Sudah beberapa minggu ini musim rambutan di Batam, tetapi baru sekarang nih coba beli, cukup beli sekilo, nah sebagian rambutan diolah jadi setup rambutan dan sisanya dimakan saja, sampai lupa sisakan beberapa buah buat foto-foto, he he he.
Kalau bicara rambutan, memang buah yang satu ini adalah salah satu buah favorit saya dari kecil. Secara dulu di halaman rumah kami di Palembang ada 3 buah pohon rambutan. Nah pohon rambutan tersebut kami klaim sebagai pohon rambutan kami masing-masing. Jadi saya punya pohon rambutan sendiri, tetapi tentu siapa saja bebas memetik buahnya ketika berbuah.
Nah kami punya satang, begitu kami sebut untuk galah pengambil rambutan. Jadi satang kami itu terbuat dari batang bambu yang ujungnya dibelah dan diselipkan kayu hingga membentuk celah. Jadi ketika memetik rambutan, tinggal memasukkan tangkai rambutan ke celah tersebut. Ketika sudah pas, tinggal diputar saja galah bambu ini, maka tangkai rambutan akan patah.
Wuih senang sekali kalau sudah kelihatan buah rambutan mulai memerah, sudah mulai ditandai mana yang akan dijuluk pakai satang. He he he apa lagi tuh juluk...dijuluk itu ya diambil pakai galah bambu. Pulang sekolah mulai deh beraksi, kadang kami lakukan bersama, dan terkadang saya juga lakukan sendiri saja.
Dari ketiga pohon rambutan tersebut, ternyata jenisnya berbeda, kalau dari segi rasa, lebih manis rambutan adik saya, yang bentuknya mirip rambutan rapiah. Rambutnya pendek dan tebal, tetapi rasanya memang mantap.
Ketika kami mulai besar, mulai deh satu persatu pohon rambutannya ditebang, karena ada tiang listrik yang akan dipasang di halaman rumah, aneh memang, tiang listrik kok dipasang di halaman rumah. Maka dengan berat hati kami merelakan pohon tersebut ditebang. Kemudian karena mau ditambah bangunan pohon rambutan yang lain ditebang juga, akhirnya kami tidak punya pohon rambutan lagi di halaman rumah.
Eits, tetapi tetangga depan rumah masih ada pohon rambutannya, hi hi hi. Pohon rambutan tetangga ini memang sungguh menggiurkan, buahnya lebat dan merah-merah sekali kalau sudah matang, duh jadi kami sering ngiler deh. Hmmm kalau sudah panen, biasanya anak-anak kecil suka diberi rambutan bijian yang lepas dari tangkainya. Nah lumayan kan dapat jatah, jadi paling tidak tetap bisa menikmati rambutan, he he he.... karena kalau beli di pasar jarang sekali kala itu.
Kalau di Batam sendiri, rambutan dijual biasanya perkilo ya, nah beda kalau di Palembang, rambutan biasa dijual perikat. Nah kalau perkilo, enaknya bisa pilih perbuah, kalau perikat, kadang ada di satu ikatan yang masih berwarna hijau atau malah ada yang sudah kematangan.
Okeh kepanjangan bla bla bla saya, berikut langsung ke resep setup rambutan ini ya, silakan :
Setup Rambutan
Bahan :
- 15 buah rambutan, kupas, buang biji dan cuci
- 2 batang kayu manis @3cm (kurangi jika tidak begitu suka aroma kayu manis yang kuat)
- 5 butir cengkeh
- 500 ml air
- 6 sendok makan gula pasir (sesuaikan dengan selera)
- 1 buah jeruk calamansi/jeruk limau (atau bisa gunakan jeruk nipis)
Cara membuat :
- Di panci, campur air, gula, kayu manis dan cengkeh, masak hingga air mendidih dan gula larut
- Cicipi rasanya, tambahkan gula jika perlu, atau jika kemanisan tambahkan air
- Masukkan rambutan ke dalam panci, masak sebentar saja kurang lebih 1 menit, angkat dan tuangkan ke dalam wadah
- Beri perasan air jeruk calamansi atau air jeruk nipis, aduk rata
- Jika mau disantap hangat, tuang ke dalam gelas saji
- Masukkan ke dalam kulkas jika ingin disantap dingin
- Hidangkan jika sudah dingin, atau jika suka beri es batu
resep setup rambutan |
Nah semoga resep setup rambutan ini bisa bermanfaat ya, silakan mencoba dan semoga sesuai dengan selera ya.
Gmn cara misahin buah sm bijinya bs rapih gitu mba?
ReplyDeleterapi ya kliatannya? he he he...caranya hanya pakai pisau, iris di bagian tengah rambutan, kemudian setelah terbelah, keluarkan saja bijinya menggunakan tangan secara perlahan dan hati-hati, kalau tidak hati-hati bisa terbelah 2 rambutannya
Deletehmmmm
ReplyDelete