Neh, kuliner yang sudah melanglang buana ke seantero negeri, apalagi kalau bukan pempek kapal selam, atau kalau di Palembang ada juga yang menyebutnya pempek telok besak (baca: pempek telur besar). Pempek ini menjadi favorit hampir semua orang yang pernah mencicipinya, termasuk saya yang sudah dari kecil makan beginian.
Kalau sedang di Palembang, biasanya saya paling hanya sekali atau dua kali makan pempek kapal selam ini, malah keseringan makan pempek yang kecil-kecil yang banyak macamnya itu, sebut saja pempek adaan, pempek lenjer, pempek keriting, pistel ataupun tahu.
Nah yang membedakan pempek kapal selam ini dengan pempek kecil-kecil, biasanya kalau beli pempek kapal selam, ada tambahan ebi sangrai halus dan irisan timun. Kalau bungkus bawa pulang, ebi sangrai dan irisan timun akan dibungkus terpisah dari cukonya. Hmmm inilah kelezatan menikmati pempek kapal selam ini.
Yang membuat enaknya pempek ini ya dari cukonya juga ya, jadi biasanya kalau di Palembang, untuk membuat cuko yang enak, digunakan gula batok yang biasanya banyak dijual di pasar tradisional. Nah ketika pulang beberapa bulan lalu, saya lihat di kulkas di rumah ada cuko, biasa ya kalau orang Palembang suka menyimpan cuko di kulkas. Hmm ternyata adik saya yang buat dan ketika saya cicip enak rasanya. Dan ketika memeriksa kulkas lagi, ada satu buah gula batok di sana, maksud hati mau bawa pulang ke Batam, lupa deh.
Jadilah kali ini saya pakai gula merah pemberian mertua, dan ketika saya buat cuko, enak juga. Jadi kalau mau buat cuko, gunakan gula merah kualitas bagus ya, atau gunakan gula aren, karena setelah saya cicipi, cuko dengan menggunakan gula aren juga enak rasanya.
Untuk membuat cuko kali ini saya gunakan resep yang sama dengan cuko-cuko sebelumnya, hanya kali ini pakai cabai rawit merah dan bawang putihnya saya tambahkan jumlahnya, rasanya enak deh...sesuai dengan selera saya.
Untuk resep pempeknya, saya masih gunakan resep yang sama dengan resep pempek panggang (pempek tunu), yang sebelumnya dipanggang, nah yang ini digoreng, tetapi rasanya sama-sama enak, hanya saja yang perlu diingat kalau membuat pempek, jangan mengaduk adonan terlalu semangat, perlahan saja, dan biarkan adonan tetap lengket, jangan tergoda menambahkan tepung, jika tidak hasil pempeknya akan keras.
Walaupun saya ini tidak jago buat pempek tapi tetap penasaran ingin mencoba membuat sendiri pempek ini, secara kalau di Palembang mah gampang, mau pempek tinggal beli, ketemu pempek yang enak dan pas di lidah, jadilah favorit. Mau pempek yang murah atau mahal? hmmm tinggal pilih, mau pempek yang bermerk dan sudah punya nama..sebut saja pempek Candy, Noni, Vico, Pak Raden, tinggal pilih... Jadi sampai sekarang belum mahir juga membuat pempek yang ala warung pempek terkenal itu.
Dan masing-masing pempek ini, walaupun bejibun banyaknya di Palembang, semua ada penggemarnya, bahkan pempek yang dijual pakai sepeda pun banyak pembelinya. He he he.... secara pempek adalah makanan segala usia, segala suasana dan segala cuaca dan segala waktu.... (uppps di Palembang loh ya...)
Okey deh berikut langsung ke resep ya...silakan...
Pempek Kapal Selam
Bahan :
Bahan :
- 250 gr daging ikan tenggiri, haluskan
- 1 butir telur ukuran sedang
- 2 siung bawang putih, haluskan
- 1 sendok teh garam
- 75 ml air
- 250 gr tepung sagu tani * campur, aduk rata dengan sendok
- 25 gr tepung terigu serbaguna *
- tepung sagu tani secukupnya untuk melumuri tangan
Bahan isian :
- 5 butir telur
Bahan cuko :
- 250 gr gula merah, potong ukuran kecil
- 15 butir cabai rawit merah
- 6 siung bawang putih
- 2 sendok makan ebi, rendam dengan air panas
- 2 sendok makan asam jawa, larutkan dengan sedikit air panas, saring
- 500 ml air
- 1/2 sendok teh garam
Bahan tambahan :
- 2 sendok makan ebi, sangrai lalu haluskan
- 1 buah timun ukuran kecil, iris
Cara membuat :
- Yang saya lakukan, daging ikan tenggiri, telur, dan bawang putih yang sudah dimemarkan saya proses dengan chopper secara bersamaan, pindahkan ke mangkuk
- Lalu tambahkan garam dan air, aduk rata, perlahan dan bertahap masukkan tepung, sambil diaduk perlahan dengan ujung jari, jangan diulen nanti akan keras, atau yang saya lakukan adalah aduk saja dengan sendok kayu, bisa juga gunakan sendok nasi (catatan : adonan lengket)
- Siapkan panci berisi air secukupnya, kurang lebih 1000ml, beri 1 sendok makan minyak goreng, didihkan
- Pecahkan telur di mangkuk, jangan sampai kuning telurnya pecah, sisihkan
- Lumuri tangan dengan tepung sagu, ambil sedikit adonan sebesar kira-kira lebih kecil sedikit dari bola tenis, buat lubang yang dalam, kemudian dengan sendok sayur, ambil kuning telur saja dengan sedikit putihnya, masukkan ke dalam lubang adonan, lalu rapatkan, masukkan ke dalam air mendidih, lakukan sampai selesai (lihat gambarnya di pempek dos)
- Masak pempek hingga matang dan mengapung, angkat dan tiriskan
- Goreng hingga permukaan garing, angkat dan tiriskan, potong-potong sesuai selera
- Sajikan dengan cuko, beri irisan timun dan taburi dengan ebi sangrai
Cara membuat cuko :
- Haluskan bawang putih, ebi dan cabai rawit, sisihkan sejenak
- Didihkan air dan gula merah, saring, lalu masak kembali, tambahkan bawang putih, cabai rawit dan ebi halus, aduk rata
- Masukkan air asam jawa dan garam, aduk rata dan didihkan
- Cicipi rasanya, angkat dan dinginkan sejenak, jika suka bisa saring cukonya
Nah semoga resep pempek kapal selam khas Palembang yang saya buat kali ini bisa bermanfaat ya, silakan mencoba dan semoga cocok dengan selera....
Selamat mencoba.....
Pempek memang banyak macamnya,,,, Pernah mbak monic aku dua kali makan pempek dari palembang, tapi ya nggak membosankan tuh,,,, malah kangen sekarang, duh bisa - bisa cari pempek nieh aku disini,,, :-) keren - keren
ReplyDeletehe he he....memang pempek tidak membosankan... ayo cari pempek mas di sana, ntar ditunggu liputannya, penasaran dengan pempek yang dijual di Jogja
Deletengebayangin kuah cukonya itu mendadak lafaarr sangat....
ReplyDeleteiya mba...neh aku jadi pengen makan pempek lagi...he he he...
Deletehujan2 di ciledug enak donk kalo makan pempek
enak kayaknya *ngiler
ReplyDeletehe eh mba enak ini ....apalagi kalau sudah lama ga makan ginian...he he he...
Deleteterima kasih ya mba Lintang sudah mampir...
paling sneng makan pempek nyonya kamto disemarang
ReplyDeleteiya...
Deleteterima kasih sudah mampir ya
Mba monic apa kabar? Dulu pernah pake resep mba monic untuk kue gt tp dah lupa kue apaan.
ReplyDeleteEh skrg nemu blognya mba monic lagi 😊.Kalo boleh tau nama ig mba monic apa ya?
hai mba Fatma...
Deletesaya ga begitu aktif juga di IG mba.. sudah lama ga update IG..rasa malas menerpa..
Ini IG saya mba.. monicayrampo