 |
| Nasi Katok Khas Brunei |
Nasi katok? he he he...pernah dengar tidak...ya itulah nasi katok khas Brunei. Terus terang saya baru beberapa hari yang lalu tahu ada yang namanya nasi katok ini. Bermula dari percakapan di fb dengan teman kuliah dulu Hanifa Muslim yang sekarang kerja di Brunei. Saya tanya..apa yang khas di Brunei..dia langsung bilang nasi katok..ha..apaan tuh begitu kata saya..itu nasi dengan ayam goreng, teri, kacang dan sambal. Nah menurut orang Brunei nasi itu paling enak di sana.
Hmm karena Muslim begitu panggilannya adalah orang Padang dan sudah terbiasa dengan makan yang sarat bumbu..maka reaksi dia terhadap nasi katok biasa saja..he he he dasar... Ingat dulu zaman kuliah..ada satu teman lagi yang kebetulan sempat makan siang di rumah Muslim dan cerita kalau dia baru saja menyantap asam pedas buatan ibunda Muslim, wah karena terlalu suka dengan asam pedasnya sampai cerita-cerita kalau dia baru saja menyantap asam pedas yang nikmat... Lha beneran nikmat atau karena makan gratis ya...ha ha ha...tetapi saya percaya kok asam pedas orang Padang memang enak...
Nah karena saya penasaran..langsung deh browsing mencari tahu apa itu nasi katok...ternyata nasi katok itu asal mulanya dari nama ketuk/knock knock. Jadi dulu ada penjual yang menjual nasi pada malam hari di rumahnya. Yang membeli harus terlebih dahulu mengetuk pintu rumah penjualnya. Maka nasi akan diberi melalui jendela saja.
Nasi katok itu bukan seperti nasi lemak ya..tetapi hanya nasi putih biasa (plain). Dan 3 komponen utama hanya nasi (menggunakan beras wangi), ayam goreng crispy dan sambal. Sambalnya bisa sambal ikan bilis/teri, sambal biasa/tidak pedas, sambal ekstra pedas, dan sambal ikan tahai (ikannya bentuk kecil-kecil, kalau di Indonesia tidak tahu namanya).
Nah jadilah kemarin saya membuat nasi katok ini, ayam goreng crispy saya buat dengan menggunakan tepung kobe instan yang saya campur dengan tepung terigu, tepung tapioka serta tambahan sedikit merica dan saya beri peterseli kering. Saya mencampur tepung kobe dengan tambahan tepung untuk mengurangi asin saja. Jika tidak mau gunakan saja tepung instan semua ya...
Nah sambalnya ini nih...saya gunakan resep dari blog Wind of Change...nah di sana tidak dicantumkan takaran bahannya ya..hanya cara membuat jadi takaran bisa sesuka kita. Tetapi ini saya cantumkan yang saya buat saja ya..di resep asli sambal menggunakan terasi, saus tomat dan juga saus sambal, dimana ketiga bahan ini saya skip mengingat saya memang sedang mengurangi konsumsi bahan-bahan ini ya...walaupun begitu sambalnya tetap enak..he he he..
Ok deh berikut resep sambalnya ya....
Sambal Nasi Katok Brunei (takaran ala saya)
Bahan :
- 10 butir bawang merah
- 5 siung bawang putih
- 20 buah cabai merah kering, rendam dengan air panas kurang lebih selama 10 menit
- 10 buah cabai rawit merah/setan (sesuaikan dengan selera ya)
- 2 sendok makan air asam jawa
- sedikit terasi (saya tidak pakai)
- garam secukupnya
- gula secukupnya (saya tidak pakai)
- saus tomat secukupnya (saya tidak pakai)
- saus sambal secukupnya (saya tidak pakai)
- 1 sendok teh saus tiram (tambahan dari saya)
- sedikit teri goreng sesuai selera
- 1 sendok makan minyak untuk menumis
Cara membuat :
- Blender bawang merah, bawang putih dan cabai hingga halus dengan sedikit air
- Tumis sambal hingga sambal matang dan air menyusut
- Tambahkan terasi, air asam jawa, saus tomat, saus sambal, saus tiram, aduk hingga rata
- Masak kembali sebentar, beri garam dan gula, cicipi rasanya
- Matikan api, campurkan teri goreng, aduk rata (atau jika suka ambil sedikit sambal, masukkan ke dalam mangkuk, baru beri sedikit teri, aduk rata) dengan begitu kita mendapat 2 jenis sambal..tetapi itu semua tergantung selera ya..
Nah nasi katok khas Brunei ini siap dihidangkan bersama dengan ayam goreng crispy, sambal teri, kacang goreng, teri goreng dan jika suka tambahkan irisan timun.
Selamat mencoba..semoga suka...
Sumber : wind of change nasi katok