kok, begitu sudah ketemu suku lain, akan mencoba tidak menggunakan kata kau itu, kecuali kelepasan he he he... Jadi jangan anggap orang Palembang itu kasar, semua orang disebut kau. Saya sendiri kakak beradik, sampai sekarang walaupun kami sudah terpisah jarak, saya di Batam, big bro saya di Bandung, little bro saya di Jambi, adik perempuan saya di Palembang, ketika berbicara sesama kami, kami tetap menggunakan bahasa Palembang dengan tentu saja tidak ketinggalan kata kau... dan itu hal biasa bagi kami, tidak ada yang menganggap kasar. 

Dulu itu saya ingat waktu SMU ya, ada teman satu kelas pindahan dari Jawa, nah hanya beberapa waktu saja dia berbicara bahasa Indonesia, dan ketika kami mendengar satu kata bahasa Palembang keluar dari mulutnya, kami semua bersorak, akhirnya..he he he... dan tidak berapa lama kemudian, dia sudah sangat lancar berbicara bahasa Palembang.

Dan ada suatu anggapan di sana itu, kalau kita berbicara sesama teman tanpa menggunakan bahasa Palembang kita akan dianggap sok. Hmmm ingat juga dulu ketika sudah mulai kuliah, lalu ada beberapa teman memang kuliahnya tidak di Palembang, termasuk saya. Nah ketika pulang liburan kuliah ketemu dengan teman SMU, karena masih baru ya.. jadi tentu saja bahasa Palembang saya masih kental, jadi saya tidak dikatakan sok oleh teman yang lain. Nah kebetulan ada juga teman yang pulang dan ketika berbicara sudah tidak bisa lagi bahasa Palembang, ha ha ha... tentu saja sebutan sok itu sudah melekat pada dirinya.

Tapi itu dulu ya... sekarang saya perhatikan malah sudah umum mencampur bahasa Palembang dan bahasa Indonesia dan tentu saja bahasa Jawa, sudah sangat lazim he he he... 

Okeh deh.. saya ngelantur lagi... berikut langsung ke resep ya.. silakan...

Rujak Mie

Bahan :
  • 75 gr mie telur, rebus sampai empuk, angkat, sisihkan
  • irisan timun secukupnya
  • 2-3 buah tahu goreng, potong-potong
  • segenggam tauge, cuci bersih dan tiriskan
  • cuko secukupnya sesuai selera
  • ebi sangrai halus jika suka (saya tidak pakai)

Cara membuat :
Tata mie telur di piring, beri tauge, timun dan potongan tahu, siram dengan cuko, siap disantap


Resep cuko tanpa ebi
Bahan :
  • 200 gr gula merah/gula aren  (saya gunakan gula batok)
  • 400 ml air
  • 8 siung bawang putih
  • 20 butir cabai rawit (sesuaikan dengan selera jumlahnya)
  • 3 sendok makan asam jawa
  • 1/2 sendok teh garam
Cara membuat :
Potong kecil gula merah, campur dengan air dan asam jawa, rebus hingga mendidih, saring. Masukkan kembali ke dalam panci, masukkan cabai rawit dan bawang putih yang sudah dihaluskan, masak hingga mendidih, tambahkan garam, aduk rata, cicipi rasanya. Angkat dan biarkan dingin, saring., siap digunakan. Masukkan ke dalam kulkas jika cuko akan diinapkan.


resep rujak mie palembang mudah

Nah semoga resep rujak mie khas Palembang wong kito galo ini bisa bermanfaat ya, silakan mencoba dan semoga cocok dengan selera ya...



Selamat mencoba...



Monday, February 20, 2017

Saus Tomat Homemade



homemade tomato sauce

Berkali-kali malas, akhirnya saya buat juga saus tomat homemade ini, hmmm akhirnya bisa juga buatkan pizza untuk Sophie. Wah senang sekali dia ketika tahu saya membuat saus tomat ini, berkali-kali bertanya tentang sausnya dan langsung saja menagih pizza.

Akhirnya sore harinya saya buatkan pizza ayam paprika untuknya, tapi sayangnya saya malas untuk mengabadikan pizzanya, secara sudah sore sekali, cahaya matahari sudah tidak banyak lagi, daripada mendapatkan gambar yang buram, ya sudahlah, kapan-kapan lagi saya buat dan saya foto.

Saya buat saus tomat ini tidaklah banyak, hanya menggunakan 300gr tomat, hmmm bukannya karena harga tomat mahal, malah murah, hanya 10 ribu perkilo. Tapi saya ini hanya coba-coba dulu, nah kalau suka baru deh buat lagi. Dan ternyata saya suka, rasanya sudah pas, mirip dengan saus tomat botolan rasanya, hanya tentu saja versi saya tidaklah terlalu halus, masih ada butiran bawang putih dan masih ada biji tomatnya he he he...

Nah tujuan saya membuat saus tomat ini sih sebenarnya memang untuk saus pizza, tapi saya tidak menambahkan oregano di sini, oregano saya campurkan ketika saya sudah mempersiapkan adonan pizzanya, jadi saus tomat homemade ini saya campurkan dengan oregano dan sedikit gula pasir, baru dioles di adonan pizza.

Ceritanya siang hari saya buat saus tomatnya, nah siang harinya Sophie minta segera dibuatkan pizza, tapi saya katakan nanti Pipi tidur dulu ya, jadi ini kan butuh mengembang dulu. Nah ibu buatnya waktu Pipi tidur ya, nanti Pipi bangun pizzanya tinggal dioven. Tadinya saya berniat membuat pizza empuk seperti resep tuna mayo pizza, yang menggunakan resep roti tanpa ulen. Tapi ternyata saya juga ketiduran, he he he. Akhirnya bangun-bangun ingat kalau belum buat rotinya. Hmmm sudah ada yang nagih nih.. pizzanya sudah ibu buat? sudah mengembang? begitu tanyanya.

Ya belum buat nak, ketiduran tadi, ya sudah buat dulu ya... akhirnya supaya cepat saya buat yang versi biasa saja bukan yang empuk, yang pizza praktis, hanya butuh 20 menit untuk proses proofing. Waduh karena tidak sabarnya, Sophie bertanya terus, sudah belum? lalu saya tunjukkan adonan di mangkuk yang sedang proses proofing, tunggu ya.. begitu kata saya... 

Dan tada... akhirnya.. semua bahan sudah saya persiapkan semua, jadi tinggal memberi topping, dan saya ajak Sophie menaburkan bahan topping. Aih senangnya dia.. dan tidak membutuhkan waktu lama, pizzanya matang.. langsung deh panas-panas dipotong, dan ternyata dia menghabiskan 1/2 loyang ukuran 22cm... waduh..memang sih 1 loyang itu saya bagi 6, nah biasanya dia mampunya hanya makan kurang dari 2, nah ini mampu 3 potong, hmmm karena sudah lama ingin makan pizza kali ya, jadi dipuas-puaskan makannya.

Lah.. jadi ngomongin pizza yang tidak ada gambarnya he he he...

Berikut resep saus tomat homemade yang saya buat ya, ini dia.. silakan..

Saus Tomat Homemade

Bahan :
  • 300 gr tomat
  • 4 siung bawang putih
  • 1 sendok makan gula pasir
  • 1/2 sendok teh garam
  • 1 buah jeruk nipis ukuran sedang

Cara membuat :
Cuci bersih tomat, kerat bagian ujung bawah tomat, buat keratan tanda silang (ini untuk memudahkan mengupas kulitnya setelah direbus), didihkan air, rebus tomat sampai kulitnya terlihat mengelupas, angkat dan masukkan ke dalam air es, biarkan beberapa saat hingga dingin, kupas kulitnya. Memarkan bawang putih (ini yang saya lakukan) atau haluskan supaya tidak berbutir. Potong-potong tomat, masukkkan ke dalam chopper atau blender, tambahkan juga bawang putih, haluskan sampai benar-benar halus atau tidak sampai halus, kembali kepada selera masing-masing. Masak tomat halus sampai mendidih, tambahkan garam dan gula pasir, aduk rata, masak hingga meletup-letup, tambahkan air jeruk nipis, masak kembali hingga kental. Cicipi rasanya, tambahkan garam atau gula jika suka, angkat dan dinginkan. Masukkan ke wadah kedap udara, simpan di kulkas.


resep saus tomat homemade

Nah semoga resep saus tomat homemade ini bisa bermanfaat ya, silakan mencoba dan semoga cocok dengan selera ya...


Selamat mencoba...




Friday, February 17, 2017

Oatmeal Chocochips Chewy Cookies



resep oatmeal chocochips chewy cookies

Postingan malam nih, sebenarnya kok malas ya, tapi tidak apa-apa dibuat saja deh, hitung-hitung menyemangati diri sendiri supaya lebih rajin update. Untungnya gambarnya sudah ada di komputer dan sudah dipermak juga dan resepnya sudah ada di memo tablet, jadi mudah tinggal salin saja. Jadi ceritanya malam ini saya mau posting resep oatmeal chocochips chewy cookies, beuh...

Nah kukis ini sudah saya buat beberapa waktu yang lalu, kepikiran buat kukis ini karena ada stok rolled oat di dapur, sudah beli di hypermart. Harga diskon sih, tapi kalau dipikir-pikir ya sama saja dengan harga normal di swalayan lain. Tapi memang rolled oat ini jarang yang jual, jadi karena malas ke swalayan yang lain itu, akhirnya beli di hypermart saja.

Hmmm kalau sudah masalah pikir-pikir, kesal tidak sih kalau kita ngomong begini kepada atasan, I think I should bla bla... lalu dijawab dengan ketus, you don't have to think, just do it. Hu hu hu sampai sekarang berbekas.. apa.. masak kerja tidak boleh berpikir, jadi hanya bekerja begitu saja, jadi robot saja donk ya.

Puasnya saya ketika melihat raut wajahnya ketika saya mengajukan pengunduran diri, setelah sekian lama saya menahan diri bekerja di sana. Hmmm tanda-tanda saya sudah tidak menikmati lagi kerja di sana adalah ketika setiap kali turun dari bus angkutan karyawan perut saya selalu mulas dan rasa mual mau muntah diikuti rasa berat di kepala, ha ha ha seperti morning sickness saja ya.. tapi ini memang morning sickness tapi bukan yang itu. Gejala tersebut semakin parah ketika saya melangkah memasuki area perusahaan, dan semakin parah ketika sudah masuk ke ruangan kerja. Begitu parahnya rasa tidak nyaman saya, dan daripada saya memaksakan diri, akhirnya saya mengundurkan diri saja.

Dan saya ingat sekali yang dikatakan atasan saya tersebut ketika saya mengundurkan diri, what have you done to me? I have arranged your new training, you are going to Malaysia to learn about moulding tools. You will help engineering regarding theses toolings. Hmm memang waktu itu saya ditempatkan di bagian maintenance... what..maintenance, sudah terbayang kan bagian maintenance itu seperti apa. Bayangan pakaian penuh oli karena membongkar mesin... aih aih tidak juga, saya waktu itu hanya bagian administrasinya lah, begitu kira-kira. Dan saya perempuan sendiri di bagian tersebut. Kerja saya ya hanya administrasi perawatan mesin, membuat formulir perawatan dan semua yang berhubungan dengan administrasi deh.

Jadi belum pernah saya itu mengutak-atik mesin tapi paling hanya mengecek berkala mesin tertentu, yang ini sih mudah ya.. mengecek kompresor, cooling tower adalah hal yang saya suka, apalagi mengecek cooling tower, saya akan naik ke lantai atas dan mengecek mesinnya. Hmmm suatu ketika, tidak ada satu pun personel yang bebas tugas, semua sibuk dengan pekerjaan masing-masing, ternyata ada request urgent, di mana ada satu alat yang rusak..alat ya bukan mesin, kalau di istilah mesinnya, jig & fixture (pengarah dan penepat). Nah di situ saya terpaksa mengutak-atik alat tersebut, dan ketika beberapa rekan sekerja saya masuk ke ruangan, serentak mereka berkata, akhirnya... kamu bekerja juga setelah sekian lama...sambil tertawa mereka melihat saya sibuk dengan alat tersebut.

Aih sebenarnya kalau masalah rekan sekerja sih asyik-asyik saja, hanya saya tidak betah dengan pekerjaan saya tersebut apalagi dengan atasan, yang sebenarnya membingungkan, semua bisa memberi perintah. Atasan tidak hanya satu, ada 3 orang, yang terkadang tidak sejalan. Hmmm singkat cerita, akhirnya saya bisa lega mengundurkan diri dari sana dengan membawa kesan dan ingatan yang sampai hari ini tidak terlupakan.

Ya begitulah ceritanya.. yang sekali lagi tidak ada hubungan dengan resep kukis yang akan saya posting he he he...

Membuat kukis ini sangatlah mudah, hanya aduk-aduk, bulatkan dengan 2 buah sendok kecil, panggang dan jadi deh. Nah karena saya di sini menggunakan margarin dan merknya adalah blueband (bukan iklan bukan postingan berbayar) jadi tidak perlu memasukkan adonan ke dalam kulkas ya, beda kalau menggunkan butter atau mentega yang harus dimasukkan ke kulkas paling tidak selama 30 menit supaya adonan tidak melebar dengan suksesnya ketika dipanggang.

Jadi kukis yang saya buat ini masih terlihat gemuk, tidak tipis ya, sedikit berubah bentuk dari awalnya bulat seperti bakso yang dicetak dengan 2 buah sendok. Mengenai rasa... enak menurut saya, dan saya suka, dan yang penting Sophie pun suka.

Sipp berikut resep kukisnya, silakan..

Oatmeal Chocochips Chewy Cookies

Bahan :
  • 100 gr tepung terigu protein rendah, saya gunakan merk hana emas
  • 1/4 sendok teh baking powder
  • 110 gr margarin
  • 100 gr gula palem
  • 1 butir telur
  • 60 gr chocochips
  • 175 gr rolled oats

Cara membuat :
Panaskan oven, set di suhu 180 derajat celcius, siapkan loyang, oles tipis margarin. Di mangkuk, campur tepung terigu dan baking powder, sisihkan. Di mangkuk lain, whisk margarin sampai lunak, tambahkan gula palem, whisk kembali sampai tercampur rata, tambahkan telur, aduk kembali. Masukkan tepung, aduk rata kemudian tambahkan chocochips dan rolled oats, aduk rata kembali. Dengan menggunakan 2 buah sendok kecil, bentuk bulat adonan, letakkan di loyang dan beri jarak karena kukis akan melebar. Panggang selama kurang lebih 10-15 menit sampai bagian bawah kecoklatan dan garing. Keluarkan dari oven dan dinginkan.


resep kukis oatmeal chocochips

Nah semoga resep Oatmeal Chocochips Chewy Cookies ini bisa bermanfaat ya, silakan mencoba dan semoga cocok dengan selera ya..



Selamat mencoba...



Thursday, February 16, 2017

Resep Ayam Tuturaga khas Manado



ayam tuturaga

Demam masakan Manado masih berlanjut huahahaha... jangan kabur dulu ya.. begini ini karakter pemilik blog, selagi belum bosan ya bakalan itu-itu terus he he he. Nah kali ini masih masakan ayam, dan kali ini adalah ayam tuturaga

Kalau saya katakan ayam tuturaga ini mirip ayam woku, hanya saja bersantan dan rasanya malah mirip masakan mangut, pernah posting mangut ikan tongkol dan mangut kakap sebelumnya. Sedaplah pokoknya.. 

Nah memasak masakan jenis begini tidak butuh lama untuk memasaknya, jadi tadi sambil menonton serial favorit di FOX dan jika iklan pindah ke FOX Crime akhirnya selesai juga sebelum saatnya menjemput Sophie pulang sekolah.

Tadinya saya itu ragu mau menambahkan santan di masakan ini, tapi kalau tidak bersantan, namanya bukan ayam tuturaga donk ya, menyalahi konsep. Hmmmm sebelum ditambah santan sudah saya cicipi rasanya dan enak donk, tambahkan santan makin enak.. makin gurih dan makin mirip dengan mangut rasanya, hanya ini mangut ayam he he he.

Karena ini makanan pedas dan memang saya buat cukup pedas untuk ukuran anak-anak, jadi tadi Sophie saya buatkan saja ayam goreng simpel, berbumbu bawang putih, garam, kunyit bubuk dan merica hitam. Sedap rasanya walaupun bumbunya simpel, dan masakan begini jadi favoritnya Sophie. Untuk sayurannya, tumis saja kapri dicampur jamur white crab berbumbu bawang putih, garam dan merica, simpel. 

Jadi memang untuk Sophie itu masakan tidak perlu aneh. Beberapa waktu yang lalu saya masak pasta untuk dia tapi saya beri saus tomat botolan, tidak berapa lama dia batuk-batuk. Jadi bertambah lagi varian yang membuatnya batuk. Sejak saat itu saya belum pernah lagi membuatkannya pizza bersaus tomat, padahal Sophie sudah beberapa kali minta pizza. Saya katakan nanti ya nak, belum buat saus tomatnya.... ahai emaknya masih malas membuat saus tomat sendiri, belum mood. Untungnya anak ini sabar... jadi di saat-saat tertentu hanya berkata, nanti kalau ibu sudah buat saus tomat, buat pizza ya... hi hi hi... emaknya belum buat juga sampai hari ini.

Untungnya Sophie itu tidak bandel, jadi untuk makanan dan minuman dia selalu bertanya, Pipi boleh makan ini tidak? boleh minum ini? jadi ketika belanja di swalayan terkadang dia ingin sesuatu sebut saja makanan anak-anak, lalu kami katakan tidak boleh nak, nanti batuk. Akhirnya dia menurut. Suatu ketika temannya ulang tahun dan pulangnya dia membawa goodie bag, tapi isinya semua makanan anak kemasan pabrikan. Lalu sebelum dia buka goodie bagnya, dia tanya, yang mana yang boleh Pipi makan? lalu saya periksa, oalah nak... tidak ada yang boleh.. oh tidak ada ya... begitu saja katanya, sedikit kecewa di wajahnya tapi dia mengerti menderitanya kalau batuk. Aih aih untungnya kalau dia sudah mengerti.

Uppps kembali lagi ke resep ayam tuturaga ini ya, nah yang saya buat ini ala-ala saya ya... seperti biasa saya tidak menambahkan daun pandan ke masakan begini, belum mood, suatu saat nanti deh. Padahal daun pandan ada stoknya di kulkas. Kebetulan ada di penjual bumbu, jarang-jarang ada. Sekalinya beli 1 pokok begitu, murah hanya seribu rupiah. Si uni penjuan berkomentar ketika saya membeli daun pandan ini,  banyak kan daun pandan seribu, daripada minta ke tetangga, iya kan... ha ha ha tahu saja nih si Uni. 

Tapi saya memang tidak punya tetangga yang punya daun pandan, bagaimana bisa minta? sekalinya pernah lihat ada yang menanam daun pandan tapi di blok lain yang cukup jauh, aih aih masa iya minta daun pandan ke sana...padahal duh ngiler lihat daun pandannya.. banyak sekali dan subur-subur menghijau.

Di rumah saya itu terkendala kalau hal tanam menanam, lahan semua dimanfaatkan dan saya belum mood lagi menanam dengan menggunakan polybag. Secara dulu pernah mencoba, ceritanya sedang hobi menanam, jadi saya coba tanam cabai, tomat, pare dan melon. Tapi semua tidak membuahkan hasil, semua terserang hama putih. Sempat berbuah tapi kerdil... akhirnya saya menyerah.. belum mood lagi menanam bahkan untuk pandan sekalipun.

Okeh deh, lanjut ke resep ah sekarang, ini dia resepnya.. silakan..

Ayam Tuturaga

Bahan :
  • 800 gr daging ayam tanpa kulit, potong sesuai selera
  • 1 buah jeruk nipis ukuran besar
  • 2 genggam daun kemangi
  • 2 lembar daun kunyit, sobek-sobek
  • 5 lembar daun jeruk, sobek-sobek
  • 1 batang serai, ambil bagian putihnya, memarkan
  • 300 ml air
  • 200 ml santan (saya gunakan 65ml santan instan +air)
  • 1 sendok teh garam
  • 1 sendok makan minyak untuk menumis
Bumbu halus :
  • 5 butir bawang merah
  • 3 siung bawang putih
  • 3 cm kunyit
  • 2 cm jahe
  • 5 butir kemiri, sangrai
  • 10 buah cabai merah keriting
  • 10 butir cabai rawit
Cara membuat :
Lumuri ayam dengan air jeruk nipis, diamkan selama kurang lebih 10-15 menit, bilas, sisihkan. Tumis daun jeruk, daun kunyit dan serai sampai daun-daunan berubah warna, masukkan bumbu halus, masak hingga harum dan tidak langu, masukkan potongan daging ayam, aduk rata dan masak hingga ayam berubah warna. Tambahkan air, masak hingga ayam matang, beri garam, aduk rata, cicipi rasanya. Tambahkan santan, masak hingga mendidih sambil sesekali diaduk, cicipi lagi rasanya, jika perlu tambahkan garam, kemudian sesaat sebelum diangkat masukkan daun kemangi.


resep ayam tuturaga

Nah semoga resep ayam tuturaga khas Manado ini bisa bermanfaat ya, silakan mencoba dan semoga cocok dengan selera ya...


Selamat mencoba...




Wednesday, February 15, 2017

Lalampa Khas Manado



resep lalampa manado

Aih aih apa kabar hari ini? wah ternyata hari ini hari libur nasional ya..kenapa juga saya tidak tahu ya kalau di Batam juga libur, dan ternyata lihat kalender online, oalah tanggal 15 Februari itu libur. Padahal sudah dengan yakinnya antar Sophie ke sekolah... loh kok sepi.. pada kemana nih.. jangan-jangan libur, sampai di rumah cepat-cepat buka kalender online..ya pantas nak.. sekolahmu tutup..orang hari ini hari libur.

Hmmm tidak yakin, telepon gurunya, dan ternyata memang benar libur pilkada, dan ternyata memang ada surat pemberitahuan dari sekolah yang sialnya tidak saya lihat. Secara saya lupa memeriksa isi tas Sophie bagian depannya. Hu hu hu... dasar..

Kalau bicara Pilkada, sudah lama sekali heboh ya.. , duh.. kalau lihat berita kok bawaannya tidak tahan untuk berkomentar. Akhirnya kami pilih tidak ikut-ikutan saja deh, dan apa yang ada dalam pikiran kami, hanya kami utarakan saja di rumah, tidak perlu mengumbar di media sosial ataupun di mana saja. Biarlah sudah heboh di luar sana, masak kami juga mau buat heboh di sini ha ha ha..

Tapi memang saya itu suka geregetan kalau baca-baca time line facebook, ada saja komentar yang aneh-aneh, sharing sesuatu yang aneh-aneh yang membuat saya geregetan untuk tidak berkomentar. Upsss tapi saya tahan saja komentarnya untuk hanya saya bicarakan kepada bapaknya Sophie, tidak di kolom komentar fb... tahan niatmu buk..

Upss kembali kepada postingan kali ini saja ya... kali ini saya akan memposting resep lalampa, lemper khas Manado. Sudah cukup lama saya penasaran dengan lemper manado ini secara saya itu penyuka makanan dari ketan, dan boleh dikatakan saya itu maniak lemper he he he. Setiap kalinya ke Holland bakery, selalu beli lemper. Nah ternyata Sophie juga doyan lemper seperti emaknya. Dan suatu ketika saya menemukan lalampa ini di sana... ha... senangnya ada lalampa.

Akhirnya saya beli satu buah. Bentuknya kecil dan rasanya memang gurih, karena isiannya adalah ikan. Selain gurih tentu saja sedikit pedas. Tapi kalau saya boleh katakan tentu saja tetap kesukaan saya adalah lemper... namanya juga lemper maniak ha ha ha..

Okelah, karena saya sudah coba lalampa ala Holland bakery ini, jadi lanjut coba sendiri buat. Nah unuk resep ketannya saya pakai resep lemper ayam dengan menghilangkan gula di resep, lalu untuk isiannya saya gunakan isian resep kue panada dengan modifikasi. Untuk ikannya sendiri saya gunakan ikan tuna. Ikan tuna sendiri bisa digantikan dengan ikan tongkol. Tadinya saya mau gunakan ikan tongkol, tapi malas ah ke pasar lagi... pakai ikan tuna saja yang ada di freezer.

Terus terang untuk hasilnya saya tidak begitu puas, dari segi bentuk juga tidaklah seperti lalampa ya, yang saya buat ini besar-besar dan gemuk-gemuk. Secara kalau masalah membungkus dengan daun pisang saya bukanlah ahlinya, maaf saja kakak. Dan untuk ketannya sendiri ternyata kelembutan, harusnya ketannya cukup direndam selama 1 jam, apa yang terjadi, saya rendam hampir 12 jam wakakak... itu karena begitu saya rendam, selanjutnya saya terkena penyakit malas dan berlangsung cukup lama ha ha ha, dan malasnya berkelanjutan, saya memasaknya bukan dengan kukusan tapi dengan rice cooker, dengan menambahkan sedikit takaran santannya.

Akhirnya saya memaksakan diri untuk mengolah si ketan ini... malam harinya baru memasak si ketan, keesokan harinya lagi baru deh membuat isinya dan akhirnya penyelesaian, dengan tekstur ketan yang terlalu lembut. Tapi begitu Sophie mencicipi rasa ketannya, saya diberi jempol olehnya... enak ibu.. begitu katanya dan ternyata minta tambah lagi. Begitu sudah matang satu buah lalampa ini disikatnya juga dan tentu saja makannya menggunakan sendok he he he.

Nah resep yang saya bagikan di bawah ini kalau mengikuti takaran dan proses membuatnya tentu saja akan menghasilkan tekstur yang pas, seperti halnya tekstur lemper yang pernah saya buat. Jadi tanpa ada rasa malas seperti yang terjadi pada saya ketika membuat lalampa ini.

Oke deh, yang mau mencoba juga membuat lalampa sendiri di rumah, berikut saya bagikan resep lalampa yang saya buat ya... silakan..

Lalampa

Bahan ketan :
  • 500 gr ketan putih, cuci lalu rendam 1 jam
  • 300 ml santan (saya gunakan 2 bungkus santan instan isi 65ml + air)
  • 1/2 sendok teh garam
  • 3 lembar daun pandan, simpulkan

Bahan isi :
  • 250 gr daging ikan tuna atau tongkol, bakar/goreng/kukus, suwir-suwir (saya bakar dengan teflon tanpa minyak)
  • 1 batang serai, ambil bagian putihnya, memarkan
  • 5 lembar daun jeruk, sobek-sobek
  • 2 butir asam kandis, rendam dengan 1 sendok air hangat
  • 1 genggam daun kemangi, jika suka tambahkan menjadi 2 genggam
  • 1/2 sendok teh garam
  • 2 sendok makan minyak untuk menumis

 Bumbu halus :
  • 6 butir bawang merah
  • 3 siung bawang putih
  • 5 buah cabai merah keriting
  • 3 cm jahe

Cara membuat :

  1. Untuk ketan : kukus ketan sampai setengah matang kurang lebih selama 10-15 menit, sementara itu rebus santan, garam, daun pandan hingga mendidih, kemudian masukkan ketan ke dalam panci, aduk-aduk hingga santan terserap ketan. Kukus lagi hingga matang kurang lebih selama 30 menit dengan api sedang
  2. Untuk isi : tumis bumbu halus hingga harum, masukkan semua bahan, aduk hingga rata, masak hingga kering
  3. Penyelesaian : siapkan daun pisang, cuci bersih dan lap hingga kering, ambil satu lembar daun pisang, sendokkan ketan, beri isi lalu tutup dengan ketan lagi, bungkus lalu semat dengan tusuk gigi. Lakukan sampai selesai, bakar dengan teflon hingga daun bagian bawah kecoklatan (beri sedikit minyak ketika membakar atau tanpa minyak, saya tanpa minyak), balik dan bakar lagi hingga daun kecoklatan, angkat.


Nah semoga resep lalampa khas Manado ini bisa bermanfaat ya, silakan mencoba dan semoga cocok dengan selera ya...



Selamat mencoba....



Monday, February 13, 2017

Ayam Woku Khas Manado



resep ayam woku

Beberapa hari yang lalu saya masak ayam woku khas Manado ini, hmmm sudah lama tidak masak ayam begini. Akhirnya memuaskan keinginan menyantap makanan satu ini. Nah sebenarnya nama masakan ayam woku begini apalagi ayam woku belanga, tidaklah familiar di keluarga saya, kami selalu menyebutnya hanya ayam kemangi.

Kalau ayam kemangi sudah dari dulu ibu saya sering masak, nah setelah saya telaah..halah bahasanya.. ayam kemangi tersebut ya ayam woku ini ternyata. Dulu saya pernah posting resep ayam kemangi, tapi yang tanpa cabai. Ayam woku sendiri kalau versi keluarga kami adalah minus daun kunyit secara memang ibu saya tidak pernah memasukkan herba satu ini ke dalam masakan.

Setelah di Batam saja saya baru mulai mengenal rasa daun kunyit ini, secara dulu pernah satu kontrakan dengan teman asal Sumbar, nah teman saya ini sering sekali memasukkan daun kunyit dalam masakannya. Jadilah karena sering mencicipi masakannya akhirnya saya suka dengan aroma dan rasa daun kunyit.

Jadi sekarang itu kalau ke pasar, untuk daun-daunan selain daun salam dan daun jeruk, selalunya ada daun kunyit. Dan memang daun kunyit banyak sekali di jual di pasar, hampir semua penjual sayur, atau hanya penjual bumbu menjual daun kunyit ini.

Nah aroma daun kunyit yang saya suka adalah ketika sudah dimasak sebagai penyedap masakan asam pedas, atau rasa daun kunyit yang tajam pada cemilan khas Sumbar yaitu sala lauak, atau juga pada keripik singkong yang diberi pewarna kunyit dan dibumbui dengan daun kunyit. Rasanya khas dan jadinya enak menurut saya.

Oh iya, bicara sala lauak, saya baru mengetahui ada makanan satu ini setelah saya ke Batam, dan ternyata selalunya sala lauak ini menjadi gorengan yang ada di penjual kue pagi hari, atau di penjual lontong sayur yang penjualnya orang Minang tentu saja. Saya sejak dulu penasaran ingin membuat sala lauak sendiri tapi sampai saat ini belum juga terlaksana. 

Sala lauak ini adalah cemilan berupa gorengan yang berbentuk bulat, biasanya rata-rata sebesar bola pingpong. Nah rasanya enak, garing di luar tapi lembut di dalam, ada rasa ikannya dan tentu saja daun kunyit yang khas. Sala sendiri sih artinya goreng ya.. sedangkan lauak artinya ikan, jadi sebenarnya artinya gorengan yang ada campuran ikannya, begitulah kira-kiranya.

Di Batam sendiri, untuk harganya masih rata-rata seribu rupiah perbuah, ya dengan ukuran sebesar bola pingpong. Nah kalau sudah lebih besar sedikit ukurannya harganya biasanya lebih mahal. Kalau mengenai rasa, menurut saya rasanya hampir sama setiap kali saya membeli sala ini. Semuanya enak..he he he..

sala lauak khas minang
sala lauak
Halah... kenapa jadi membicarakan sala lauak ya... padahal kan saya posting resep ayam woku.. duh.. eits kembali lagi ke resep ayam woku ini ya, nah seperti biasa saya memasak ayam selalunya kalau bisa sih tanpa kulit, supaya tidak begitu merasa bersalah menyantapnya ha ha ha... hmm tidak juga kali ya karena memang dari kecil tidak terbiasa, di rumah ibu saya tidak pernah memasak ayam dengan kulitnya. 

Sipp berikut resep ayam woku yang saya buat ya... walaupun sudah banyak sekali resep ayam woku yang bertebaran di internet... saya ceritanya ikut meramaikan dunia ayam woku juga... ha ha ha..

Ayam Woku

Bahan :
  • 800 gr daging ayam tanpa kulit, potong sesuai selera
  • 1 buah jeruk nipis ukuran besar
  • 2 buah tomat ukuran kecil, masing-masing bagi 6 bagian
  • 2 genggam daun kemangi
  • 2 lembar daun kunyit, sobek-sobek
  • 5 lembar daun jeruk, sobek-sobek
  • 1 batang serai, ambil bagian putihnya, memarkan
  • 2 batang daun bawang, potong-potong
  • 400 ml air
  • 1 sendok teh garam
  • 1 sendok makan minyak untuk menumis

Bumbu halus :
  • 5 butir bawang merah
  • 3 siung bawang putih
  • 3 cm kunyit
  • 2 cm jahe
  • 5 butir kemiri, sangrai
  • 8 buah cabai merah keriting
  • 10 butir cabai rawit

Cara membuat :
Lumuri ayam dengan air jeruk nipis, diamkan selama kurang lebih 10-15 menit, bilas, sisihkan. Tumis daun jeruk, daun kunyit dan serai sampai daun-daunan berubah warna, masukkan bumbu halus, masak hingga harum dan tidak langu, masukkan potongan daging ayam, aduk rata dan masak hingga ayam berubah warna. Tambahkan air, masak hingga ayam matang, tambahkan tomat, beri garam, aduk rata, cicipi rasanya. Masukkan daun bawang, aduk sebentar, kemudian sesaat sebelum diangkat masukkan daun kemangi.



ayam woku belanga

Nah semoga resep ayam woku bukan versi belanga khas Manado ini bisa bermanfaat ya, silakan mencoba dan semoga cocok dengan selera ya..



Selamat mencoba..



Saturday, February 11, 2017

Donut Holes (Sate Donat)



donat holes

Waduh... kemarin absen posting ya... mulai lagi kambuh malasnya saya neh. Tapi hari ini sudah tidak malas lagi, jadi saya posting resep donut holes (sate donat) saja ya. Hmmm saya sebenarnya tadi mau beri judul sate donat saja tapi kalau sate kan ditusuk-tusuk dan disusun di tusukan sate kan ya. Ealah ternyata tusuk yang saya punya terlalu pendek. Ya sudahlah kasih judul donut holes sate donat saja deh..

Ceritanya saya itu dapat tusuk lucu begini di toko serba 8000, nah dulu saya ada postingan iseng tentang toko ini di serba 8000. Harganya memang serba 8000 dan barang-barang yang dijual di sana cepat sekali habis, ya iyalah ya... murah. Semua barang yang saya beli pertama kali sudah tidak ada lagi stoknya, sudah banyak barang baru. Nah sekalinya ke sana, saya ketemu tusuk lucu begini, ih beli donk ya. Jadi kalau ke toko serba 8000 ini perasaan kok mau beli saja bawaannya. 

Tapi untung-untungan juga sih dapat barang lucu dan murah..nah entah sudah berapa kali kami pergi ke toko tersebut he he he.. dan sekalinya beli pastinya lebih dari satu... dasar ya. Yang saya cari pertama tentu saja barang-barang peralatan dapur dan makan serta pernak-pernik yang sekiranya dapat dijadikan pelengkap foto makanan. 

Ternyata toko serba 8000 ini tidak hanya satu saja di daerah Batuaji Batam, tapi ada juga di Harbour Bay - Batu Ampar.... hmmm bingung Batu Ampar apa masih daerah Nagoya itu ya..he he he. Tapi yang sudah sering bolak-balik Singapore-Batam lewat Harbour Bay pasti tahulah ya.. yang di Harbour Bay Mall ada toko serba 8000 ini.

Ternyata eh ternyata ada lagi yang lebih murah, toko serba 7500... ada di mall top 100 Tembesi. Nah waktu saya liburan dengan Sophie ke Jawa, ternyata bapaknya Sophie katakan ada tuh toko baru serba 7500 di mall top 100. Hmmm suatu ketika karena penasaran kami cari tokonya di dalam mall top 100 tersebut. Keliling-keliling sampai capek tapi tetap tidak ketemu.. akhirnya tanya kepada satpam mall. Diberi arahan tempatnya dan ternyata arahannya juga membuat bingung... tanya lagi kepada penjaga stan mainan anak, akhirnya ketemu deh.. ternyata tempatnya bukan di dalam mall tapi di ruko sekitar mall.

Hmmm masuk toko mata langsung membelalak... mencari-cari incaran barang bagus dan lucu..he he he.. aih aih ada saja yang terlihat lucu..jadi yang lucu-lucu di mata masuk keranjang belanja..halah... memang pintar juga sih taktik belanja serba sekian ini. Terkadang tidak berasa... karena murah akhirnya jadi banyak item yang dibeli. Jadi memang semua pembeli rata-rata membeli banyak item, sampai-sampai keranjang belanjaannya terlihat penuh, hi hi hi itu kalau belinya barang-barang besar, seperti ember, tempat sampah ataupun pot bunga dll barang besar.

Nah kalau biasanya kami ini beli barang yang kecil-kecil seperti penghapus, pensil, gantungan kunci, jepit rambut dan pernak-pernik dapur...keranjang tidak penuh, tapi... banyak juga setelah ditotal di kasir.

Upss kembali bicara tentang donat ini ya..nah saya itu kok sedang ingin makan donat lagi, masih terbayang kelembutan donat kentang yang saya buat jadi donat paha ayam, sudah saya posting di resep donat paha ayam. Jadilah tadi pagi sebelum antar Sophie latihan menari di sekolah buat persiapan Porseni TK saya menyempatkan diri membuat adonan donat ini. Lumayanlah pagi-pagi mengulen... cukup pegal he he he. 

Jadi karena sudah ada beberapa kali posting resep donat kentang, ya kali ini divariasikan saja bentuknya. Kali ini bentuknya bulat kecil saja, diberi nama donat holes karena memang bentuknya ini kan bulat kecil, jadi kalau buat donat pakai cetakan donat, ada sisa adonan kecil di tengah kan, nah ini yang disebut donat holes dan biasanya dijadikan sate donat.

Tadinya saya mau bagi saja adonan kecil-kecil lalu dibulatkan, sudah saya coba satu tapi aih perasaan akan lama kalau begini caranya. Akhirnya saya putuskan digilas saja adonannya lalu dicetak pakai cookie cutter bundar yang saya punya. Cookie cutter ini juga saya pernah gunakan untuk membuat garlic moza biscuits dan kastengels (namanya kastengels tapi bundar he he he). Dulu entah saya beli di mana cookie cutter begini. Ukurannya kecil saja, diameter 2cm.

Dan dengan resep di bawah ini menghasilkan kurang lebih 60 buah donat holes, banyak kan ya... jadi bisa pesta donat holes ini ha ha ha... Dan karena dicetak saja adonannya jadi membuatnya cukup cepat. Untuk rasa... sudah tidak diragukan lagi... donat kentang memang empuk..puk..puk..

Sipp berikut saya tuliskan lagi resepnya ya.. silakan...

Donut Holes
untuk 60 buah

Bahan :
  • 250 gr tepung terigu protein tinggi, saya gunakan merk golden eagle
  • 1 1/4 sendok teh ragi instan
  • 50 gr gula pasir
  • 1/2 sendok teh garam
  • 25 gr tepung maizena
  • 100 gr kentang kukus, dinginkan sejenak, haluskan
  • 2 kuning telur
  • 40 gr margarin
  • 75 ml susu cair dingin
Bahan taburan :
  • gula halus

Cara membuat :
  1. Di mangkuk, campur tepung terigu, tepung maizena, ragi instan, gula pasir, garam, aduk rata, masukkan kuning telur, kentang, susu cair dingin, uleni hingga adonan menyatu (saya uleni kurang lebih selama 2 menit)
  2. Tambahkan margarin, uleni kembali hingga kalis dan lembut, kurang lebih selama 10 menit (jika mampu, uleni sampai kalis elastis), tutup mangkuk dan biarkan selama kurang lebih 45 menit sampai 1 jam, kempiskan adonan, bagi menjadi 2 atau 4 bagian. Ambil satu bagian, letakkan di alas bertabur tepung tipis, gilas dengan ketebalan kurang lebih 1cm. Cetak dengan cookie cutter bundar diameter 2cm (catatan : celupkan cookie cutter di mangkuk berisi tepung sebelum digunakan, jika lengket celupkan lagi). Letakkan adonan donat holes di wadah bertabur tepung tipis, lakukan sampai semua adonan habis, diamkan selama kurang lebih 15-20 menit.
  3. Panaskan minyak yang cukup banyak dengan api kecil, goreng hingga kuning kecoklatan, balik dan goreng sisi sebaliknya. Angkat dan tiriskan.
  4. Jika ingin membuat sate donat, tusuk-tusuk donut holes dengan tusukan sate, beri taburan gula halus atau olesi dengan margarin/butter/buttercream dan taburi dengan meses atau coklat serut.

resep donat holes sate donat

Nah semoga resep donat holes sate donat ini bisa bermanfaat ya, silakan mencoba dan semoga cocok dengan selera ya...


Selamat mencoba...




Thursday, February 9, 2017

Garlic Moza Biscuits



garlic moza biscuits

Lagi rajin update blog neh, walaupun sudah sore tapi sempat-sempatkan diri mengupdate resep di blog. Untungnya gambarnya sudah saya masukkan kemarin, jadi sekarang tinggal buat intro yang tidak penting, biar tidak langsung ke resep... begitu ceritanya he he he. Jadi ceritanya saya mau posting resep garlic moza biscuits, halah namanya... padahal kalau nama versi bapaknya Sophie simpel saja.. kue bawang ha ha ha...

Sebenarnya sudah cukup lama saya itu penasaran buat biscuits, hmmm dari resep dan cara buatnya sih tidak beda jauh dengan pembuatan scone. Nah walaupun bahan-bahannya tidak susah, tapi malasnya itu, ya namanya juga harus menunggu mood datang.

Jadi ceritanya pagi-pagi saya sudah rajin, membuat biscuit ini, saya mualai jam setengah 6 pagi. Dan akhirnya tanpa terkendala akhirnya biscuits ini bisa dijadikan bekal Sophie ke sekolah. Dan ternyata Sophie suka sekali dengan biscuits ini, ya iyalah ya.. secara gurih renyah.

Untuk resep kali ini saya pakai rujukan resep dari king arthur flour - baking powder biscuits. Nah dari penampilannya walaupun bahannya cukup sederhana tapi menggugah selera, hmmm dari gambarnya juga maka saya tertarik untuk mencoba resep ini. Tapi... tetap ya.. tidak afdol kalau tidak memodifikasi resep... ah tambahkan keju sepertinya enak ya..tapi tidak ada stok keju cheddar, hmm pakai keju mozarella saja deh. Hmmm enak juga kali ditambahkan bawang putih halus, biar wangi.. jadilah tambahkan juga bawang putih, ih seru kali ya kalau ada hijau-hijaunya sedikit... jadilah tambahkan juga irisan daun seledri dan daun bawang...tada jadilah garlic moza biscuits ini.

Di resep asli memang cukup banyak penggunaan baking powdernya, sedangkan takaran saya kurangi di resep yang saya buat...mungkin karena itu kali ya jadinya biskuit king arthur merekah dan membuat ngiler. Nah biskuit yang saya buat tidaklah begitu merekah, aih tapi tidak masalah lah ya.

Nah untuk mencetak biskuit ini saya menggunakan cookie cutter berbentuk bundar dengan diameter 2cm, jadinya cukup mungil, pas buat anak kecil he he he. Dan atas permintaan Sophie dia mau dibentuk bunga juga, jadi ada sedikit yang saya cetak dengan cookie cutter bentuk bunga. Dan pesan Sophie adalah, Pipi mau bawa yang flower ke sekolah, yang circle makan di rumah saja. Aih aih bisa saja nih anak.

Sore ini sedang asyik membahas hadiah ulang tahun untuk temannya besok. Jadi sedang berbincang dengan bapaknya mau membeli apa. Maunya Sophie adalah mobil-mobilan, nah entah bagaimana akhirnya berubah mau membeli buah naga saja buat hadiahnya. Lah saya katakan kok buah naga, iya kalau buah naga itu kan sehat, biar dia sehat ibu. GB itu tidak suka susu, jadi tidak usah belikan susu ya, halah...

Oh iya di resep, tidak dikatakan kalau harus menggunakan butter/mentega beku, tapi perasaan saya mengatakan kalau ingin renyah ya gunakan butter beku. Hmmm memang lebih baik gunakan saja butter beku, secara memang kalau lihat di resep lain juga menggunakan butter beku. Sippp...

Karena suka sekali dengan biskuit ini, pulang sekolah Sophie masih minta biskuitnya. Dan bapaknya yang agak pilih-pilih makanan, suka juga dengan biskuit ini. Jadilah tidak perlu menunggu lama, sore sudah lenyap biskuitnya. Eh tapi ada juga yang saya berikan ke guru sekolah Sophie, jadi sebenarnya mereka tidaklah begitu banyak makan biskuit ini.

Ok deh.. lanjut ke resep ya..silakan..

Garlic Moza Biscuits

Bahan :
  • 360 gr tepung terigu serbaguna
  • 1 sendok teh baking powder
  • 1/2 sendok teh garam
  • 10 gr gula pasir
  • 90 gr butter/mentega, potong kotak
  • 1 batang daun seledri, iris halus
  • 1 batang daun bawang ukuran kecil, iris halus 
  • 4 siung bawang putih, haluskan
  • 50 gr keju mozarella, parut kasar (atau bisa gunakan keju cheddar)
  • 220 ml buttermilk (susu cair dicampur dengan 1 sendok makan air jeruk nipis atau jus lemon atau cuka)

Cara membuat :
Panaskan oven, set di suhu 200 derajat celcius. Di mangkuk, campur tepung terigu, garam, gula pasir, aduk rata. Tambahkan butter beku, dengan menggunakan 2 buah garpu atau ujung jari, atau juga pisau pastry, aduk hingga berbutir, tambahkan irisan daun bawang, daun seledri, bawang putih dan keju mozarella, aduk rata. Tambahkan buttermilk sekaligus, aduk rata secara cepat sampai didapatkan adonan yang lembut. Letakkan adonan di alas bertabur tepung, gilas, setebal 2 cm, lipat 3 bentuk surat, gilas kembali setebal 1.5 cm - 2cm. Cetak dengan cookie cutter. Letakkan di loyang beroles margarin tipis. (catatan : untuk sisa adonan saya bentuk bundar, tebal 1.5cm, bagi 8 dan saya jadikan scone mini) Panggang selama kurang lebih 15-20 menit sampai kecoklatan. Keluarkan dari oven.


Berikut resep biscuits versi King Arthur Flour :

Baking Powder Biscuits

Ingredients :
  • 361g King Arthur Unbleached All-Purpose Flour*
  • 1 teaspoon salt
  • 14g baking powder
  • 12g to 50g sugar, to taste*
  • 57g to 85g butter or shortening
  • 227g milk, buttermilk, or water

Directions :
  1. Preheat your oven to 425°F.
  2. Mix together the dry ingredients. With two knives, a pastry blender, or your fingertips, cut or rub the butter or shortening in until the mixture looks like bread crumbs.
  3. Add the liquid all at once, mixing quickly and gently for about 20 seconds until you have a soft dough.
  4. To make drop biscuits: Drop the dough by the spoonful onto a lightly floured baking sheet; or for tidier shapes, fill the cups of a greased muffin tin about two-thirds full.
  5. To make cut biscuits: Pat the dough into a rectangle about 3/4" thick. Fold it into thirds like a letter and roll gently with a floured rolling pin until the dough is 3/4" thick again.
  6. Cut into circles with a biscuit cutter for traditional round biscuits. Or, to avoid leftover dough scraps, cut the dough into squares or diamonds with a bench knife or bowl scraper.
  7. Bake the biscuits for 15 to 20 minutes, until they're lightly browned. Remove them from the oven, and serve warm.

biskuit keju bawang putih

Nah semoga resep biskuits keju bawang putih  (garlic moza biscuits) ini bisa bermanfaat ya, silakan mencoba dan semoga cocok dengan selera ya...



Selamat mencoba...