Kalau bicara tumisan, jiahhh mudah sekali kan ya... secara cuma tumis bumbu, masukkan bahan utama, aduk-aduk, beri garam dan merica, jadi deh..ya kan. Tapi ini saya kemarin iseng ya, tumis pepaya muda dan teri ini saya foto. Dan isengnya juga alasnya pakai koran saja. Properti tetap yang itu-itu saja.
Ini ceritanya saya kan ke pasar kaget, nah lihat pepaya muda yang sudah diserut dan kelihatan menggiurkan sekali, jadilah beli 1/4kg, murah hanya 2000 ribu rupiah. Senang kan dapat harga murah begitu. Nah sudah beli beberapa hari yang lalu pepaya mudah serut ini, kan sayang kalau busuk saja di kulkas.
Saya buatkan tumisan pepaya muda ini buat bapaknya Sophie. Si bapak ini tanya, ini sayur apa? saya katakan pepaya muda, lah pepaya bukannya buah ya? begitu katanya. Iya buah kalau sudah matang, kalau muda begini dan ditumis begini jadi sayur, begitu saya asal jawab. Nah boleh kan kalau pepaya muda ini digolongkan sebagai sayur.. betul?
Padahal kalau kategori buah itu katanya kalau berbiji baru bisa dikatakan buah, hmmm bagaimana dengan terong? timun? labu? wakakak... buah yang kita jadikan sayur..halah... yang penting kita mau makan saja ya..
Nah tumisan pepaya ini teksturnya seperti labu siam, kalau dimasak kurang lama terasa sekali krenyes krenyesnya.. masih renyah begitu deh bahasanya. Karena saya suka sayuran yang masih renyah jadilah si pepaya muda ini ketika dimakan agak keras, sampai bapaknya Sophie protes, ini kenapa sayurnya keras begini...
Hmmmm sekarang beda topik dulu ya, saya mau cerita tentang kucing dulu, bukan kucing peliharaan kami di rumah, si Adul Bedul itu, ini kucing di komplek perumahan. Nah sudah 4 kali ini kucing ini naik ke pohon tapi tidak bisa turun. Jadi ceritanya di seberang jalan ada pohon cukup besar, sebenarnya pohon ini di depan tetangga sebelah persisnya. Hanya saja kalau saya keluar rumah, suara kucing ini terdengar.
Tadinya awal pertama kucing ini naik pohon, saya dengar suara kucing mengeong, saya cari-cari di mana, dan ternyata di atas pohon. Hmmm saya pikir nih bakalan turun sendiri. Setelah 4 hari, saya masih lihat kucing ini tetap di atas pohon. Oalah... jadi ceritanya sayalah yang sibuk ya, habis tetangga sebelah acuh tak acuh. Minta tolong sekuriti komplek buat menurunkan si kucing. Nah kejadian pertama ini si kucing karena takut dengan orang, eh malah jadi berani melompat turun.
Beberapa hari kemudian, saya dengar lagi si kucing ini di atas pohon. Duh rasanya kesal sekali.. ini kucing bodoh atau apa ya.. sudah tahu tidak bisa turun kenapa juga naik lagi. Okeh saya diamkan lagi, mungkin sekitar 5 hari, dan ternyata tidak ada juga yang peduli. Kembali minta tolong dengan sekuriti komplek. Sekuritinya sempat tanya, itu kucingnya sama dengan yang sebelumnya? saya jawab iya pak. Loh kok bisa sih naik lagi, jangan-jangan memang kucingnya mau naik itu. Iya pak mau naik tapi tidak bisa turun. Nanti kalau ada waktu tolong ya pak.. begitu kata saya...
Nah beberapa waktu kemudian, saya lihat si kucing sudah tidak lagi di atas pohon. Tapi ternyata, beberapa hari kemudian, nongkrong lagi dia di atas pohon. Lalu begitu lagi kejadiannya. Kesal makin menjadi saya dengan kucing ini. Tapi tetap ya.. kasihan..
Dan ini kejadian lagi, tadi pagi saya baru minta sekuriti komplek menurunkan kucing ini lagi. Setelah 7 hari di atas pohon. Nah saya sih berencana memberi pelajaran kepada kucingnya, jadi 7 hari ini kucingnya mengeong terus, semakin hari semakin lemah. Nah takut kucingnya mati, pagi-pagi saya sudah minta tolong lagi sekuriti komplek buat menurunkan kucing ini.
Ternyata saya baca-baca memang kucing ini pelupa, jadi walaupun tidak bisa turun dari atas pohon, tetap saja kucing ini akan naik lagi. Nah loh... saya bingung kan.. nanti naik lagi deh. Mau apa-apakan pohonnya tidak berani, itu kan bukan pohon saya, pohon di perumahan. Jadilah nih tadi rencana mau pindahkan saja kucingnya ke bagian lain di perumahan ini. Tapi begitu turun kucingnya sudah kabur entah kemana.
Jadi sekarang saya H2C si kucing tidak akan naik lagi. Kalau sampai naik lagi, sudah saya bayangkan betapa akan kesalnya saya. Walaupun sebelum saya minta tolong sekuriti, saya pun sudah berusaha membujuk kucing ini turun dengan makanan. Kucingnya hanya mengeong tapi tetap juga tidak berani turun. Nah saya yang memanjat pohonnya sendiri, mana bisa lagi... nanti gedebuk bam... gawat kan he he he..
Tapi memang ya, kalau bicara kucing naik pohon tapi tidak bisa turun bukan hal yang aneh lagi. Sering lihat di televisi atau di media cetak, kucing yang harus dibantu turun oleh orang-orang. Secara memang kucing ini memang pandai naik, mengandalkan kuku-kukunya yang tajam. Tapi ketika harus turun bingung deh. Secara memang kuku kucing ini untuk naik. Tapi kalau untuk turun dengan kepala di bawah, kuku kucing tidak berfungsi, jadi nih si kucing harus turun mundur dari atas ke bawah dengan kepala tetap di atas. Sayangnya kucing tidak tahu cara begini.
Okeh deh.. sudah dulu ya cerita kucing naik pohon ini, sekarang lanjut ke resep saja ya, siapa tahu walaupun hanya tumisan tetap bisa bermanfaat...
Tumis Pepaya Muda Teri
Bahan :
- 250 gr pepaya muda serut, bilas dengan air, tiriskan
- 50 gr teri goreng
- 5 siung bawang putih, cincang
- 1 buah tomat ukuran kecil, potong kecil
- 3 batang daun seledri, iris
- 1/2 sendok teh garam
- 1/4 sendok teh merica bubuk
- 50 ml air
- 1 sendok makan minyak untuk menumis
Cara membuat :
Tumis bawang putih sampai harum, masukkan tomat, aduk sebentar, tambahkan pepaya muda serut, aduk rata dan masak hingga mulai berubah warna, tambahkan teri, aduk rata, beri garam dan merica bubuk, beri air, masak sebentar hingga kuah mendidih. Cicipi rasanya, jika suka lembut, masak hingga lembut, bisa tambahkan air lagi, koreksi rasa lagi jika ditambah air. Jika suka yang masih renyah, angkat tanpa dimasak terlalu lama.
Nah semoga resep tumis pepaya muda dan teri ini bisa bermanfaat ya, silakan mencoba dan semoga cocok dengan selera...
Selamat mencoba...
Ini makanan kesukaan saya, mba. Saya sukanya sayuran seperti labu siam, wortel, kol dan pepaya muda, tapi tidak suka bayam. Trus kalau disuruh makan pepaya masak juga tidak suka karena ada aroma gimanaaaa gitu dan saya jarang bertemu dengan pepaya masak tanpa aroma begitu.
ReplyDeleteIh... Kucingnya ada-ada aja ya, mba. Bikin mba Monic sampai kesal begitu. Tapi kasian juga sih kalo di atas pohon terus sampai 7 hari. Mau dipelihara juga pas ditolong langsung lari ya? Aduh, si kucing gimana sih?
ha ha ha... ternyata mba Ima suka pepaya muda tapi tidak suka pepaya masak, iya sih mba memang pepaya masak ada aroma yang gimana gitu, tapi untungnya saya suka2 aja he he he..
Deleteada teman saya dulu malah tidak suka wortel, katanya wortel itu bau tanah, jadi tidak makan wortel deh dia, ga tau sekarang.. masih tidak suka atau sudah suka..
iya mba, kesal tapi kasihan... sudah terbayang kalau sampai kucingnya mati di atas pohon, kan kasihan, tapi kesalnya itu bolak-baliknya itu mba..kalau sekali murni kasihan, kalau berkali-kali, kesal tapi kasihan he he he...
hari ini belum naik lagi tuh mba, semoga aja tidak naik2 lagi dia ke atas pohon itu
hello Monica,
ReplyDeletepapaya muda ni akak pernah buat jeruk..
belum pernah lagi buat lauk..pasti sedap ni kan..krap krup krap krup dengan ikan bilisnya tu..:)
hai kak Ayu, oh iya kayaknya enak tuh kak kalau dibuat jeruk
Deleteiya kak, renyah krap krup, tambah ikan bilisnya, sedap kak..