Semakin ke sini kok selalu ada rasa malas ya untuk update blog, tapi hari ini saya coba tetap update deh walaupun masih cukup malas. Hari ini saya posting resep tahu tauco dengan telur puyuh dan bunga bawang saja. Resep ini sudah cukup lama ngendon di draft, jadi saya putuskan diposting saja sekarang.
Bunga bawang sendiri, terus terang saya baru sekarang coba masak sendiri, tapi kalau makannya baru sejak saya mulai kuliah di Bandung. Jadi di Bandung itu kebetulan ibu kos punya warung makan, nah menu yang selalu ada di sana salah satunya adalah tumis tahu bunga bawang. Pertama makan rasanya sedikit aneh, lama-lama jadi suka.
Jadi setiap pagi, saya selalu beli lauk untuk sarapan di warung makan ibu kos, dan tumis tahu bunga bawang ini adalah menu yang selalu dimasak duluan selain gorengan tahu, tempe, ayam tepung dan ikan pindang. Hmmm lumayan hampir tiap hari makan tumisan ini jadinya.
Nah sejak saya pelihara kucing yang saya ambil di jalan, tiap pagi ikan pindang pun selalu saya beli. Dan si ibu sudah tahu, buat makan puss ya neng..begitu katanya. Kucing ini saya temukan di jalan masuk ke kampus. Jadi ceritanya kan kampusnya di Jalan Kanayakan. Jadi begitu turun dari angkot, cukup jauh masuk ke dalam, biasanya dan tiap kuliah ya jalan kaki dari depan. Begitu juga kalau sudah pulang kuliah, jalan lagi.
Beberapa hari lihat anak kucing yang tiduran di jalan, kadang di tempat satunya, kadang di tempat lainnya, ya di sepanjang jalan Kanayakan itu. Ceritanya kucing terlantar, secara kucingnya walaupun berwarna putih, tetapi kelihatan tidak terawat.
Akhirnya ketika pada suatu kesempatan saya pulang bersama teman saya yang juga penggemar kucing, saya katakan begini, kasihan tuh kucingnya, terlantar begitu. Nah dikompor-komporin oleh teman saya, sudah kamu bawa pulang saja, kamu pelihara, kalau saya kan tidak mungkin pelihara kucing. Okeh deh, saya akan bawa pulang, tetapi kalau kucingnya jantan ya, kalau betina saya tidak mau. Sipp kita periksa dulu ya jantan atau betina, begitu kata teman saya, akhirnya kami berdua pegang kucingnya dan memeriksanya, eng ing eng... ternyata kucingnya jantan.
Selamat saya punya kucing peliharaan, nah masalahnya bagaimana membawa nih kucing pulang ke rumah? Untungnya teman saya ini kan tinggal di Dago Atas dan saya tinggal di Dago Pojok, searah jadinya. Dan dia berbaik hati mau ikut saya pulang membawa si kucing dan bergantian memegangi kucingnya selama di angkot. Cukup menjadi perhatian para penumpang angkot yang lainnya, tapi untung cuma sebentar saja naik angkotnya.
Dan ketika itu saya ingat, kami sedang kuliah di minggu praktek bengkel permesinan di mana syarat praktek adalah menggunakan sepatu safety yang buat ukuran cewe yang masih unyu-unyu terlalu macho. Jadilah cewe penampilan macho bergantian memegang kucing di angkot, halah... Jadi ingat juga ketika pertama kalinya memakai sepatu safety, langsung praktek mengikir dan harus berdiri selama berjam-jam mengikir baja, bukan mengikir kuku kakak...
Jadi begitu melepas sepatu safety, lihat kalau telapak kaki sudah kemerahan, hadeuh. Nah karena namanya juga praktek di bengkel permesinan ya, jadi ketika istirahat makan siang jadinya lapar sekali, tentu segera ke kantin yang memang kantin prasmanan, ternyata begitu sudah di meja kasir buat bayar, alamak piring penuh, pas lagi ada salah satu dosen yang ikut antri menyeletuk, kalian cewe-cewe makannya ternyata banyak juga ya, duh... jadi malu kan...
Ah tapi lama-lama di sana jadi tidak tahu malu kok cewe-cewenya, ha ha ha... kalau malu-malu tidak akan maju dan akan kalah bersaing dengan para lelaki yang jumlahnya sangat jauh lebih banyak. Perempuan di kampus tersebut bisa dihitung dengan jari, dan tentu saja para perempuan ini menjadi lebih terkenal ha ha ha...
Jadi begitu melepas sepatu safety, lihat kalau telapak kaki sudah kemerahan, hadeuh. Nah karena namanya juga praktek di bengkel permesinan ya, jadi ketika istirahat makan siang jadinya lapar sekali, tentu segera ke kantin yang memang kantin prasmanan, ternyata begitu sudah di meja kasir buat bayar, alamak piring penuh, pas lagi ada salah satu dosen yang ikut antri menyeletuk, kalian cewe-cewe makannya ternyata banyak juga ya, duh... jadi malu kan...
Ah tapi lama-lama di sana jadi tidak tahu malu kok cewe-cewenya, ha ha ha... kalau malu-malu tidak akan maju dan akan kalah bersaing dengan para lelaki yang jumlahnya sangat jauh lebih banyak. Perempuan di kampus tersebut bisa dihitung dengan jari, dan tentu saja para perempuan ini menjadi lebih terkenal ha ha ha...
Sejak saat itu, saya memelihara kucing putih yang saya beri nama Pindi. Nama yang sama dengan kucing peliharaan dulu di Palembang yang hilang karena pindah rumah. Bedanya Pindi yang di Bandung berwarna putih dan Pindi di Palembang berwarna kuning. Mulailah Pindi ini menjadi salah satu tanggungan saya dan juga penghibur tentunya, soalnya saya suka kucing... he he he...
Aih aih... kepanjangan ya... berikut langsung ke resep saja ya.. siapa tahu bisa menginspirasi ya...
Tahu Tauco Telur Puyuh & Bunga Bawang
Bahan :
- 15 butir telur puyuh rebus
- 5 buah tahu putih, kukus potong 4 masing-masing
- 250 gr bunga bawang, potong-potong
- 3 sendok makan tauco
- 5 butir bawang merah, iris
- 3 siung bawang putih, memarkan, iris
- 250 ml air
- 1/2 sendok makan saus tiram
- 1 sendok makan minyak untuk menumis
Cara membuat :
- Tumis bawang putih sampai harum dan keemasan, masukkan bawang merah, tumis sampai harum dan kecoklatan, masukkan tahu putih, telur puyuh dan bunga bawang, aduk rata
- Tambahkan tauco, aduk rata, tuangkan air, beri saus tiram, aduk rata kembali dan masak hingga kuah mendidih, bunga bawang mulai sedikit layu, cicipi rasanya
- Angkat dan siap dihidangkan
Nah semoga resep tahu tauco telur puyuh dan bunga bawang ini bisa bermanfaat ya, silakan mencoba dan semoga sesuai dengan selera ya...
Temukan resep lain yang menggunakan tauco di sini :
Selamat mencoba...
Kl di kampungku sini lg musim panen bawang, aku sering dikasih sm.tetangga yg petani gitu mba, dari mulai kembang, bawang merahnya dan juga bawang yg ga bs tumbuh maksimal, aih, apa y namanya, pokoknya itu.bawang yg ga numbuh umbi bwgnya...
ReplyDeleteDi sini.disebut bawang gojod...
Disayur bisa, ditumis ataupun dibumbu gulai alamak.sedapnya mba... ga terlalu bau bawang meski banyak pakenya...
(Kepanjangan)
ai ai enaknya mba Lina dikasih gitu, mau donk mba.. jadi bawang gojod itu berarti cuma tanemannya doank donk mba
Deletehmmm nyam2 sudah kebayang enak...
isshh...kayak aku sebelumnya yang juga berasa malas ngeblog, hihi....istirahat aja dulu kalo moodnya lagi nggak bisa ngeblog. Kalo dipaksain, duh rasanya nyiksa deh hihi....kerja kalo nggak melibatkan hati emang rasanya berat banget yah.....
ReplyDeleteiya mba... kadang kalau ga mood banget ya berapa hari ga ngeblog, tapi kadang dipaksain juga ngeblog, jadinya cerita awalnya suka ngalor ngidul ha ha ha...
Deleteiya mba setuju berat kalau kerja ga melibatkan hati..
Tetep smangat yaa mbak monic..sy silent reader slama ini..banyak resep yg membantu buat sy praktekin..apalagi kalo cerita soal sophie.. Jadi obat penawar rindu sendiri pingin punya anak cewek hihi..
ReplyDeleteUmmu Ghazi
Hai....hai Ummu Ghazi
DeleteWah terima kasih banyak Ummu..senang deh kalau bisa membantu..
hi hi hi... jadi ceritanya Ummu ingin punya anak cewek nih