Nah akhirnya saya coba buat sendiri model tahu khas Palembang ini, secara memang walaupun sudah sangat sering makan, tapi baru kali ini coba buat sendiri. Buat model tahu ini ceritanya sedang ingin coba olahan ikan parang-parang.
Biasanya memang belum pernah menggunakan ikan parang-parang, hanya waktu di Palembang ternyata ada ikan parang-parang giling di pasar. Hmmm kalau masalah harga memang tidak begitu mahal dibanding dengan ikan gabus giling. Dan rasanya setelah saya coba, enak juga kok ikan parang-parang itu. Sempat penasaran juga bentuk asli ikan parang-parang, nah kebetulan si penjual daging ikan giling ada jual ikan juga, jadi sekalian tanya, ikan parang-parang itu yang mana ya? langsung deh ditunjuk oleh penjualnya.
Ternyata ikan parang-parang enak lho diolah jadi siomay, dan rasanya juga tidak kalah jauh dengan ikan tenggiri. Hmmm setelah melihat penampakan ikan parang-parang, ketika sudah di Batam, iseng ke pasar, keliling di penjual ikan, dan beruntung saya lihat sepertinya ada ikan parang-parang, dan untuk memastikan saya tanya ke penjualnya dan ternyata benar. Akhirnya ini nih yang penting, berapa harganya? ternyata harganya 25 ribu rupiah perkilo. Si penjual katakan itu harga siang, kalau harga pagi biasanya 35 ribu rupiah. Padahal saya ke pasar sih tidak begitu siang, di atas jam 10 saja...he he he..
Okey deh mantap, jadi niat membuat model tahu bisa terlaksana, sudah ada ikan parang-parangnya. Tetapi ternyata untuk mengambil daging ikan parang-parang tidaklah semudah seperti ikan tenggiri, kalau tenggiri sangat mudah tinggal dikeruk dengan sendok. Ikan parang-parang agak keras dagingnya, lalu terhalang dengan tulang yang cukup banyak. Jadilah saya tidak menggunakan seekor ikan parang, hanya 1/3 bagian saja. Dan setelah ditimbang hanya dapat 100 gr. Lumayan deh, lagian memang tidak mau buat banyak juga.
Nah supaya lebih afdol rasanya, saya tambahkan udang juga untuk campuran model ini, walaupun memang resep kebanyakan tidak menggunakan udang ya, jadinya model yang saya buat ini tidak begitu putih, sedikit bersemu merah, karena penggunaan udang.
Ketika saya cerita ke adik saya, saya katakan saya buat model menggunakan ikan parang-parang dan udang, dia langsung protes, kok kamu pakai udang, udang itu kan buat kuahnya saja, bukan buat campuran adonannya. Ya namanya juga resep ala-ala ya, bukan resep pakem, resep modifikasi, tetapi walaupun begitu tetap enak kok..he he he...
Oh iya, kalau di Palembang, untuk ukuran warung biasa yang tidak besar, rata-rata model dijual dengan harga 8000 rupiah per porsi, dan ini rasanya sudah cukup enak. Untuk harga tekwan pun harganya sama dengan harga model.
Untuk model sendiri ada 2 jenis, ada model tahu dan ada model gendum (atau model terigu). Dulu kecil menurut saya model gendum ini enak lho, tapi ketika pernah coba makan model gendum lagi kok aneh ya rasanya, malah bapaknya Sophie bilang kalau model gendum itu roti kuah, karena model gendumnya itu mirip roti rasanya. Sejak itu belum pernah makan model gendum lagi. Jadi ya biasanya tetap makan model tahu saja.
Waktu pulang beberapa saat lalu, beli model dan pempek godo-godo di salah satu warung langganan big bro waktu SMP. Ya walaupun dulu satu sekolah dengan big bro, saya itu hampir tidak pernah beli pempek dan model di warung ini. Jadi setiap pulang ke Palembang, big bro pasti selalu mengajak saya beli model di tempat ini. Kalau saya yang beli, pasti saya tidak lupa beli pempek juga yang juga kelihatan menggoda, yaitu pempek godo-godo, pempek ebi dan pempek tahu.
Nah tidak jauh dari situ ada pempek panggang juga, yang walaupun tidak mahal, satu buah hanya seharga 2500 rupiah, tetapi rasanya yahud deh. Kalau yang ini juga langganan big bro. Kalau dibandingkan dengan pempek panggang yang kami beli di warung pempek ternama, rasanya lebih enak malah.
Okey deh kepanjangang lagi ya....berikut ini resep model tahu khas Palembang ala-ala saya ya.. yang mau intip resepnya, ini dia...
Model Tahu
Bahan :
- 100 gr daging ikan parang-parang (bisa gunakan ikan tenggiri, gabus, kakap atau ikan putih lainnya)
- 100 gr udang, kupas, kulit dan kepala sisihkan untuk kuah
- 1 butir telur
- 50 ml air es
- 1/2 sendok teh garam
- 1/4 sendok teh merica bubuk
- 100 gr sagu tani
- 5 buah tahu putih, potong 2
- air untuk merebus model kurang lebih 1000ml ditambah 1 sendok makan minyak goreng
Bahan kuah :
- 2000 ml air
- 150 gr udang, kupas, cincang
- kulit dan kepala udang yang sudah dicuci
- 6 siung bawang putih, haluskan
- 1/4 sendok teh merica bubuk
- 200 gr bengkuang, potong memanjang
- 30 gr jamur kuping kering, rendam dengan air dingin hingga mengembang, iris
- 50 gr sedap malam kering, rendam hingga lunak, simpulkan lalu cuci
- 5 sendok makan kecap ikan
- 2 batang daun bawang, iris halus
- 3 batang seledri, iris halus
- 1 sendok makan minyak untuk menumis
Bahan pelengkap :
- soun, seduh, tiriskan
- timun, cacah
- sambal cabai rawit (rebus cabai rawit dengan sedikit kuah model, haluskan, atau jika malas, iris saja cabai rawit, beri kecap asin)
- bawang goreng
- seledri iris
- jeruk limau atau jeruk nipis
- ebi sangrai halus (optional)
Cara membuat :
- Masukkan daging ikan, udang, telur dan air es ke dalam chopper atau food processor atau blender, haluskan, tuang ke dalam mangkuk, beri garam dan merica bubuk, aduk rata, tambahkan sagu tani, aduk dengan sendok saja sampai tercampur rata
- Didihkan air, beri minyak goreng
- Ambil sedikit, rebus atau goreng, cicipi rasanya, tambahkan garam jika dirasa perlu
- Ambil adonan secukupnya, isi dengan 2 buah tahu, tutup lalu rebus hingga mengapung, lakukan sampai adonan habis, angkat dan sisihkan
- Siapkan kuah, rebus kepala dan kulit udang hingga kuah mendidih, dengan saringan ambil kulit dan kepala udangnya, buang
- Tumis bawang putih halus hingga harum, masukkan udang cincang, masak hingga berubah warna, tuang ke dalam kuah
- Tambahkan irisan daun bawang, seledri, garam dan merica bubuk serta kecap ikan
- Masukkan bengkuang, jamur kuping dan sedap malam, masak hingga bengkuang matang, cicipi rasanya
- Masukkan model ke dalam kuah, masak sebentar
Penyajian :
Di piring saji, beri soun, ambil satu buah model, potong-potong lalu pindahkan ke piris saji, beri kuah model, tambahkan timun cacah, irisan seledri dan bawang goreng, tambahkan sambal cabai rawit, kucuri dengan jeruk limau atau jeruk nipis, siap dinikmati.
Nah semoga resep model tahu khas Palembang yang saya buat ini bisa bermanfaat ya, silakan mencoba dan semoga cocok dengan selera ya..
Selamat mencoba...
Hahaha,,, itu harga pagi dan harga siang berbeda ya mbak? kalau gitu, besok lagi beli ikannya pagi hari aja mbak, jangan siang - siang biar dapat harga yang murah, hehehehe,,,,
ReplyDeleteModel tahunya kayak gini tow enak, sepertinya saya cukup tergoda, hehehehe
iya harga siang beda harga pagi, biasanya memang ikan begitu mas kalau di pasar, harga siang lebih murah, he he he..
Deletedi lampung ga ada ya mas model tahu ini? kalau kerupuk n kemplang atau pempek banyak kan ya di lampung? secara tetangga kan...
kalau di Jogja kayaknya lumayan banyak kan...banyak orang palembang di sana kan...he he he..sok tahu..
belum kebayang rasanya seperti apa. Dengar judulnya pun baru kali ini
ReplyDeleterasanya mirip tekwan mba...itu kalau mba Rina pernah makan tekwan sih he he he...
Deletecobain deh mba...siapa tahu suka, kalau malas buat, bisa beli..he he he, biasanya di penjual pempek ada juga model atau tekwan ini..eits ga tahu ya mba kalau di ciledug..