Bau Peapi khas Mandar
Hari ini tumben saya memasak cukup pagi, antar Sophie ke sekolah lalu cuss ke pasar dan mencari ikan tongkol untuk dimasak bau peapi khas Mandar ini. Tapi eh tapi keliling ke penjual ikan tidak ada seorang pun penjual yang menjual ikan tongkol. Ya begitulah terkadang kalau dicari malah tidak ada, dulu juga cari daun pisang untuk buat pepes, keliling pasar kosong, lalu ingin buat sambal cibiuk, cari kencur, duh kosong juga.
Nah daripada batal membuat bau peapi hari ini, jadi saya gunakan saja ikan laut yang ada dan saya cukup suka dengan rasanya, kalau disini disebut ikan sarden. Beda sedikit dengan ikan benggol, yang ini lebih besar ikannya. Lalu pulang, mempersiapkan semua bahan untuk memasak bau peapi ini, dan tanpa waktu lama, bau peapi sudah matang. Begitu saya cicipi kuahnya... duh.. masakan ini simple tapi enak pakai banget deh..
Tadinya saya tidak berniat makan, karena memang biasanya makan sekaligus siang, pagi-pagi mengudap buah dulu. Tapi eh tapi.. kok enak ya.. tidak tahan, ambil piring dan nasi dan menyendokkan si bau peapi ini ke piring,lanjut deh menyantapnya ha ha ha...
Oh iya bicara bau peapi ini, saya baru tahu ada makanan yang satu ini ya ketika sudah kenal dengan mba Ima, nah di blog mba Ima, ada resep bau peapi ini yang merupakan resep mendiang ibunda tercinta. Sederhana sekali bahan-bahannya, tapi menggunakan asam mangga atau kalau disana disebutnya kaloe/pamaissang dan bawang khas Mandar yang disebut lasuna Mandar, untuk info lebih jauh tentang kedua bahan ini silakan berkunjung ke dapur Ima ya di kaloe atau pamaissang dan lasuna Mandar.
Yang belum tahu Mandar siapa hayo? jadi sebenarnya Mandar itu adalah salah satu suku terbesar yang mendiami daerah Sulawesi Barat. Hmmm saya tidak begitu tahu tentang Sulawesi Barat ini, walaupun ada saudara saya yang tinggal di Mamuju. Jadi sebelum lihat peta saya bingung juga Sulawesi Barat itu di mana ya..dasar..
Nah lebih banyak tahu tentang kuliner Mandar ini ya dari postingan mba Ima, ya memang begitu kan ya.. seharusnya food blogger itu membagikan tentang kuliner yang khas dari daerahnya jadi pembaca bisa lebih tahu tentang daerah lain.
Jadi ceritanya, mba Ima ini berbaik hati mengirimkan lasuna Mandar dan asam mangga ini kepada saya, secara memang kedua bahan ini sama sekali tidak ada di Batam. Jadi kemarin saya terima paket yang datang dari jauh, dan tidak hanya asam mangga dan lasuna Mandar yang saya terima, ada juga gula aren dan batte anjoro atau kelapa sangrai yang diberi bumbu dan dihaluskan. Nah untuk lebih jelas mengenai batte anjoro ini silakan mampir ke postingan mba Ima yang ini loka sattai dan batte anjoro. Soalnya tidak sempat saya dokumentasikan pagi ini, sudah kami makan kemarin sore..he he he.. nah ini dia paket yang saya terima dari mba Ima, terima kasih mba Ima.
Oh iya bicara bau peapi ini, saya baru tahu ada makanan yang satu ini ya ketika sudah kenal dengan mba Ima, nah di blog mba Ima, ada resep bau peapi ini yang merupakan resep mendiang ibunda tercinta. Sederhana sekali bahan-bahannya, tapi menggunakan asam mangga atau kalau disana disebutnya kaloe/pamaissang dan bawang khas Mandar yang disebut lasuna Mandar, untuk info lebih jauh tentang kedua bahan ini silakan berkunjung ke dapur Ima ya di kaloe atau pamaissang dan lasuna Mandar.
Yang belum tahu Mandar siapa hayo? jadi sebenarnya Mandar itu adalah salah satu suku terbesar yang mendiami daerah Sulawesi Barat. Hmmm saya tidak begitu tahu tentang Sulawesi Barat ini, walaupun ada saudara saya yang tinggal di Mamuju. Jadi sebelum lihat peta saya bingung juga Sulawesi Barat itu di mana ya..dasar..
Nah lebih banyak tahu tentang kuliner Mandar ini ya dari postingan mba Ima, ya memang begitu kan ya.. seharusnya food blogger itu membagikan tentang kuliner yang khas dari daerahnya jadi pembaca bisa lebih tahu tentang daerah lain.
Jadi ceritanya, mba Ima ini berbaik hati mengirimkan lasuna Mandar dan asam mangga ini kepada saya, secara memang kedua bahan ini sama sekali tidak ada di Batam. Jadi kemarin saya terima paket yang datang dari jauh, dan tidak hanya asam mangga dan lasuna Mandar yang saya terima, ada juga gula aren dan batte anjoro atau kelapa sangrai yang diberi bumbu dan dihaluskan. Nah untuk lebih jelas mengenai batte anjoro ini silakan mampir ke postingan mba Ima yang ini loka sattai dan batte anjoro. Soalnya tidak sempat saya dokumentasikan pagi ini, sudah kami makan kemarin sore..he he he.. nah ini dia paket yang saya terima dari mba Ima, terima kasih mba Ima.
Nah bagaimana kalau tidak ada kedua bahan khas ini, hmmm tetap bisa kok membuat bau peapi ini, lasuna Mandar ganti dengan bawang merah dan asam mangga bisa diganti dengan asam jawa atau asam lainnya. Mungkin rasanya sedikit berbeda tapi kurang lebih samalah ya...
Sippp deh, yang penasaran dengan masakan ikan berkuah begini, ini dia resepnya ya..jumlah cabai rawit saya tambahkan dan saya beri tambahan cabai rawit utuh juga, resep asli bau peapi, silakan mampir ke blognya mba Ima, Dapur Ima - bau peapi Mandar.
Bau Peapi Mandar
Bahan :
- 800 gr ikan sarden atau ikan tongkol
- segenggam asam mangga
- 5 butir bawang merah iris, atau lasuna Mandar, iris
- 10 butir cabai rawit, haluskan (atau sesuaikan dengan selera jumlahnya)
- 15 butir cabai rawit utuh (tambahan saya)
- 1/2 sendok teh kunyit bubuk
- 3 sendok makan minyak goreng (resep asli menggunakan minyak kelapa Mandar)
- 1 sendok teh garam
- 500 ml air
Cara membuat :
- Cuci asam mangga lalu rendam dengan air, biarkan kurang lebih selama 10 menit
- Campur minyak, bawang merah/lasuna, kunyit bubuk, sisihkan
- Bersihkan ikan, potong-potong, kemudian tiriskan asam mangga, air rendaman asam mangga ini dipakai untuk membilas ikan
- Remas-remas bawang merah/lasuna yang sudah dicampur bubuk kunyit dan minyak tersebut, remas-remas dengan ujung jari selama kurang lebih 20 detik
- Lumuri ikan dengan bumbu bawang, masukkan ikan ke dalam panci atau wajan, beri air dan cabai rawit halus dan cabai rawit utuh, serta asam mangga, masak hingga ikan matang dan air sedikit berkurang (karena saya suka berkuah, jadi saya masak hingga ikan matang saja, masih berkuah cukup banyak), cicipi rasanya, tambahkan garam jika perlu, angkat dan siap dihidangkan
Nah semoga resep bau peapi khas Mandar ini bisa bermanfat ya, silakan mencoba dan semoga cocok dengan selera ya...
Selamat mencoba...