Ini edisi ngiler dan pucuk dicinta ulam tiba, he he he...tumis bunga pepaya khas Manado dengan campuran kangkung dan teri. Tumisan yang pernah saya makan tetapi belum pernah saya masak sendiri. Pernah makan dulu sekali waktu masih tinggal di Palembang.
Seingat saya nih ibu saya pernah masak tumisan bunga pepaya ini. Secara waktu itu kami punya beberapa pohon pepaya di halaman rumah. Nah ada pohon pepaya yang tidak berbuah, hanya berbunga saja. Jadinya bunga-bunga pepaya ini sering dipanen oleh ibu saya, dan
kemudian diolah menjadi tumisan begini. Memang kalau dibiarkan saja nih
bunga pepaya akan berserakan di bawah pohon. Jadi dimanfaatkan saja oleh
ibu saya.
Kalau kami sebut dulu itu pohon pepaya yang tidak berbuah adalah pohon kates lanang (baca : pepaya laki-laki) dan pohon pepaya yang berbuah kami sebut pohon kates betino (baca : kates perempuan) ha ha ha...saru saru iki....saru tenan...
Kasar memang ya sebutan kami untuk pohon pepaya tersebut, ha ha ha...maklum saja ya, orang yang tidak terbiasa akan geleng-geleng kepala, he he he... nah cukup tahu saja ya, dulu itu masa-masa saya masih kecil, di Palembang itu cukup terkenal tingkat kriminalitasnya. Sering saya dengar orang tusuk menusuk dengan pisau.
Jadi polisi di sana sering sekali razia senjata tajam, karena memang orang-orangnya masih suka bawa pisau kemana-mana sebagai pelindung. Nah yang masih saya ingat sekali ucapan begini, " apo kau liat-liat, tujah gek" artinya " apa kamu lihat-lihat, tusuk nanti" Mengerikan? memang... jadi hal ini menjadi momok yang sangat menakutkan buat saya pribadi ketika masih kecil.
Nah dulu itu orang Palembang tertentu sensitif sekali lho kalau sudah ada orang yang melihat dia dengan pandangan aneh, penuh selidik, pandangan mengejek atau pandangan tidak bersahabat. Hanya dengan pandangan, orang bisa naik pitam. Ah tapi itu dulu lho ya, sekarang tidak masanya lagi begitu, Palembang sekarang sudah beda kok...itu masa saya kecil, jadi patut digarisbawahi ya dan tidak semua donk orang Palembang begitu...
Tetapi dengan hal begitu, Palembang tetaplah kota tercintah...kota dengan kenangan masa kecil..kota dengan makanan-makanan enak yang sampai sekarang tetap saya cari, pempeknya yang rasanya lemak nian, model, tekwan, mie celor, martabak har, maksuba, engkak, pindang tulang, malbi dan aneka kuliner lainnya yang tidak bisa dilupakan.
Hmmmm lanjut ke resep tumisan bunga pepaya khas Manado ini ya, memang tumisan ini khasnya orang Manado nih dan sudah menyebar deh ke penjuru Indonesia, tetapi tentu saja orang-orang Timur sudah cukup akrab dengan tumisan yang satu ini.
Beberapa hari yang lalu lihat postingan tumisan bunga pepaya dengan kangkung ini di blognya mba Lys - Dapoer Lys. Nah ngiler lihat penampakan tumisannya, dan benar-benar pucuk dicinta ulam tiba. Ke pasar kok lihat ada bunga pepaya di penjual langganan. Tidak banyak hanya 1 kresek saja. Dan saya tanya berapa itu harganya?
Karena sedikit si kakak penjual bilang ambil saja semua, what? semua? akhirnya saya bilang setengah saja deh, semua kebanyakan, ya iyalah sampai 6 ons, banyak donk ya. Ealah ternyata si kakak bilang, iya memang jarang lho bunga pepaya ini ada. Itu enak ditumis pakai kangkung dan teri, orang Manado dan orang Flores suka sekali masak begini.
Lihat saya beli begitu, akhirnya si kakak bilang, ah ikutan masak ah, yang setengah ini saya simpan saja buat saya masak sendiri, he he he...ternyata dia juga sudah terbayang nih dengan masakan tumis bunga pepaya ini.
Nah intip-intip lagi postingan mba Lys, he he he, terima kasih inspirasi resepnya mba Lys...dan akhirnya eksekusi deh, tetapi ada satu hal yang saya skip, merebus bunga pepaya dengan garam untuk menghilangkan rasa pahitnya. Wakakak, hal ini bukan karena saya malas atau apa ya, hanya semata-mata saya sombong, ha ha ha...merasa cukup tahan dengan rasa pahit bunga pepaya ini.
Secara memang ketika mentah saya cicip dulu bunga pepayanya dan rasanya tidak pahit kok, nah lho, pede kan bakalan tahan dengan rasanya. Tetapi begitu matang dan saya cicipi rasanya, glek..alamak jam, pahitnya bukan kepalang... tetapi untung memang saya masih tahan dengan rasa pahitnya, dan walaupun pahit bukan kepalang, rasanya tetap enak, apalagi dengan tambahan teri yang gurih.
Untuk kali ini, saya tidak pakai cabai di tumisan, jadi buat sambal saja deh, sambal kencur saja, hmm dinikmati dengan nasi hangat mantap sekali rasanya.
Okey deh, berikut resepnya ya, silakan....
Tumis Bunga Pepaya dengan Kangkung & Teri
Bahan :
- 300 gr bunga pepaya, siangi dan cuci bersih (rebus dengan air garam selama kurang lebih 10 menit atau rebus dengan daun jambu atau daun singkong, saya skip yang ini)
- 1 ikat kangkung, petiki, cuci bersih
- 100 gr teri, goreng garing
- 5 butir bawang merah, iris
- 5 siung bawang putih, iris
- cabai merah dan cabai rawit merah jika suka, iris serong (saya tidak pakai)
- 1 buah tomat ukuran sedang, potong sesuai dengan selera
- 2 lembar daun salam
- 2 cm lengkuas, memarkan
- 1/2 sendok makan saus tiram
- 1/2 sendok teh garam
- 1/4 sendok teh merica bubuk
- 1 sendok makan minyak untuk menumis (saya gunakan minyak bekas menggoreng teri)
Cara membuat :
- Tumis bawang merah dan bawang putih sampai harum, masukkan cabai jika pakai, tambahkan daun salam dan lengkuas, aduk rata kembali
- Masukkan tomat, bunga pepaya, aduk dan masak sebentar
- Tambahkan kangkung, aduk rata dan masak hingga kangkung mulai layu, tambahkan garam, merica bubuk dan saus tiram, aduk rata
- Tambahkan teri, aduk rata, cicipi rasanya
- Angkat dan siap dihidangkan
Okey deh, semoga resep tumis bunga pepaya dengan kangkung dan teri khas Manado ini bisa bermanfaat ya, silakan mencoba dan semoga sesuai dengan selera ya....
Nyodorin piring...masih ada mbak Mon?
ReplyDeletehe he he sudah habis mba Lenny....nih baru aja habis....
DeleteAih mba Monica ... ngakak lho pas baca bagian glek, alamak jam .... pahitnya bukan kepalang hihihi
ReplyDeleteTapi memang bunga papaya sudah dapetnya mba, tadi pagi aja kepasar si Ibu yang kemaren jual kosong, katanya Sabtu besok baru ada lagi :)
iya mba ternyata memang pahit sekali kalau ga direbus dulu ya, he he he...
Deletebunga pepaya memang barang langka ternyata....jadi ntar kalau ke pasar harus jeli pasang mata pasang telinga, cari2 bunga pepaya, kalau lihat cepat selamatkan sebelum diambil orang lain....ha ha ha...
Hahaha ngakak abis.....pahit ya mbak Monic;-)) Di Palu sangat mudah menjumpai jenis sayur ini dipasar tradisional.Jenis menu orang Kaili banyak samanya dengan menu orang Manado dan Gorontalo.Saya malah belum pernah coba sayur Bunga Pepaya,mbak.Padahal sering dihidangkan kalo ada acara.Pahit sih jd ga minat hahaha
Deletehe he he bener mba Yuyu, pahit banget mba...
Deleteoh iya ya mba di Palu sangat mudah ya ketemu dengan bunga pepaya ini, karena pada suka sih ya...
ngiler liat tumisan bunga pepaya gini. Tapi disini bunga pepaya mihil. Sebungkus kecil aja 5 ribu. Kalo direbus tinggal seuprit hihi.....
ReplyDeleteKalo tukang sayur bawa, pingin bikin juga nih tumisan ala Manado ini.
iya mba mahal memang bunga pepaya ini, di sini aja 1 ons ya 5 ribu, itu juga dengan tangkai2nya.. tapi mba walaupun seuprit, pahitnya luar biasa..hehehe
Deletecek cek tukang sayur nih...